Bismillah...
Sebelum membaca jangan lupa untuk Vote ya 🥰
Selamat menikmati kisah Keyra dan Dafa 🤗
Follow arkhafa
Happy Reading...
.
.
.
_
Warning Typo!
______________________________________Malam yang sunyi, hanya suara sahutan jangkrik yang terdengar di luar. Semua orang tertidur dengan mimpi indahnya. Tapi ada beberapa orang yang terbangun di gelapnya malam, membasuh wajah dengan menahan dinginnya air guna berwudhu. Mengambil posisi terbaik untuk melaksanakan ibadah yang penuh kenikmatan. Menengadahkan tangan mengadu segala hal keluh kesah dalam hidupnya kepada Sang Maha Penguasa yakni Allah Azawajalla.
Ada pula yang menangis di kala sholatnya telah usai, memandang ke depan bagian lantai--ya itu adalah diriku. Biasanya aku menyahutkan kata Aamiin disetiap doa yang terucap dari imam sholatku, kini berdoa sendiri dan mengaminkan sendiri. Sajadah yang sejajar di depanku malam ini tidak ada, hanya satu sajadah yang tergelar. Aku baru saja selesai melaksanakan sholat malam, berkhalwat memohon kepada sang Khalik. Aku tidak tega jika harus membangunkan Mas Dafa yang wajahnya masih terlihat sedikit pucat meski suhu tubuhnya sudah cukup normal.
Ya Allah yang maha pengasih, Yang Maha Rahman dan Rahim...
Sungguh aku tidak tau harus mengadu apa kepada-Mu dikala hati ku terombang-ambing. Hati ini telah jatuh kepadanya yang tatkala melafalkan namaku saat ijab qobul. Hati ini telah jatuh kepadanya yang kini bersanding dalam kehidupanku. Hati ini telah jatuh kepadanya yang selalu mengajakku semakin dekat dengan-Mu,Tapi rasa itu seperti tak jua berbalas.Rasa yang kumiliki seakan seperti sia-sia. Perjuanganku seperti tak berarti apapun baginya. Satu tahun sudah pernikahan kami berjalan namun aku masih seperti orang asing baginya.
Sampai sekarang aku tidak tau alasan dia menikahiku selain hanya menjadi ibu bagi anaknya. Sampai sekarang aku tidak tau apa aku telah ada di hatinya atau tidak.
Tapi ya Robb-ku, satu pintaku yaitu lindungilah dia imamku. Berikan dia kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
Karena aku mencintai dia ...
Tidak tau apa yang kurasa saat ini, hanya kepada-Nya aku mengadu semua yang mengganjal isi kepalaku. Aku berharap cintaku pada suamiku kelak akan terbalaskan, Aku memang jahil dan usil, tapi kini aku hanya bisa diam dan memohon penuh harap pada Robbku. Air mata yang ku tahan kini mengalir menggambarkan isi perasaanku.
Usai melaksanakan sholat, aku melangkahkan kaki ke tempat tidur dengan masih menggunakan mukena. Kulihat wajah suamiku yang tidur dengan ketenangan dengan wajah yang masih sedikit pucat.
"Walaupun pucat kamu masih aja terlihat ganteng ya mas," gumamku seraya mengusap wajah Mas Dafa dengan hati-hati agar sang empunya tidak terbangun.
"Hei Beruang kutubku, kamu itu manis banget kalau lagi tidur tapi suka menyebalkan kalau terbangun. Kamu tau nggak sih? Walaupun menyebalkan aku nggak tau kenapa masih aja jatuh hati sama kamu... huft... aku itu sedih tau kamu sakit. Aku itu rasanya lemes banget pas kamu pingsan. Padahal pagi itu aku seneng banget pas kamu anterin aku ke sekolahan buat kerja. Oh iya ada yang menarik tau pagi tadi di sekolahan ku, masa temen-temen aku yang baru beberapa bulan kerja yang ciwi ciwi itu ngiranya kamu itu kakak aku dan minta aku ngenalin kamu ke mereka...." Aku bergumam sendiri menceritakan banyak hal ke Mas Dafa yang masih dalam posisi tidur. Rasa kantung menyerang membuatku tanpa sadar tertidur di samping mas Dafa masih dengan menggunakan mukena.
***
Dafa yang melihat sang istri tertidur disebelahnya, akhirnya dia beranikan diri untuk membuka mata. Dilihatnya nafas Keyra sudah teratur dan artinya Keyra sudah benar-benar tertidur. Dafa dengan perlahan mengubah posisi tubuhnya yang kini menghadap ke Keyra. Dafa memperhatikan wajah istrinya yang tertidur dan dia tersenyum. Dafa mengusap wajah Keyra dengan hati-hati agar sang empunya tidak terganggu dalam mimpinya.
"Wahai zaujati, kau itu adalah bidadari yang Allah kirimkankan untukku dan juga Rafa. Maaf karena aku belum memberikan yang seharusnya menjadi hak mu. Aku tidak tau sampai kapan aku akan bisa menyembunyikan hal besar itu darimu. Kau adalah orang yang membuatku jatuh hati berkali-kali namun rasa takut dalam diri ini terus menghentikanku mendekatimu,"
"Ya zaujati andaikan kau tau bahwa aku sudah lebih dulu jatuh hati padamu. Maaf kan aku yang sampai sekarang belum bisa memberikan kebahagiaan sepenuhnya padamu. Kau adalah orang yang paling berharga bagiku setelah Rafa,"
"Ya zaujati terimakasih untuk setiap hal yang telah kau lakukan untukku dan juga Rafa. Kau adalah cinta pertama ku dan kini kau menjadi cinta terakhirku walaupun terlambat. Takdir membawaku padamu setelah begitu lamanya aku mencarimu,"
Maafkan aku ya zaujati..." gumam Dafa dengan sangat pelan seraya sebelah tangannya terus mengusap puncak kepala Keyra dengan lembut.
Dafa tersenyum melihat Keyra yang tertidur dengan tenang. Bagi Dafa permasalahan seakan sirna setiap kali ia melihat wajah istrinya. Dafa sangat ingin memeluk Keyra, menghapus air matanya dan memberikan banyak cinta untuknya, namun lagi-lagi masa lalunya membuat dia merasa takut. Dafa terus memandangi Keyra hingga menjelang subuh. Tanpa disadari sudah pukul 04.15 dan sebentar lagi azan subuh berkumandang. Bersama Keyra baginya adalah obat yang kini membuat hatinya merasa tentram. Ketelatenan Keyra dalam mengurus segala hal seakan itu menjadi hal menakjubkan yang ada pada diri gadis itu.
***
"Key... bangun. Sudah mau azan subuh!" Suara bariton milik seseorang terus menggema dan dapat kurasakan ada yang menepuk-nepuk pelan wajahku.
Aku mencoba membuka mata, kulihat suamiku sudah bangun dengan pakaian sholat yang sudah siap.
"Ngh... jam berapa sekarang?" lenguhku sambil mengucek mata.
"Jam empat lewat sudahan. Wudhu lagi gih sana kita sholat bareng-bareng" Perintah mas Dafa seraya menggelar sajadah miliknya dan juga milikku.
"Kamu udah sehat? Masih pusing nggak kepalanya?" Tanyaku melepas mukenaberjalan ke arah mas Dafa berada dan menyempatkan menyentuh keningnya sebelum masuk ke kamar mandi.
"Alhamdulillah sudah mendingan. Eh Astaghfirullah batal wudhu saya gara-gara kamu Keyra!" Ucap mas Dafa terkejut karena aku membuat wudhunya jadi batal. Aku tidak tau jika dia sudah berwudhu.
"Hiiiii... maaf aku lupa kamu udah wudhu. Kabur ah... hahaha" Teriakku tertawa jahil berlari menuju kamar mandi dan mengangkat jari membentuk tanda V.
Brak
"Keyra...!" ucap mas Dafa dan terlambat karena Keyra langsung menutup pintu kamar mandinya.
"Maaf mas aku nggak sengaja!" Teriakku dari dalam kamar mandi.
"Hm Dasar, bocah..." gerutu mas Dafa dan aku masih bisa mendengarnya.
______________________________________
Aku mencintaimu namun aku belum bisa mengatakan yang sebenarnyaKau adalah cinta pertama dan kini menjadi yang terakhir bagiku
Takdir membawaku kepadamu meski harus banyak jalan yang ku lalui
Maaf belum sepenuhnya bisa menjadi yang terbaik bagimu
~ Dafa ~
_____________________________________
Gimana nih dengan cerita hari ini ?
Oh iya maaf ya baru bisa update karena lagi sibuk di pekerjaan yang lain hehe
Tapi aku usahakan akan rajin update deh ✌
Terimakasih
Jangan lupa vote dan komen ya (gratis kok hehe)Vote dan komen kalian adalah semangat bagiku 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Beautiful Eyes (END)
ЧиклитBaca dulu 3 part ya, kalau seru maka lanjutkan hehe Happy Reading dan jangan lupa Vote sebelum membaca ya 😇 ________________________________________ Sorot mata yang tajam namun juga indah. siapa sangka aku bertemu lagi dengan mata indah itu setelah...