"RENNN!!!"
"WOY, PIKET DONG!"
"HEH, MASIH PAGI GAK USAH TIDUR DULU BISA GA?!"
"Sus—"
"APA?! DAH GUA BILANG ANJIR JANGAN NGOMONG SAMA GUA!"
Yaya menghembuskan nafasnya, kemudian menariknya dalam-dalam berusaha sabar.
Tapi akhirnya ya tak tahan..
"LO TUH KENAPA SIH ANJIRR NGEGAS MULU?! MASI PAGI LO GA LIAT YANG LAIN KAGA NGERTI APA-APA LANGSUNG LO SEMPROT?!"
Susan mengerucutkan bibirnya, gadis itu melengos.
"Ah, gara-gara nonton drama nih. Jadi goblok!"
"ELO YANG GOBLOK!!!" sentak Yaya kesal bukan main.
"Ih, apasi, Ya! Kok lo bales ngegas!?"
"YA ELU NGESELIN!!!"
"BERISIK WOYY, LU KIRA INI HUTAN!" teriak cowok jangkung diujung kelas.
"APASI LU LALAT NGIKUT AJA!" teriak Susan lagi.
Padahal gadis itu punya gestur wajah yang lembut tapi entah kenapa setiap membuka mulut semua kesan itu lenyap dari dirinya.
Susan Vanila tak lebih dari sekedar cewek sensi yang suka ngegas!
"He, Sus, udahan lah. Masih pagi dah ngegas aja!" tegur Mark melerai.
Susan menghela nafasnya, mencoba menenangkan diri. Tadi malam dia menonton drama Korea Cafe Midnight Season 3 yang tengah booming.
Drama itu diperankan oleh salah satu dari suami halu seorang Susan Vanila. Kim Doyoung, member group idola NCT.
Yang jadi masalahnya, Doyoung yang menjadi pemeran utama harus melakukan kissing scene dan hal itu disambut teriakan histeris dari Susan yang tidak terima.
Gadis itu jadi merengek tidak jelas, dan pagi ini juga jadi marah-marah setiap bertemu orang.
Semua gara-gara nonton drama Korea nya Oppa!
Memang terkadang halu semenyusahkan itu..
Kembali pada Susan, gadis itu sekarang tengah mendengus. Menatap tajam kearah Galih.
"Lo tuh ada dendam apa sih sama gue?" tanyanya sambil berkacak pinggang.
"Elo ngegas, elo sensi! Itu berisik!"
"He tower PLN! Lo kalo ngatain gue tuh introspeksi dulu! Mending gue ngegas doang. Lah lu, ragunan di absen!!"
"Bacot."
"Ngaca!"
"Eh, mending kalian jadian aja deh. Cocok tau, prince and princess ngegas," kata Jeno jengah.
Keduanya melotot garang, "NAJISS!!"
"Nah, tuhkan kompak.. Ciyeee.. Jodoh bener!" celetuk Haechan ikut-ikutan.
"Apasi!" dengus Susan kesal.
"Gak usah sok nolak gitu lah, Sus. Si Late ganteng, kok!" sahut Yaya mengompori.
"Sowreehh.. Tipe gue tuh yang dingin, kalem, misterius gitu. Ekspresinya so cool." Jelas gadis itu, kemudian menunjuk Galih dengan tatapan senewen. "Lah elu apaan?!"
Galih mengumpat, "tipe gue juga cewek kalem yang lemah lembut! Dan lo jauh dari semua itu!!!" sentak Galih tak terima.
"Lo juga jauh banget dari tipe gue! Walaupun lo tinggi, tapi lo gak seganteng Sehun. Juga gak sekalem Guanlin kalo lagi senyum! Gak ada bagian dari elo yang bisa masuk ke kriteria pacar idaman gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓
Teen FictionKelas sepuluh, baru masuk SMA. Jaman dimana kita masih suka ngeluh karena pelajaran yang jauh berbeda dari SMP. Tapi mana tau kalo ternyata kelas sepuluh bisa seseru mereka? Bukan kelas unggulan, bukan kelas idaman, bukan kelasnya adek ganteng da...