Sebelum membaca jangan lupa untuk Vote ya dan spam komen sebanyak-banyaknya 🥰
Selamat menikmati kisah Keyra dan Dafa 🤗
Happy Reading...
.
.
.
_________________________________________Warning Typo ...
#Ruang Makan
Aku meletakkan kopi untuk mas Dafa di atas meja. Aku mengedarkan pandanganku dan sepertinya mas Dafa masih dikamar. Aku sangat suka sekali menjahilinya karena aku gemas dengan sikap dinginnya itu. Tapi dia benar-benar seperti es yang telah beku berabad-abad lamanya, karena tidak pernah mencair sedikitpun pada keusilanku. Usia yang terpaut amat jauh antara kami membuat aku tidak ingin menyerah menaklukan si om om beruang kutub itu. Aku menyebutnya beruang kutub karena beruang itu terlihat menggemaskan tapi ibuku pernah bilang beruang itu menyeramkan ketika memangsa korbanya. Kenapa kutub? Karena sifat dingin nya itu seperti Es di kutub yang menjulang di berbagai sisi. Dua bulan lagi usia mas Dafa genap 38 Tahun, tapi wajahnya tidak menampakkan usianya itu. Sedangkan aku 2 bulan yang lalu telah genap berusia 23 Tahun.
"Ekhem!" Suara yang secara tiba-tiba membuatku terkejut. Dia ini kadang kaya dedemit yang muncul dan bikin orang merinding.
"Astaghfirullahaladzim!" Aku sontak menengok ke arahnya seraya beristighfar.
"Ngelamun aja kerjaannya, kamu kenapa sih belakangan ini suka banget ngelamun? Udah gitu senyum-senyum sendiri lagi?" Tanyanya dengan ekspresi yang kaku dan datar.
"Kepo deh, nih kopinya diminum dulu sebelum dingin kaya orang yang meminumnya." Aku menyodorkan kopi itu dihadapannya ketika dia duduk.
Aku akhirnya ikut duduk dikursi yang berada tepat di depannya. Aku memangku dagu dengan kedua tangan sambil memperhatikannya yang asik menyeruput kopi dengan tangan satunya sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. Ini orang atau robot pikirku yang melihat dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Sepersekian menit aku merasa janggal seperti ada yang terlupakan. Tapi apa ya?
Brakk!
Aku menggebrak meja ketika aku teringat sesuatu "Allahu Akbar!" ucapku menepuk tanganku ke kening
Uhuk uhuk uhuk
Mas Dafa terbatuk-batuk akibat tersedak kopi yang sedang dinikmatinya.
Aku segera menepuk-nepuk punggungnya. "Maaf mas, nggak sengaja hehe... nih minun air putih dulu." aku mengambil gelas kosong yang ada di meja makan dan mengisinya dengan air putih.
Dia meminum perlahan sampai air mineral itu habis. Detik berikutnya dia menatapku meminta penjelasan.
"Maaf mas, aku udah bilang nggak sengaja. Aku tadi tiba-tiba keinget belum bangunin Rafa dan ini sudah jam 5 lewat,"
"Jangan di ulangi lagi. Okey?"
"Okey." Aku mengangkat ibu jari tanda setuju. "Tapi kalau nggak khilaf ya mas hehe," cengirku dan melanjutkan kata-kata yang membuatnya menatap tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/249903823-288-k247891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Beautiful Eyes (END)
ChickLitBaca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah...