10. Kepemilikan

3K 261 20
                                    

Happy Reading ...

Warning Typo!
.
.
.
______________________________________

"Huahhhh...yey akhirnya hari minggu telah tiba," ucap Keyra berdiri depan terasan rumahnya seraya meregangkan persendian yang terasa kaku.

Pluk

Sebuah handuk kecil menyangkut di kepala Keyra dan menutupi wajahnya yang baru saja berseri di pagi hari.

"akhhh bau keringat tau... dasar om om reseh nih!" teriak Keyra yang tau betul siapa pelaku yang sudah mengganggu kesenangannya. Ya, pelakunya siapa lagi jika bukan si Dafa yang baru saja akan masuk ke rumah sehabis jogging. Pelakunya hanya menolehkan kepala seraya sedikit tersenyum dan mengangkat jari tangannya membentuk huruf V membelakangi Keyra dan melangkah masuk ke dalam rumah.

"Awas aja ya, mentang-mentang udah sehat jadi reseh. Tapi tunggu! Ada yang aneh? Pas hari jumat dia pingsan dia kebentur nggak ya kepalanya? Tadi dia senyum kan? senyumkan? Aaaaaaaahhhhhh .... " gumam Keyra memegang handuk milik Dafa dan teriak kencang melompat-lompat kecil kegirangan ketika sadar kalau Dafa tadi tersenyum.

Pak Joko yang sedang memotong rumput di halaman belakang dan mbok Ifa yang tengah bebersih langsung keluar ketika mendengar teriakan dari gadis itu. Bukan hanya mereka tapi juga Dafa yang terkejut mendengar teriakan istrinya. Mereka bertiga dengan kompak pergi ke teras rumah melihat apa terjadi sesuatu dengan gadis itu?

"Neng Keyra ndak opo-opo to?" Tanya pak joko dan mbok Ifa mengangguk ingin menanyakan hal yang sama.
*Neng Keyra tidak apa-apa kan?

"Key, kamu kenapa?" pertanyaan itu muncul dari Dafa yang masih mengenakan pakaian joggingnya.

Keyra berhenti melompat dan tersenyum kikuk ketika orang rumahnya keluar. "Nggak apa-apa hehe,"

Mereka bertiga menepuk kening masing-masing. Dafa yang tak habis pikir dengan kelakuan istrinya ini, sedangkan mbok Ifa dan Pak jojo malah tertawa kecil setiap kali melihat tingkah konyol Keyra yang suka mengagetkan seisi rumah. Pak Jojo dan Mbok Ifa akhirnya memilih melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing, sedangkan Dafa berjalan mendekati Keyra seraya memegang tangan Keyra.

"Mending kamu masuk sekarang, kita sarapan. Aku malu kalau sampai tetangga dengar kamu teriak-teriak nggak jelas kaya tadi," ucap Dafa dengan datar menuntun istrinya seperti menuntun anak kecil.

"Maaf mas tadi itu khilaf tau. Oh iya mas hari ini aku mau ke tempat umi ya jemput Rafa. Boleh 'kan?" tanya Keyra mengayunkan tangannya yang sedang di tuntun oleh Dafa.

"Iya boleh, tapi perginya sama saya!" jawab Dafa

"Tapi kamu 'kan baru sembuh, aku mau naik taksi online aja. Aku mau ke mall dulu beli sesuatu buat umi sama abi trus mau ke toko buku sebentar terus mau beli es cream coklat terus mau beli..."

"Stop Keyra! Nanti saya yang akan anterin kamu. Saya sudah baik-baik aja, nggak ada penolakan titik," Jawab Dafa menghentikan Keyra yang berbicara dengan satu tarikan nafas sepertinya. Dafa suka heran dengan istrinya ini, yang kalau berbicara seperti tidak ada titik koma dan panjang lebar seperti gerbong kereta. Padahal saat pertama kenal Keyra tidak terlalu banyak bicara, kalaupun bicara hanya kepada Rafa. Ternyata benar, setelah menikah akan terlihat sifat seseorang itu seperti apa.

"Okey my hubby," balas Keyra jika Dafa sudah bilang seperti itu.

"Dah sana sarapan terus siap-siap. Saya mau mandi, gerah abis jogging,"

"Siap OM !" jawab Keyra dengan tegas seraya memberi hormat ke suaminya.

"Please don't call me OM!" jawab Dafa dan langsung melenggang pergi meninggalkan istri usilnya itu.

Your Beautiful Eyes (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang