-Lucas Robert Hemmings-
Aku telah menginjakan kakiku di Sydney lagi. Ya, aku baru saja pulang dari Melbourne untuk kuliah selama 8 tahun disana. Akhirnya aku sudah mendapatkan gelar sarjanah S2 ku, sebentar lagi aku akan jadi dosen disalah satu universitas di sini.
Aku sangat senang sekali kembali ke kampung halamanku, aku tidak sabar ingin cepat-cepat bertemu dengan ibu dan ayah. Aku pun langsung menyeret 2 koperku keluar dari bandara Sydney Airport ini dan mencari taksi sekitar sini.
Tak lama ada taksi yang berhenti didepanku, supir taksi itu pun menurunkan kacanya dan melihat kearahku. "Ingin kemana, sir?" tanya supir taksi itu.
"Oh- uh, aku ingin ke Paddington st" kataku dan supir itu pun mengangguk lalu turun dari mobilnya dan membantuku untuk menaruh koper-koper ke bagasi taksi.
Setelah itu aku pun masuk kedalam dan supir taksi itu pun menjalankan mobilnya. Aku melihat-lihat kota Sydney dari dalam taksi ini, ternyata suasananya masih sama seperti dulu sebelum aku pergi ke Melbourne.
Ahh... aku sudah tidak sabar ingin cepat pulang kerumah dan mungkin setelah aku sampai kerumah aku akan pergi ke Trumper Park, oh- uh atau ke Centennial Park, atau pergi bermain tennis bersama dad di The Plams Tennis Center yang berada di Trumper Park. Yeah, bisa dibilang tempat tinggalku itu dekat sekali dengan taman, stadion, restaurant, dan toko-toko lainnya. Sangat bersyukur sekali tinggal didaerah itu karena kau hanya tinggal berjalan saja ketempat yang kau inginkan.
"Sir, tempatnya dimana?" Tanya supir taksi itu. Akupun melihat disekitarku, ternyata sudah berada di daerah tempat tinggalku. "Terus saja dan disitu ada rumah yang warna putih." Kataku dan supir itu pun mengangguk.
Tak lama mobil ini pun berhenti dan aku melihat disekitarku lagi dan ternyata aku sudah sampai didepan rumah. Aku pun langsung turun diikuti oleh supir taksi itu juga untuk membantuku mengeluarkan koper-koperku.
"Thanks sir" kataku ketika dia sudah membantuku mengeluarkan koper-koperku dan aku pun mengambil beberapa dollar didalam dompetku dan memberinya.
"Sama-sama, sir. Have a nice day." Kata supir itu baik dan tersenyum padaku akupun membalas senyumannya. Supir itu pun masuk kembali kedalam mobilnya dan menjalankannya.
Aku menghela nafasku lega dan langsung menyeret koper-koperku sampai ke depan pintu rumah. Sial, kenapa aku deg-degan seperti ini? Aku pun menarik nafaku dalam dan kukeluarkan perlahan dan akupun mengetok pintu.
Tok...tok...tok
Tak lama pintu itu terbuka dan ternyata yang membuka adalah gadis kecil kesayanganku. "Uncle Luke!" Serunya kesenangan dan langsung memelukku. Aku berjongkok didepannya dan memeluk dia kembali.
Aku melepas pelukannya dan melihat kearahnya. Astaga, keponakanku ini sudah besar, dia meninggi dan semakin cantik.
"Kau semakin cantik, zoe. Uncle merindukanmu sangat." Aku kembali memeluknya. Sudah kubilangkan kalau dia kesayanganku?
Dia melepas pelukanku. "Uncle, cepatlah masuk kedalam, grandma dan grandpa sudah menunggu." Aku tersenyum mendengarnya dan aku pun mengacak rambutnya pelan. Dia langsung masuk ke dalam rumah dan aku mengikutinya dari belakang sambil menyeret koperku.
"Luke! Bagaimana kuliahmu?!" Seru ibu yang langsung memelukku. Astaga, aku tidak menyangka rumah akan ramai seperti ini, aku kira akan hanya ada ibu dan ayah. Ternyata ada Ben, Jack, Celeste, dan keponakanku Zoe.
"Sangat baik! Mungkin 2 minggu lagi aku akan menjadi dosen disalah satu kampus disini!" Kataku senang sambil melepas pelukan ibu dan aku bisa melihat ibu yang tersenyum bangga padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fanfiction"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...