21. Kelas Baru, Lagi??

47 9 0
                                    

"Wahh.. Berapa jauh lagi mau ke gedung depan, anjirr.. Gua capek!!" keluh Giselle.

"He, ini si Naya gak kuat anjirr. Keberatan pipi!" tunjuk Aji saat Naya merengut karena capek menaiki tangga.

"Gelindingin aja, palingan pipinya mantul-mantul kaya bola!" tambah Chelo membuat Naya mendelik sebal karena tersinggung.

"Mbak Giselle mau Mas Yaya gandeng? Kalo mau gendong juga gak papa," tawar Yaya dengan nada menjijikkan.

Jeno disamping kanan Yaya jadi mengumpat. Yaya sendiri sudah mengaduh nyaring karena dapat tendangan James Alimin dari belakang.

Wita disamping James juga menarik rambut belakang pemuda itu dengan gemas.

Susan yang memerhatikan itu malah bersorak senang dan bertepuk tangan. Bahagia melihat Yaya ternistakan.

YA EMANG BENTUKAN YAYA PANTAS DIGITUIN SIH!!

"Kalo gue jadi elo sampe kelas baru nanti langsung terjun. Malu, Ya!" sinis Haechan.

"Gatel-gatel anjir, geli sendiri sumpah," umpat Yujin sambil bergidik.

Yaya sendiri sudah mendengus, teman-temannya ini kalau menghina orang sangat kompak sekali!

"Yang ganteng emang selalu salah," seru Yaya keras-keras.

"HUEEKK..." ——James, Haechan, Jeno, dan Yujin kompak.

"Yaya ganteng?! Dijamin hoax!" sahut Susan pedas.

"Bukan hoax, fitnah!" tambah Galih, membuatnya jadi bertos ria dengan Susan.

Lioni yang melihat perdebatan itu jadi menggeleng. "Udah, udah jangan ribut!" lerainya.

"Emang temen gue tuh cuma Lioni!" dengus Yaya.

Susan langsung menoleh kearah Lioni dengan cepat. "Emang lo mau temenan ama titisan kadal?"

Lioni langsung menggeleng. "Gue kan cuma ngelerai, bukan berarti gue temenan," jujur Lioni menohok dada Yaya keras.

"HAHA!" ledek Jeno tertawa mengejek.

Sedangkan Yujin dan Haechan sudah tertawa terbahak-bahak.

*****

"WHAT THE HELL!!! KELAS MACAM APA INI??!!"

Teriakan Yaya didepan pintu kelas baru dengan wajah dramatis. Tapi detik berikutnya cowok itu jadi mengaduh keras dengan tangan memegangi kepalanya.

"NGOMONG TEH FILTER!!" teriak Susan gemas.

"Hahahaha... Mampus Yaya kena tabok Susan," Yujin tertawa nista.

"Emang sesi jadi samsak X-3 tuh Muhammad Yaya," kata Karina dan semua mengangguk.

"Muka lo, Ya, terlalu bullyable!" timpal James yang bersandar kedinding.

"Semua aja hujat gue! Hujat terus!" sungut Yaya sebal.

"Guys, gue buka pendaftaran buat jadi haters Yaya. Siapa yang mau daftar?" ucap Susan dan Galih langsung mengangkat tangan tanpa pikir panjang.

Diikuti yang lainnya.

Yaya mengumpat kasar. "Emang lo semua tuh ular!"

"Udah, ah, sana minggir! Nutupin jalan aja!" usir Ningsih.

"Lo tuh apasi, Ning?! Belain kagak, rusuh aja!" amuk Yaya.

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang