13. Obrolan Serius

2.5K 258 23
                                    

Assalamualaikum
Hai hai aku come back nih hihi

Gimana nih kabar para sobat YBE yang cantik dan budiman?

Oh iya sebelum baca lanjutan Keyra sama Dafa jangan lupa kasih Vote + komennya ya

Love you buat Readers 😘

Happy Reading...
.
.
.
Warning Typo!
______________________________________

Sepulang dari rumah umi, kami hanya saling diam tanpa ada pembicaraan apapun. Bahkan di meja makan hanya ada suara Rafa yang terus berceloteh menceritakan apa yang dia lakukan di rumah umi selama dua hari. Aku dan mas Dafa hanya saling diam dan menyahuti perkataan Rafa saja. Aku tidak tau kemana keberanianku yang kemarin-kemarin, seakan semua rasa percaya diriku lenyap.

Waktu kian larut malam, setelah menidurkan Rafa aku berjalan keluar dan ketika aku melewati ruang kerja, mas Dafa ternyata masih disana. Padahal baru kemarin malam dia baikan tapi sekarang udah berkutat lagi dengan pekerjaan. Aku mencoba berinisiatif untuk ke dapur membuatkannya minuman jahe atau biasa disebut orang jawa itu wedang Jahe. AKu mencoba memberanikan diri untuk masuk keruangannya walaupun aku masih canggung.

Tok tok tok

"Masuk Key!" perintahnya yang tau kalau aku yang mengetuk pintu itu.

"Mas, maaf ganggu kamu, ini aku buat wedang jahe," ucapku berjalan ke arahnya dengan hati-hati

"Iya , makasih ya. Nanti aku minum, kamu tidur duluan aja kalau sudah mengantuk," ucapnya tanpa melihat ke arah ku dan masih berkutat di depan laptopnya.

"Mas, aku mau ngomong sebentar boleh?"

"Ya?" dia seketika memalingkan wajahnya ke arahku

"Aku mau ngomong sebentar boleh?"

"Iya boleh, sebentar aku matikan dulu laptopnya," ucapnya menganggukan kepala dan menutup laptop dihadapannya.

Aku mengajak mas Dafa keluar dari ruang kerjanya. Kami berjalan menuju ruang tengah agar lebih leluasa berbicara dan tidak terlalu kaku. Lagi-lagi aku mencoba membuka obrolan dengan mengumpulkan keberanian yang masih kumiliki. Setelah menikah, dua orang, salah satunya harus memendam keegoisan dan mengalah tapi untuk kebaikan.

"Mas?"

"Hm?"

"Maaf dan terimakasih ya,"

"Untuk?"

"Maaf karena apa yang tadi terjadi di mobil saat pulang dari mall dan terimakasih karena kamu terus membelaku di depan tante Uke," ucapku menunduk meremas ujung bajuku, sebenarya mataku sudah memanas ingin rasanya menangis kalau dia bersikap diam saja.

Aku tak mendengar jawaban apapun darinya. Aku tak berani menatapnya yang duduk di hadapanku saat ini. aku mendengar suara langkah kaki, apa dia akan pergi?

Sruk

Greb

Dia duduk di sampingku dan memelukku. Aku membeku dan seperti mati rasa. Aku terkejut dengan perlakuannya saat ini. kenapa dia sulit untuk kutebak sikapnya? Oh Allah ada apa ini? apa aku salah lagi? Pertanyaan terus berputar di kepalaku.

"Maafkan saya Keyra, yah seharusnya saya yang minta maaf padamu. Maafkan aku karena belum bisa menjadi suami yang baik bagimu. Abi benar, saya tau kewajiban yang seharusnya saya lakukan sejak dulu, namun saya mengindahkannya. Maafkan saya Keyra atas sikap saya selama ini," ucapnya yang masih erat memelukku dari samping.

Aku diam dan tak terasa air mataku jatuh membasahi wajah. Aku tidak tau kenapa aku jadi cengeng belakangan ini.

"Maafkan saya Keyra,"

"Hiks hiks... kamu kenapa sih mas? Aku bingung hiks.... " akhirnya aku menangis mendengar dia terus meminta maaf dengan begitu lembutnya. Aku juga menangis hanya dengan mendengar suaranya mau berbicara.

Dia melepas pelukannya dan menghadapkan wajahku tepat menghadap wajahnya.

"Key jangan nangis ya, aku minta maaf ya selama ini nggak memenuhi nafkah yang seharusnya kamu dapat dari dulu. Aku minta maaf atas segala sikap dan perilaku yang tak baik" dia menghapus air mataku yang terus saja mengalir dari pelupuk mataku. Dia bahkan saat ini menggunakan kata aku kamu. Merembes sudah air mataku makin tidak bisa kutahan.

Dia mengusap wajahku yang basah karena air mata dengan menggunakan tangannya. Dia melanjutkan kata-katanya "Jika aku ternyata berbuat kesalahan apa kamu akan terus bersamaku? Apa kamu bisa memaafkan kesalahan yang jika suatu saat nanti melukai hatimu?"

"Insyaallah mas, Keyra akan minta sama Allah agar dilapangkan hati Key untuk bisa memaafkan kesalahan suami keyra dan selalu berada di sisi mas Dafa sampai mas Dafa sendiri yang minta Keyra untuk pergi," jawabku masih dan mencoba menghapus air mataku sendiri.

"Jika aku meminta hakku padamu? Apa kamu akan mengizinkannya?"

"Hah?" Aku terkejut bukan main. Jantungku sudah tidak karuan saat ini berdetak merangkai irama yang tak dapat kuartikan.

"Boleh?" tanyanya dengan tangan yang menangkup wajahku.

"Hm..." Aku mengangguk dengan tak berani menatapnya saat ini.

"Ya sudah, sekarang ambil wudhu dan setelah itu kita sholat dua raka'aat terlebih dahulu," ucapnya seraya menuntunku masuk ke kamar kami.

______________________________________

Sungguh hati manusia itu milik Allah

Jika kita ingin menaklukkan hati seseorang maka taklukkan pemiliknya

Rayulah sang pemilik hati dengan kesungguhan cinta yang kau miliki

Apapun yang terjadi kedepannya

Yang terpenting adalah hari ini aku masih bersama dengan kekasih halalku

~ Keyra ~
______________________________________
.
.
.
Hai guys makasih yang masih mau mampir sampai part ini
Walau pembaca belum banyak semoga kalian yang masih baca tetap setia ya sama cerita aku 🤧
.
.
Jangan berpikir nething ya
Yang jomblo sama kaya aku  harap bersabar ini ujian 🤭😁

Tapi kita sama-sama belajar ya gaess  🤗

Your Beautiful Eyes (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang