14. Hari Baru

2.6K 253 26
                                    

Ana uhibbuka fillah...
Ku mencintaimu karena Allah
Jika dia yang terbaik untukku
Dekatkanlah hati kami ya Allah...

"Ekhem, Ihirrrr .... " mbok Ifa yang muncul tiba-tiba menghentikanku bernyanyi.

"Ih mbok nih bikin Key kaget tau,"

"Neng ceria amat, tumben pagi-pagi udah bernyanyi-nyari ria?" tanya mbok Ifa menyenggol lenganku.

"Apaan sih mbok, nggak kok biasa aja," ujarku dengan tangan yang masih sibuk mengupas bawang.

"Yakin neng? Mbok lihat-lihat nih ya, aura neng Keyra pagi ini tuh bedaaaaa banget," ucap mbok Ifa mencoba menggodaku.

"Nggak ada mbok, emang Keyra auranya gimana biasanya?"

"Biasanya auranya itu ya biasa neng, tapi kali ini aura neng Keyra itu kaya lagi berbunga-bunga," ucap mbok Ifa dengan tangan yang diperagakan ke atas.

"Ih udah ah mbok ini bisaan aja, Key mau masak nasi goreng dulu sebelum mas Dafa sama Rafa bangun," ucapku.

"Loh Pak Dafa belum bangun neng? Tumben?" tanya mbok Ifa penasaran.

"Iya mbok tadi habis subuh mas Dafa tidur lagi, mungkin capek karena lagi banyak kerjaan. Udah ah yuk, Key hari ini berangkat pagi nih jadi harus cepat-cepat siapin sarapan terus bangunin Rafa sama mas Dafa," Aku mengalihkan pembicaraan sebelum mbok Ifa bertanya lebih banyak lagi.

"Oke neng, mending neng Keyra bangunin Pak Dafa sama Rafa sekarang! Sarapan kali ini biar mbok yang bikin. Okey?"

"Nggak apa-apa nih mbok?"

"Ya nggak apa-apa neng, kan memang tugas mbok. Udah sana, nanti neng kesiangan,"

"Oke mbok, makasih banyak ya mbok. Uuuhh gemes sama mbok Ifa hehe." aku memeluk mbok Ifa dan akhirnya berjalan menuju kamar.

Aku berjalan ke kamarku lebih dulu, bermaksud membangunkan beruang kutubku yang masih tertidur pulas. Padahal ini hari senin dan seharusnya dia sudah siap dengan setelan rapihnya untuk ke kantor. Tapi ini? masih bergemul di dalam selimut.

"Mas, bangun udah jam 6 lewat ini." Aku mencoba membangunkannya dengan mengusap-usap kepalanya.

"Ngh?"lenguhnya tanpa membuka mata.

"Sayang bangun, ini hari senin, katanya kamu harus ke kantor?" ucapku dengan panggilan sayang. Aku sendiri sebenarnya geli mengucapkan itu, walaupun biasanya kata-kata itu dulu sering kugunakan untuk meledeknya.

"Panggil kaya gitu lagi baru aku mau buka mata," jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur tapi tetap tak mau membuka mata.

"Huff... oke deh. Sayangku cintaku ya habibi, bangun yuk siap-siap berangkat kerja," ucapku dengan nada yang lembut tapi geli rasanya di telingaku sendiri.

Grebb

Dia bangun dari tidurnya dan terduduk langsung memelukku.

"Kenapa cepet banget udah hari senin sih? Apa hari ini kita gak usah berangkat kerja kali ya?" tanyanya menyandarkan kepalanya di bahuku.

Aku melepas pelukannya dan mengacak rambutnya yang memang berantakan.

"Iiiihhh jangan ngaco deh, ayok buruan bangun. Aku ada kelas hari ini dan udah janji mau ngadain ulangan sama anak-anak murid aku tau,"

"Huft... oke deh." dia malah membuang nafas pasrah.

Cup

1

2

3

"Ihhh mas Dafa rusuh, nyium nggak bilang-bilang!" teriakku saat sadar dia mencium pipi sebalah kananku saat hendak bangun dari tempat tidur dan melangkah cepat ke kamar mandi. Untung saja ini kamar kedap suara jadi mbok Ifa tidak dengar aku berteriak gara-gara di cium sama si beruang kutub.

***

*MA An-Nur (Tempat Kerja Keyra)

"Assalamu'alaikum Yasmin sahabatku yang cantik... " sapaku ke sahabat terbaikku ini yang baru saja membuka bekalnya di jam istirahat.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullah, maaf kamu siapa?" tanya Yasmin dengan wajah dibuat-buat seperti tidak mengenalku.

"Aku Keyra Ulfa Mutiara, guru matematika yang imut yang ngajar di Madrasah ini," ucapku sambil menampilkan senyum terbaik dihadapannya.

Aku mengambil posisi duduk di hadapannya dan membuka bekal makan siangku. Seperti biasanya kami selalu berdua di LAB berbincang hal-hal yang absurd.

"Wey markonah, lu kesurupan setan apa sih?" Yasmin mulai kesal denganku.

"Setan cinta kayanya," jawabku asal sambil tersenyum.

"Gw getok pake sendok kepala lu lama-lama, dari tadi pagi senyum-senyum nggak jelas. Btw lu ngasih ulangan ya hari ini ke anak-anak?"

"Sirik aja sih lu jadi orang Jah, lu nggak bisa bener liat sahabatnya seneng. Alhamdulillah udah tadi,"

"Gw curiga ini sama lu, eh gimana perkembanganya si om beruang kutub lu? Masih kaya es kutub atau udah menurun jadi kulkas?"

"hahaha ya kali, Alhamdulillah udah menurun jadi kulkas. Tapi, nggak jamin kalau dia bakal balik lagi kaya kutub. Itu om om kan suka plin plan."

"Yah semoga aja dia segera menghangat bagai gurun pasir kaya kata lo pas itu hahaha. Eh iya Btw nih sabtu kalau nggak sibuk ikut gw yuk ke Caffe ?"

"Hmm sabtu ya? Nggak janji ya, nanti gw tanya dulu sama mas Dafa boleh apa nggak,"

"Oke deh, ajak sekalian si Rafa ya. Tantenya yang cantik ini kangen sama dia, rasanya pengen gw tunggu dia gedenya," Ucap Yasmin yang mulai halu kalau udah ngomongin Rafa.

"Heh, gw nggak mau ya anak gw sama tante-tante kaya lo Jah," Jawab ku sambil masih melahap makananku.

"His, makanya cariin gw yang gantengnya kaya anak lo. Gemes-gemes gitu, mumpung gw lagi single dan gw udah putus tau sama pacar gw yang gak jelas itu,"

"Hah serius? Alhamdulillah, seneng dengernya kalau temen gw lepas dari cowok yang gak ada kepastian begitu,"

Persahabatan antara aku dan Yasmin yang sudah terjalin dari saat kami masih duduk di bangku SMA, membuat kami saling terbuka satu sama lain. Tapi Yasmin tidak pernah tau yang terjadi selama setahun dalam rumah tanggaku. Meskipun dia sahabatku, tapi pernikahanku adalah privasi yang harus aku jaga dengan sangat baik. Kini aku sangat bahagia dan rasanya berharap kebahagiaan ini bukan sementara.

______________________________________

Fungsi suami istri adalah sebagai pakaian yang saling melindungi kala hujan,
meneduhkan saat panas, menjaga kehormatan dan menutupi hal-hal yang tidak diketahui orang lain sebagaimana yang terdapat dalam Qs. Al-Baqoroh ayat 187.

~ Blog. Parenting Islami ~ ______________________________________

Hai para Readers nih aku kasih bonus part hari ini hihi

Vote + komen ya biar aku semangat next up nya 😭

Thank you 😘

Your Beautiful Eyes (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang