23. Tamu Tak di Kenal

2.2K 192 14
                                    

Cinta yang membuat seseorang bahagia namun cinta juga dapat membuat seseorang terluka. Begitu banyak pertimbangan dalam diri, mencoba mencerna semua yang terjadi. Dua hari sudah Keyra menenangkan diri dirumah Ibunya, Rasanya hati ini sesak jika harus kembali namun dia berpikir Ibunya benar bahwa dia harus mencoba Ikhlas dan melapangkan hati. Ikhlas dan selalu berserah diri karena apapun yang terjadi sudah menjadi kehendak-Nya.

Keyra sengaja tidak menjawab telfon dari siapapun termasuk Dafa suaminya, hanya satu telfon yang akan dia jawab yakni telfon dari Alina yang berkaitan dengan Rafa putra kesayangannya. Kini Keyra tengah perjalanan arah pulang kerumahnya. Perasaan yang sebelumnya dirasa sesak kini sudah membaik. Keyra menerima beberapa pesan dari Mbok Ifa yang mengatakan ada orang yang datang kerumahnya dan memaksa untuk menginap. Keyra yang berpikir akan menginap satu hari lagi dirumah ibunya kini diurungkannya ketika mendapat pesan itu dari mbok Ifa.

"Assalamu'alaikum ... " Ucap Keyra memasuki rumahnya yang tidak dikunci.

"Wa'alaikumsalam," jawab seorang wanita yang tengah duduk di ruang makan bersama dengan anak perempuan yang di perkirakan usinya masih belia.

"Maaf kamu siapa ya?" tanya Keyra menghampiri wanita itu.

Wanita itu berdiri dari tempatnya dan menghampiri Keyra yang berdiri dengan kebingungan. Wanita itu tau jika Keyra adalah gadis yang dinikahi Dafa dan kini wanita itu berpikir ingin mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya yaitu Dafa.

"Perkenalkan nama saya Monica, saya sahabatnya Raina mendiang istrinya Dafa," Ucap Wanita itu menjulurkan tangannya dihadapan Keyra.

"Oooohh gitu, Saya Keyra. Istrinya mas Dafa yang sekarang." Keyra membalas uluran tangan monica dan menjabat tangannya dengan ramah.

Monica mendekatkan dirinya seakan ingin merangkul Keyra tapi ternyata dia membisikkan sesuatu ke Keyra dimana hanya Keyra dan dirinya yang mendengar itu.

"Hai Keyra, salam kenal, Tapi kamu harus tau satu hal, aku bukan hanya sahabat Raina tapi aku juga akan jadi istrinya Dafa. Aku dan Dafa mempunyai hubungan yang mungkin kamu tidak tau di masa lalu, Aku dan Dafa punya seorang putri yang saat ini kamu bisa lihat sendiri dihadapanmu." Bisik Monica tepat ditelinga Keyra.

Monica berpikir Keyra adalah gadis yang sangat mudah untuk disingkirkan baginya. Usia muda Keyra yang dianggap Monica akan sangat mudah dihancurkan.

Deg

Bagai di hempas deburan ombak yang datang tiba-tiba, Keyra meratapi nasibnya sendiri yang seakan kebahagiaan yang dirasankannya sebelum Dafa pergi ke Jerman hanyalah mimpi sesaat. Tapi Keyra bukan gadis yang mudah untuk disingkirkan karena dia percaya apa yang di takdirkan baginya maka itu juga yang harus dia perjuangkan.

"Hm salam kenal juga Monica, ups maaf mbak Monica. Wah selamat ya buat kamu, tapi perlu kamu tau masa kini dan masa depan mas Dafa itu adalah aku dan Rafa. So, selagi aku masih berbaik hati maka kamu bisa pergi setalah kamu merasa urusanmu dirumahku sudah selesai," Balas Keyra dengan berbisik.

Keyra hanya mencoba menggertak agar lawannya tidak tau bahwa dirinya sebenarnya sedang kalut dan kacau. Tapi, mencoba menahan semuanya dalam satu waktu seraya terus beristighfar dan menyebut asma Allah dalam hatinya.

"Wah aku salut, di usia yang masih muda tapi kamu ternyata punya karakter yang kuat. Tapi aku suka karena aku sangat suka tantangan. Aku tidak suka berbasa–basi dengan berpura-pura baik jadi aku langsung saja. Aku akan mengambil Dafa kembali sekaligus Rafa," Ucap Monica dengan seringai liciknya.

"Hm... Oke terserah, tapi aku nggak akan diam jika kamu berani macam-macam dengan keduanya. Ini peringatan pertama dan terakhir mbak Monica." Ancaman balik dari seorang Keyra.

"Wow takut, tapi aku janji akan buat kamu nggak lama lagi tinggal disini setelah Dafa pulang dari Jerman."

Keyra terkejut ketika Monica mengatakan keberadaan Dafa, bahkan Monica tau dimana Dafa saat ini berada. Keyra sangat ingin marah namun dia terus-terusan berusaha menahan amarahnya. Keyra melangkah meninggalkan Monica dan melangkah ke arah kamarnya.

***

"Lagi? Hah .... Bismillah semua akan baik-baik aja," Ucap Keyra merebahkan tubuhnya di tempat tidur miliknya merasa sudah sangat lelah. 

Drrrtt drrttt drttt

Raihan : jangan lupa ya Key sore ini

Sebuah pesan masuk di ponselnya mengingatkan ia akan janjinya sore ini. Keyra beralih menghubungi seseorang untuk siap-siap sore ini. Keyra juga tidak lupa untuk menjemput Rafa sebelum menemui Raihan. Keyra yang sedari tadi menahan kesalnya kini kembali tersenyum memgingat janjinya sore ini. Sebuah hal tidak terduga, Raihan kakak tingkat sekaligus teman dan juga tetangga ketika dirinya di bandung saat duduk di bangku sekolah Dasar kini sedang menjalani ta'aruf.

Keyra senang karena akhirnya Raihan bisa melupakannya dan jatuh hati dengan seseorang yang sangat dia kenal. setelah menghubungi seseorang, ia berniat kembali merebahkan dirinya namun terhalang dengan panggilan telfon seseorang yang sudah berapa hari ini enggan dia jawab.

"Bismillah," Ucap Keyra sebelum akhirnya menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

[Assalamu'alaikum sayang.]

"Wa'alaikumsalam mas."

[Gimana kabar kamu? Kamu sehat-sehat aja kan? Rafa juga kan? semuanya baik-baik aja kan? kok telfon mas nggak pernah kamu jawab bahkan pesan mas nggak ada yang kamu balas.]

"Satu-satu dong mas nanyanya, Aku belakangan jarang pegang handphone mas. Aku nginap dirumah ibu dan kabar kami semua di Indo baik kok. Oh iya mas disana gimana kabarnya?" Keyra menetralkan dirinya seakan apa yang terjadi sebelumnya itu tidak pernah terjadi.

[Alhamdulillah, mas tenang. Mas disini baik kok kabarnya. Mana Rafa?]

"Rafa masih dirumah Umi sama Abi mas nanti sore ini aku jemput. Oh iya mas ada tamu di rumah kata mbok Ifa dia teman dekatnya mbak Raina?" tanya Keyra memastikan kalau mas Dafa tidak mengenal Monica dan cerita Monica serta ancamannya itu semua bohong.

[Oh iya mas kenal dengannya, dia temannya Raina dan saya dulu. Dia nggak bilang apa-apa kan sama kamu? Kalau dia ada bilang apapun jangan dipercaya, oke?]

"Oh... Ooohh gitu, yasudah jika memang kamu kenal sama dia. Udah dulu ya mas aku mau siap-siap sore ini mau pergi. boleh kan?"

[Ya sudah, boleh tapi ingat hati-hati ya.]

"Iya mas siap, ya sudah aku tutup telfonnya ya Assalamu'alaikum."

[Wa'alaikumsalam]

Sambungan telfon itu terputus, Keyra tau jika ada sesuatu yang suaminya sembunyikan lagi dari dirinya. Keyra sebenarnya tidak masalah apapun masa lalu suaminya tapi ia ingin semuanya ia dengar dari Dafa sendiri. Luka yang ditutup seakan menganga dengan sakit yang lebih terasa.

*** 

______________________________________.
.
.
Hai readers maaf ya kalau ceritaku absurd 😁
Jangan lupa vote ya 🤗

Your Beautiful Eyes (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang