Brakk
"Sial!" Dafa melempar semua yang ada di meja dan membanting pintu ruang kerjanya selepas kepergian Keyra.
Dafa benar-benar hilang kendali, bahkan dirinya sendiri tidak mengerti apa yang sudah dia lakukan barusan. Dafa tidak tau harus mempercayai siapa saat ini, satu posisi dia sangat ingin percaya dengan istrinya tapi posisi lain dia juga ragu apalagi setelah melihat pesan yang Raihan kirim ke Keyra. Dafa bahkan meninggalkan semua pekerjaannya di Jerman setelah ada orang yang mengirim semua foto-foto Keyra dengan Raihan.
Dafa duduk di kursinya dan mencoba menenangkan emosi yang bergejolak dalam dirinya. Dafa mengeluarkan sebuah kertas dari dalam laci meja kerjanya. Dia memandangi sebuah gambar di kertas itu, ya kertas itu adalah foto seorang gadis kecil. Dafa memiliki 2 salinan foto Keyra sang gadis kecilnya. 1 foto yang Keyra lihat di agenda rumah Umi Vera dan satu foto lagi selalu Dafa bawa kemana pun dia pergi yang saat ini dia letakkan di laci meja kerjanya.
"Kenapa kamu lakukan itu ke saya Key? Kamu tau, saya sangat tidak suka bila melihatmu dekat dengan laki-laki lain, terlebih Raihan" Ucap Dafa seolah berbicara dengan orang yang ada di foto itu.
"Jika saja kamu tidak mengatakan Iya ketika saya bertanya kamu menemuinya atau tidak, mungkin saya tidak akan semarah itu. Saya tidak tau harus percaya yang mana dikala semua bukti menunjukkan kamu bersama dengan Raihan." Lanjut Dafa lirih.
Setelah beberapa saat Dafa merenungkan pertengkarannya dengan Keyra, akhirnya ia tersadar bahwa apa yang dia ucapkan tadi adalah sebuah kesalahan. Dafa tersadar dengan perkataan meminta Keyra untuk pergi dari hadapannya. Dafa bangkit dari tempat duduknya dan berpikir berharap Keyra si gadis kecilnya tidak benar-benar pergi dari hidupnya. Dafa tidak sungguh-sungguh mengatakannya, dia hanya terbawa emosi sesaat karena kecemburuannya.
Dafa melangkah cepat menuju kamarnya dan tidak dia temukan Keyra. Dafa mencoba pergi ke arah dapur dan hanya ditemukan Mbok Ifa yang duduk yang menangis sesenggukan.
"Mbok, mbok kenapa? Mbok lihat Keyra?" tanya Dafa yang mulai khawatir.
"Kenapa bapak tega menyuruh neng Keyra pergi dari sini pak? Mbok bisa jamin Neng Keyra itu orang yang baik." Ucap Mbok Ifa yang merasa kecewa dengan majikannya ini.
Mbok Ifa sebenarnya tau soal pertengkaran Dafa dan Keyra saat hendak meminta izin Rafa yang mau berangkat sekolah. Mbok Ifa tau betul Keyra tidak seperti yang dituduhkan oleh Dafa dan Mbok Ifa kecewa karena Dafa mengambil kesimpulan tanpa mendengar penjelasan Keyra. Namun, Mbok Ifa tidak bisa berbuat apa-apa.
"Maksud mbok? Mbok saya tanya, apa mbok lihat Keyra?"
"Neng Keyra sudah pergi bawa koper besar" jawab Mbok Ifa yang masih sesenggukan. Mbok Ifa menganggap Keyra seperti putrinya sendiri.
"Apa? Nggak mungkin!" Ucap Dafa dan segera melangkah cepat kembali ke kamarnya.
Dafa membuka pintu kamar dengan terburu-buru. Dafa mengecek lemarinya dan sudah tidak ditemukan pakaian Keyra di dalamnya. Dafa terduduk lemas karena Keyra kini benar-benar pergi bahkan dirinya sendiri yang telah membuat Keyra pergi.
"Bagaimana jika aku telah berbuat salah padamu? Apa kau akan memaafkan aku Key?"
"Insyaallah mas, Keyra akan minta sama Allah agar dilapangkan hati Key untuk bisa memaafkan kesalahan suami keyra dan selalu berada di sisi mas Dafa sampai mas Dafa sendiri yang minta Keyra untuk pergi"
Memori Dafa teringat akan percakapan malam itu. Kini Keyra benar-benar pergi atas permintaannya sendiri yang tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dafa mengambil ponselnya yang telah ia simpan di saku celananya. Dafa mencoba menghubungi nomor ponsel Keyra tapi sudah tidak aktif. Dafa bahkan akhirnya bangkit dan segera berlari keluar rumah berharap Keyra belum pergi terlalu jauh tapi semuanya sudah terlambat.
***
Dafa hanya terduduk menyesali semua yang telah ia katakan ke Keyra tapi dia juga kesal karena Keyra menemui Raihan tanpa sepengetahuannya. Dafa duduk di lantai kamarnya menatapi ruangan yang kini terlihat sepi. Suara Keyra dengan kejahilan kini sudah tidak terdengar lagi dirumah itu.
Tok tok
"Hai Kak Dafa, Monic masuk ya?" Monic mengetuk pintu kamar yang tidak sepenuhnya tertutup.
Dafa hanya diam dan tidak menjawab apapun. Monica melangkah masuk mendekat ke arah Dafa dengan tersenyum puas yang ia sembunyikan.
"Udahlah kak jangan terlalu sedih, keputusan kak Dafa sudah benar kok buat minta perempuan itu pergi dari rumah ini. Dia udah berani menemui laki-laki lain di belakang kakak kan?" Ucap Monica mengusap bahu Dafa dan sang empunya hanya diam tak bergeming.
"Hei kak Dafa nggak usah risau, disini kan masih ada aku dan anak-anak kita yaitu Gina dan Rafa."
"Kamu bisa diam nggak? Lebih baik kamu keluar dari kamar ini, saya ingin istirahat" Ucap Dafa melangkah pergi meninggalkan Monica sendiri.
Monica geram karena Dafa tidak mau melihatnya sedikitpun.
"Kamu akan menyesal jika kamu terus menolakku kak Dafa dan aku pastikan nasib Keyra akan sama seperti Raina nantinya" gumam Monica menyeringai.
***
"Anak papah belum tidur?" Tanya Dafa menghampiri Rafa di kamarnya melihat putra kesayanganya yang masih terjaga.
"Pah, mamah kok belum pulang ya udah malam? Biasanya pulang kerjanya kan siang pah?" Tanya Rafa yang masih belum tau jika Keyra tidak lagi ada dirumah itu.
"Mamah mungkin lagi sangat sibuk, sekarang Rafa tidur dulu ya." Bujuk Dafa berbohong soal Keyra.
"Rafa nggak bisa tidur pah, Rafa biasanya di bacakan sholawat dulu atau di bacakan kisah-kisah Nabi sama mamah baru bisa tidur" Ucapnya mengerjapkan matanya dengan mata yang sendu berharap ada mamanya.
"Hm ya sudah sekarang papah yang baca sholawatnya terus Rafa tidur, besok kan mau sekolah"
"Oke, tapi tunggu pah, Rafa mau ke kamar mandi dulu buat ambil wudhu. Kata mamah sebelum tidur harus wudhu dulu terus baca Doa. Papah juga ya nanti" Ucapnya turun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Dafa melihat tingkah Rafa tersenyum kecil, Dafa bahkan tidak tau bahwa Keyra telah mengajarkan banyak hal ke putranya. Dafa masih belum mengerti apakah keputusannya salah atau benar.
"Maafkan papah ya Raf .... " Gumam Dafa menatap Rafa yang telah pergi ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Beautiful Eyes (END)
ChickLitBaca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah...