"WOY!! ITU MEJANYA ANGKAT YANG BENER!!"
"YUJIN MINGGIR! GUE MAU NYAPU, LO TUH GATEL BANGET GAK BISA DIEM!!"
"Lama-lama mulut anak cewek disini kaya Susan semua..."
"Apa?! Gue denger!!"
"BISA GAK SIH JANGAN TERIAK-TERIAK?! PELAN AJA NGOMONGNYA!! KITA BUKAN KELOMPOK TUNA RUNGU."
"KALO GAK BERISIK BUKAN X-3, RENN!!"
"DIAMMM!!!!!!" teriak Mark didepan kelas membuat suasana langsung senyap.
Semua kegiatan berhenti. Seperti sedang melakukan mannequin challenge.
"Yang kerja tangan bukan mulut!" Mark mengomel.
"Haechan tuh!" tunjuk Karina membuat si empu mendelik.
"Yang suka teriak-teriak Susan!" ucapnya tak terima.
"Susan ngegas bukan suka teriak!" sahut Yujin membela.
"Apasi lu ngikut aja!!!"
"Bisa diem gak?! Lama-lama kelas ini gue bakar, ya!!" seru Giselle.
Haechan terdiam, begitupun yang lain.
"Bakar badan gue aja, Sel. Biar membara," sampai celetukan Yaya mengacaukan semuanya.
Haechan mengumpat, segera berlari mendatangi dan menabok kepala pemuda itu.
Lalu beralih merangkul leher Yaya dengan kuat. "SINI LO GUA YANG BAKAR AJA!!"
"AAAAA!!! MAMA, AKU DI ANIAYA!!"
"GISELLE TOLONG AKU, GISELLE!!!"
"SAMPAH, ANJING!!"
"TERUS, CHAN! TERUS. BOTAKIN AJA GAK PAPA!!" teriak Yujin mengompori.
"Langsung kubur aja, Chan. Lebih gampang!" tambah James. Pemuda itu duduk di meja sambil makan keripik.
Menemani Yujin menonton adegan didepan mereka.
Susan menghembuskan nafas panjang. Sudah lelah dengan tingkah tak masuk akal mereka.
Sampai matanya melirik ke samping. Pada gadis Jepang yang terdiam disana. Membuat nya kembali menghela nafas.
Susan memijat pelipisnya. "Kenapa sih temen gue gak ada yang beres?!" gumam nya.
*****
Hari Jumat.
Setelah acara bersih-bersih kelas yang berakhir rusuh. Sekarang waktunya untuk rapat kelas.
Anggota MPK kelas baru saja kembali dari rapat bersama OSIS. Kata Lioni, membicarakan tentang program dari ketua OSIS yang baru.
Atheo Ari Cano.
"Ngerti?" tanya Mark usai selesai menjelaskan isi kertas yang merupakan program semester ini.
Yaya langsung saja mengangkat tangan. "Gue gak paham. Lo tadi ngomong apa?"
Mark menahan untuk tidak mengumpat. "Gue jelasin program ketos yang baru. Daritadi lo gak paham, Ya?!"
Dengan polosnya Yaya menggeleng. "Nggak.."
"Agustus ini kita bakalan sibuk. Banyak acara, buat perayaan hari kemerdekaan. Sekolah ada acara camping, juga lomba semacam cerdas cermat. Cuma perkelas, masing-masing dua orang perwakilan. Ada lomba kebersihan kelas, mading, puisi, tilawah Qur'an, sama yang lain," jelas Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓
Teen FictionKelas sepuluh, baru masuk SMA. Jaman dimana kita masih suka ngeluh karena pelajaran yang jauh berbeda dari SMP. Tapi mana tau kalo ternyata kelas sepuluh bisa seseru mereka? Bukan kelas unggulan, bukan kelas idaman, bukan kelasnya adek ganteng da...