72. Keluar Taring

49 7 0
                                    

"Ya ampun terharu HUHUHU...."

Susan tertawa melihat Helena. Ia merangkul gadis itu sambil mengelus lengannya.

"Susan thank you!"

"Ck, udah deh Ni! Gue cuma memperbaiki kesalahan."

"Eh, kalo Kak Theo jadian sama Kak Ameri. Berarti Kak Jeffrey free dong? Berarti Lioni bisa gas!" Celetuk Helena.

Naya terkekeh. "Masih sempet-sempet nya mikirin itu wkwk.."

"Itu si James juga free kok, Len. Lo juga bisa gas," goda Susan menaik turunkan alisnya.

"Hah? Apa? Ngomong apa lo barusan?"

Susan mencibir Helena yang pura-pura tak mengerti. Ia melepaskan rangkulannya, hendak duduk sebelum ia merasakan kepalanya didorong dari belakang.

"Heh!"

Lioni, Naya, dan Helena tentu saja terkejut. Sedangkan Susan menghembuskan nafasnya. Ia memutar badan dengan wajah datar.

"Lo tuh gak usah sok kecentilan deh! Sok-sokan jadi pahlawan buat Atheo."

"Hm. Yang lo lakuin tadi cuma buat narik perhatian kan? Lo tuh masih sekolah, mau jadi apa sih?!"

"Bukannya harusnya gue yang nanya. Lo jadi tukang labrak gini biar apa?!" Balas Susan tenang.

Teman gadis itu melotot tak terima. "Eh, yang sopan ya lo sama kakak kelas!"

"LO SENDIRI GAK SOPAN UDAH MUKUL KEPALA GUA!!" jerit Susan sekuat tenaga.

Melihat temannya mulai emosi, Naya dan Lioni cepat-cepat merangkul lengan gadis itu.

"LO TUH CUMA SAMPAH, SUS!"

Oke, Susan masih diam walaupun tangannya sudah mengepal gatal ingin menampar mulut itu.

"LO PIKIR LO SECANTIK APA SAMPE LO NGEDEKTIN SEMUA ORANG?!"

Tahan Susan!! Tahan!! Susan kuat 2k21!

FIGHTING!!!!

"SAMA ATHEO, AMIR, BAHKAN KATANYA LO NGEREBUT PACAR TEMEN LO?!"

"EH CUKUP YA!!" bentak Helena ikut emosi.

"LO DIEM!" Cewek ber-name tag Denia itu menunjuk Helena tajam.

"LO GAK INGAT, DIA YANG BIKIN HUBUNGAN LO SAMA JAMES SUSAH?!" katanya menunjuk Susan dengan suara yang makin menggebu-gebu.

Helena melotot tak terima, "ELO TAU APA?!"

PLAK!

"SADAR KENAPA SIH! APA UNTUNGNYA LO TEMENAN SAMA CEWEK CAPER KAYA DIA?!" Teriak Denia setelah menampar pipi Helena keras.

Susan menoleh kearah Helena yang memegangi pipinya. Ia jadi mengalihkan pandangannya pada Denia yang masih berdiri menantang. Mata kedua gadis itu bertemu, sama tajamnya.

"Gue gak ngerti ya, lo tuh ngasi apa ke orang-orang.."

"Apa selain caper lo juga pake susuk?!"

"LO TUH PELAJAR ATAU PELACUR!" kata Denia tanpa saring.

BUGH!!!

"???!!!!"

Helena, Naya, dan Lioni kompak menahan napas melihat kejadian barusan.

BRAKK..

"AAARGGHH.."

"Kalo lo gak tau tentang gua.. GAK USAH NGATAIN GUA SEOLAH LO PALING BENAR, SIALAN!!!" teriak Susan keras.

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang