57. Geboy Mujaer

49 7 0
                                    

"WOY! ITU MEJANYA SUSUN YANG BENER!!"

"BACOT ANJENG, SABAR DULU! ELO MAH ENAK CUMA NGANGKAT KURSI!"

"LO PIKIR NGANGKAT KURSI TUH GAK BERAT?!"

"HEH, JANGAN TERIAK-TERIAK BISA GAK, SIH?! NANTI DIDENGER GURU!!"

"BODOAMAT!!"

"NANTI DITEGUR ANAK PD LAGI, BODOH!!"

"MAKANYA LO JUGA BANTUIN, BAJING! GAK USAH MERINTAH MULU!"

"LO ANAK BUAH GAK USAH BELAGU!"

"SI ANJING! ELU YANG BELAGU, SAMPAH!"

"YA TUHAN... BACOT BANGET KALIAN DARITADI, TUH!!"

Karina menabok kepala Haechan, Yaya, ditambah Rendi yang niat awalnya ingin melerai keributan malah ikut bergabung dan jadi tersangka dalam kerusuhan kelas X-3 pagi ini.

Hari pertama dimulainya Festival Sekolah. Hari ini class meet. Tidak ada KBM, jadinya mereka menyusun meja dan kursi jadi merapat dibelakang.

Hari ini juga pertandingan pertama tim futsal Putri. Ada Lioni disana, jadi pagi-pagi begini mereka sudah sibuk beres-beres kelas.

"Yang kerja tangan bukan mulut! Nyusun meja sama kursi aja ributnya ngalahin orang lagi tawuran!" Karina masih mengomel.

"Anak cowok dikelas ini kan emang mulutnya lemes banget sih... ewww!!"

Yujin disamping Yuki jadi menoleh sinis. "Iya-iya, yang bener mah cewek, aja!"

"Lah, emang gitu ko-"

"Lo berdua juga diem!!" suruh Karina melotot membuat keduanya langsung kicep.

Chelo yang sedang membersihkan jendela jadi mengernyit memandangi itu.

"Karina daritadi kenapa sih, njirr?? Ngomel mulu."

Aji disampingnya mengedikkan bahunya acuh. "PMS kali."

"Ini kelas ada setan apa sih Tuhaan!! Bawaannya gelut mulu!" kata James geleng-geleng melihat kelakuan teman-temannya.

"Jen! Bilangin itu temen lo gak usah bacot. Jan lupa suruh dia ngaca!" seru Wita membuat James mencibir.

"Kayak gak tau aja, kelas X-3 kan kelas petarung!" kata Yaya. "BARBAR SEMUA!!"

"Apalagi itu tuh, ada Susan Vanila jelmaan Suzanna!" lanjutnya menyindir Susan yang tengah naik keatas meja untuk membersihkan sarang laba-laba.

Susan menatap Yaya datar. "Diem! Gue lagi gak mau ngehujat!"

"Sok-sokan ngebersihin sarang laba-laba. Nyampe aja gak!" cibir Galih membuat semua cowok langsung bersorak.

Jeno bahkan bertepuk tangan dengan santainya.

Susan jadi berkacak pinggang. "Niat gue tadinya mau bersihin sarang laba-laba. Tapi sekarang gue lebih pengen ngebersihin kalian dari dunia!" ujarnya pedas.

"Ya Allah... mulutnya Susan makin lama makin mirip lagunya Afgan!" gerutu Yujin sambil mengelus dada.

"Apaan tuh??" Haechan menyeletuk nyaring.

"SADISS!!!"

"Beuh, kalo gitu dibalas pake lagunya Rossa, Jin!" sahut James.

Yaya langsung maju ketengah kelas. Merebut sapu ditangan Helena yang sedang menyapu debu yang berjatuhan akibat sarang laba-laba.

"KU MENANGISSSS... MEMBAYANGKAN..."

"Betapa kejamnya dirimu atas dirikuu!!!!!"

Chelo yang entah kesambet apa langsung menyambung lagu dengan suaranya yang untung saja merdu. Tak sesumbang suara Muhammad Yaya!

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang