Ting
Beruang Kutub : Assalamu'alaikum, Key kamu udah tidur?Ting
Beruang Kutub: Ya sudah, good night ya Dear, jaga kesehatan terusTing
Beruang Kutub: Aku Rindu kamu dan RafaPonselku terus saja berbunyi tanda pesan masuk. Aku lihat ke arah jam dinding masih menunjukkan pukul 00.30 Wib. Aku belakangan ini merasa sangat cepat lelah dan tidak ada semangat untuk beraktifitas. Sudah 2 minggu aku berpisah dengan mas Dafa, meskipun hampir setiap hari kami berkomunikasi tapi perasaanku belum juga sepenuhnya baik. aku merindukannya dan aku juga cemas dengannya. Jika bukan karena pekerjaan mungkin aku tidak akan izinkan dia meninggalkan aku dan Rafa disini.
"Huaaaahh siapa ya kira-kira yang kirim pesan malam-malam gini, apa mas Dafa?" gumamku mencoba membuka mata dengan sempurna dan segera mengambil ponsel di nakas.
"Masyaallah My Bear " Gumamku dan segera membuka pesannya. Aku masih belum merubah namanya di ponselku ini. Namanya seakan sayang jika harus diganti karena aku suka dengan namanya itu, Beruang Kutub.
Me
Wa'alaikumsalam, iya mas maaf ya aku ketiduran.Mas lagi apa sekarang? Baru pulang kerja atau udah istirahat di apart?
Baru beberapa menit aku mengirimkannya pesan, tak lama ponselku berdering. Mas Dafa melakukan panggilan Video Call. Aku yang baru bangun tidur dan sadar akan muka yang berantakan, tidak langsung mengangkatnya melainkan merapikan rambut yang cukup berantakan dan bercermin sebentar jika saja ada iler yang nempel disudut bibir.
"Oke sip Key, tapi tunggu! ngapain rapihin muka sama rambut ya? Mas Dafa 'kan udah sering lihat muka bangun tidur aku, Huh dasar Keyra," Aku bermonolog sendiri sebelum akhirnya menjawab telfon mas Dafa.
"Assalamu'alaikum, mas,"
"Wa'alaikumsalam Dear, aku ganggu kamu tidur ya?" jawab mas Dafa diseberang sana seraya tersenyum melihatku.
"Nggak kok mas. Oh iya kamu baru pulang atau gimana, kok masih pakai kemeja?" tanyaku melihat dia masih dengan setelah rapih tapi wajahnya terlihat lelah. Kelihatan lelah aja masih tetep ganteng, haduh susah emang kalau ngefans sama suami sendiri ini.
"Iya baru aja pulang habis meeting sama klien disini. Key, mas, kangen, disini sepi nggak ada kamu sama Rafa. huh... tau gitu mas ajak kalian kesini, tapi kamu kerja terus Rafa juga sekolah," Gerutu mas Dafa.
"Sama, Key juga kangen sama mas. Key kangen ngusilin orang lagi,"
"Astaghfirullah Key, kamu ini... jadi maksud kamu nggak ada mas disana jadi nggak ada yang bisa kamu usilin gitu?"
"Hehehe iya,"
"Key kok muka kamu pucet gitu? Kamu sakit?" tanyanya yang mulai mengintrogasiku.
"Nggak kok mas, Cuma belakangan ini memang lemas aja bawaannya,"
....
Setelah berbicara panjang lebar dengan mas Dafa sampai jam 3 Pagi, akhirnya aku tertidur dengan Video Call yang masih tersambung. Mendengar suaranya dan melihatnya meski terhalang layar ponsel, sudah bisa membuatku sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
***
"Assalamu'alaikum miss Keyra ... " Sapa seseorang yang ternyata teman seprofesiku miss Zara.
"Wa'alaikumsalam miss Zara" balasku seraya tersenyum padanya.
Kreekk
"Miss Key kok belakangan mukanya pucat sih?" tanya miss Zara yang menggeser kursi sebelahku dan mendudukinya.
"Masa sih miss?"
"Iya miss Key, miss Key sakit? Izin aja istirahat dirumah miss Key. Tuh badannya juga lumayan anget loh?" ujarnya yang mencoba memegang keningku.
"Hm cuma sedikit lemas aja miss belakangan ini,"
"Udah makan?" tanyanya
"Belum miss, lagi gak nafsu makan. Mau makan itu kaya males aja, terus nggak berselera juga miss." Jawabku yang entah sejak kapan mulai sedikit merasa pusing.
Brukk
Aku belakangan benar-benar lemas dan tak berdaya dalam beraktifitas. Kepalaku sedikit pusing dan akhirnya aku tak mampu menyeimbangkan tubuhku. Sayup-sayup kudengar beberapa orang memaggil-manggil namaku. Tapi kenapa rasanya aku tak mampu untuk sekedar membuka mata?
~ UKS ~
"Hm?" Aku masih sedikit merasa pusing namun kali ini aku mencoba membuka mataku.
"Key, lo udah sadar? Alhamdulillah," ucap Yasmin disebelahku.
"Gw kenapa memang Yas?" aku mencoba bangun dari atas brankar yang ada di UKS sekolah.
"Lo pingsan tadi pas ngobrol sama miss Zara terus akhirnya dibawa sama temen-temen lainnya ke sini. Lo kenapa sih Key nggak pernahnya pingsan kok sekarang?"
"Gw juga nggak tau Yas, udah ah gw lagi mager tau trus kepala gw juga masih pusing. Gs mau istirahat dirumah aja izin sama kepala sekolah." Aku bangkit dari brankar hendak pergi meninggalkan Yasmin. *Males gerak
"His ini anak yang biasanya semangat bisa mager? Mager? Gw nggak salah denger kan?" Yasmin menghentikan langkahku di depan pintu UKS. Miss Lila hanya tersenyum melihat tingkah kami berdua.
"Iya gw mager Yasmin. Udah ya gw pengen pulang terus istirahat"
"Oke, tapi gw anter. Gw yang bawa motor lo ntar pulangnya gw naik ojol." Sarkas Yasmin membuntutiku dari belakang.
"Oke, tapi ntar dijalan kalau ada yang jual Rujak mampir ya,"
"Oke siap Markon! Heh! Rujak? Lo ngidam?" ucap Yasmin sedikit teriak di samping telingaku. Kenapa kepingin makan rujak disangkut pautin sama hamil sih?
"Jangan ngadi-ngadi, udah yuk mau pulag terus mau makan rujak abis itu selonjoran. Huah nikmat surga dunia bener rebahan di rumah." Aku menarik tangannya untuk segera pergi sebelum dia membuat kesimpulan yang nggak-nggak dan buat heboh seantero Madrasah.
***
"Hm ... Masyallah nikmatnya." Aku yang sedang duduk di taman belakang sambil menikmati manga pemberian bu Mega.
"Neng Keyra belum makan nasi dari pagi tapi pulang pulang makan rujak terus sekarang makan mangga. Nggak baik loh neng," Nasihat mbok Ifa yang sedang duduk bersamaku saat ini.
"Key lagi nggak selera makan nasi mbok. Huh! pas bu Mega tadi nganter mangga itu, Key bener-bener ngiler mbok dan ternyata nikmat banget," Jawabku ke Mbok Ifa.
"Neng, saran mbok nih ya, mending Neng periksa deh?"
"Periksa apa mbok?" tanyaku heran.
"Siapa tau kan Rafa mau punya adik?"
"Maksud mbok, Keyra hamil? Ya kali mbok, kalau Keyra hamil pasti Key udah mual-mual kan? Ini Key baik-baik aja kok," Jawabku yang masih setia menikmati mangga yang kuyakini sudah habis 4 buah. Alhamdulillahnya bu Mega ngasihnya lumayan banyak.
"Ih kan beda-beda neng, ada juga yang hamilnya nggak kerasa mual atau apapun taunya hamil,"
"Hm ah mbok ini bisa aja,"
Setelah obrolanku dengan mbok Ifa aku jadi sedikit mulai kepikiran. Apa iya aku hamil? Tapi memang aku sudah sebulan lebih belum datang bulan sih. Tapi masa sih? Apa aku coba periksa? Tapi kalau ternyata nggak hamil? Aku takut kecewa nantinya. Begitu banyak pertanyaan yang bersarang di kepalaku. Aku mencoba mengambil tespack pemberian Yasmin yang tadi sempat dibeli ketika mengantarku pulang. Yasmin memintaku memeriksa apa aku hamil atau tidak.
"Ohh Allah semoga aja deh, tapi jika tidak maka aku pasrahkan semuanya hanya pada-Mu," gumamku bermonolog sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Beautiful Eyes (END)
ЧиклитBaca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah...