"Ini hari terakhir sekolah kan, ya??"
"Hm, bentar lagi udah mau lebaran haji."
"Kira-kira gue dapet kurban gak, ya.." ucap Yaya membuat teman-temannya jadi memandangi pemuda itu dengan bingung.
"Lo kurban, gak?" tanya Yujin.
"Kaga."
"Terus ngapain mimpiin dapet kurban siang-siang?!"
Yaya mendecak. "Kali aja ada yang baik gitu ngasih gue daging."
"Ya lo merasa hidup lo susah, gak? Lo miskin? Yatim piatu? Anak terlantar? Musafir? Atau yang masuk golongan orang penerima kurban??" tanya Susan berbondong dan Yaya menggeleng.
"Hidup gue berkecukupan, alhamdulillah..." ujarnya.
Galih mengumpat dan menendang kursi Yaya.
Yujin sudah mengangkat kedua tangan diatas kepala. Menyerah. "Aku up!!"
"YA TERUS NGAPAIN PENGEN DAGING KURBAN, WOY!! BELI AJA SENDIRIIIII!!!! GUA SEMBELIH JUGA NIH LAMA-LAMA!!!!" teriak Susan gemas.
"Kecilin suaranya!!" tegur Rendi.
Naya mengelus-elus punggung Susan agar gadis itu kembali tenang. Jam kosong seperti ini memang lebih banyak yang bertahan dikelas.
Apalagi sekarang kelas baru mereka dilantai dua. Jika mereka berkeliaran otomatis bisa tertangkap oleh staf TU dibawah sana.
Sudah cukup dicap kelas tukang ribut saja. Jangan sampai ada lagi. Mereka tak mau kelas ini dapat nilai C!
"Gak bosen nonton itu?" tanya Naya saat Susan membuka file drama di laptopnya.
"Gak bakal bosen kalo buat liat Lee Dong Wook," jawab Susan berbinar melihat drama Tale of the Nine Tailed yang terputar di laptopnya.
Naya menggeleng, tapi gadis itu jadi tersentak kemudian. "Eh, lo suka drama lama kan, Sus?"
"Iya."
"Udah nonton Extraordinary You?"
"Si Haru, Haru itu bukan, sih? Yang dia masuk kedalem komik, kan?"
"Iya, iya!!" seru Naya semangat. "Udah nonton?"
Susan menggeleng, "males."
"Kenapa?!?!?!"
"Banyak episod nyaaa.... Mana sempat gue liatnya," ujar Susan.
"Ihh.. Daripada lo nonton itu-itu mulu! Lagian nih, ya, Haru itu yang meranin Rowoon. Anggota SF9! Doi juga muncul di School 2017, jadi Issue," terang Naya panjang lebar.
Gadis Jepang ini memang tau banyak drama apalagi yang dibintangi oleh para Idol didalamnya.
Berbeda dengan Susan yang memang mengikuti drama dari para bias nya saja. Karena itu kebanyakan film lama.
Susan merapatkan bibir, gadis itu jadi memandang Naya seutuhnya. "Nih, ya, Ce... Sekarang tuh gue kaya lebih pro ke drama China. Gak tau kenapa, tapi rasanya lebih greget aja."
"For example, lo harus nonton drama Sweet First Love! Itu tuh pemerannya ganteng banget, sumpah!! Terus ya ada lagi drama baru nya Guan, judulnya Don't Disturb My Studies. Beuhh.. Itu dia collab lagi sama Wang Runze!" jelas Susan menggebu.
"Males. Banyak episode nya!" tolak Naya membalikkan ucapan Susan.
Susan mengubah ekspresi menjadi datar. Gadis itu mendengus dan kembali ke laptopnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓
Подростковая литератураKelas sepuluh, baru masuk SMA. Jaman dimana kita masih suka ngeluh karena pelajaran yang jauh berbeda dari SMP. Tapi mana tau kalo ternyata kelas sepuluh bisa seseru mereka? Bukan kelas unggulan, bukan kelas idaman, bukan kelasnya adek ganteng da...