16. Bertemu Lagi

2K 242 40
                                    

Setelah Rio menandatangani surat perjanjian penanganan, dokter Hyo pun segera mengambil tindakan, membersih rahim Jisoo dari gumpalan darah, sisa calon bayi nya yang gugur, serta pengangkatan indung telur yang membuat ia tak bisa mengandung kembali.

Dan setelah selesai, ia kembali ke ruang perawatan, dalam kondisi tertidur oleh obat bius, Rio mengusap rambut sang istri.


"Maafkan aku, ini semua demi kebaikan mu" ujar nya lirih lalu diakhiri kecupan dikening istri nya.

Menjelang siang, Rio masuk ke ruangan sang istri, ia habis keluar membeli makan untuk keluarga nya, kecuali sang mommy yang sedang bertugas.

Nampak Fanny eomma tengah memaksa sang putri untuk makan siang, tapi Jisoo terus menolak.


"Aku mau oppa, dimana oppa?" Rancau nya.



"Aku disini sayang" jawab Rio diambang pintu, Jisoo menatap dengan wajah sendu nya, yang nyaris menangis, Rio meletak kan barang bawaan nya, dan segera menghampiri sang istri.



"Oppa, aku. . . Aku. . . " Jisoo tak bisa melanjutkan kata-kata nya karena tangis yang sudah tak bisa dia tahan.

 " Jisoo tak bisa melanjutkan kata-kata nya karena tangis yang sudah tak bisa dia tahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio pun lalu memeluknya erat.



"Tidak apa-apa" hibur Rio.



"Tapi aku tak bisa memberimu seorang anak sekarang" adu Jisoo.



"Aku mencintaimu bukan tentang itu, dengar, meski kamu tak bisa memberiku anak, tapi kamu masih bisa memberiku cinta, itu yang ku butuhkan dari mu" ujar Rio menguatkan sang istri yang telah mengetahui kondisinya yang sekarang.

Jisoo akan selalu menangis ketika menatap sang suami, merasa bersalah dan kecewa pada dirinya sendiri, karena tak bisa memberi keturunan untuk suami nya.

Dua minggu sudah, dan Jisoo pun kembali bekerja untuk melupakan tentang kesedihan nya.

Sore itu ia merasa sangat penat, dan butuh cafein, Jisoo melajukan mobil nya menuju Caffe Bean, kedai langganan yang letaknya searah dengan rumah nya, jadi ia akan melewatinya setiap berangkat dan pulang kerja.





"Sudah lama aku tidak mengunjungi kedai kopi ini" batin Jisoo begitu keluar dari mobil nya, ia melihat Rose tengah meletak kan kantong sampah di samping kedai, Jisoo pun buru-buru masuk.


Dan benar, Rose yang menjadi waitres nya, Jisoo pun menyambut dengan senyum lebar nya, tapi senyum itu memudar begitu melihat perubahan dalam diri Rose.



"Unnie, kemana saja selama dua minggu ini?" Rose yang tak kalah terkejut pun malah bertanya tentang kabar Jisoo dan bukan apa yang hendak ia pesan.



"Kamu sendiri? Kemana pipi chubby yang tempo hari masih bisa unnie lihat? Kamu kurusan Rosie?" Selidik Jisoo, Rose terkekeh terlihat baik-baik saja.


BerbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang