37

2.3K 251 34
                                    

-Gabriella Lexi Carter-

"Ah, akhirnya kau datang juga, Gabby!" Itu adalah suara seruan Natalie dan kulihat disitu ada Michael, Ashton, dan juga Daniel. Aku pun tersenyum dan langsung duduk di antara Michael dan Ashton.

"Kenapa kau lama?" Tanya Natalie yang berada di depanku. "Well, tadi aku ada masalah dengan Austin, tapi jangan khawatir masalahku dengannya sudah selesai." Ucapku berbohong. Astaga, sebenarnya aku tidak ingin bohong seperti ini tapi ini demi hubunganku dan Luke.

"Wait, kau memakai parfum laki-laki?" Aku langsung melihat ke arah Michael yang seperti mengendus-ngendus tubuhku. Sial, sepertinya parfum Luke menempel dibajuku.

Aku pun langsung memukul kepalanya itu dan dia pun menringis kesakitan, "By, kau bangsat!" Umpatnya kesal sambil mengelus kepalanya itu dan kurasa disekitarku sedang melihatku dan Michael ramai. Michael sialan.

"Jaga omonganmu bodoh!" Ucapku berbisik sambil menatapnya tajam dan dia tidak kalah menatapku seperti itu.

"Siapa suruh kau memukulku."

"Ya, kau sih mengendus-ngendus seperti itu. Menjijikan tahu!" Aku pun langsung mengambil pizza yang berada di depanku lalu memakannya. Kulihat teman-temanku hanya menggelengkan kepalanya saja karena melihat kelakukanku dan Michael seperti ini.

"Kalian sweet sekali, kapan jadiannya?" Celetuk Daniel tiba-tiba. Cih, apanya yang sweet? Aku pun tidak mengherani omongan Daniel itu dan kembali asik dengan pizza yang ada di tanganku ini.

"Kau tidak tahu ya, Daniel? aku dan Gabby kan sudah jadian." Aku yang mendengarnya langsung tersedak dan mengmbil jus alpukat disitu. Entahlah itu punya siapa, yang jelas aku membutuhkannya. Setelah itu aku kembali melihat ke arah Michael, "kapan-kapan kita jadian? Ew."

Michael hanya tertawa saja dan mengacak rambutku pelan. Aku pun kembali meminum jus alpukat itu lalu berdiri dari tempat dudukku karena aku mendapatkan panggilan, panggilan untuk segera ke toilet.

"Kau mau kemana?" Aku pun langsung menoleh pada Michael dan mengatakan padanya bahwa aku ingin ke toilet. Mereka yang mendengarnya pun mengangguk dan aku pun langsung menuju toilet yang berada di belakang.

Ketika aku sudah duduk di closet toilet untuk buang air kecil, tiba-tiba saja handphone yang berada di genggamanku berbunyi. Aku pun membukanya dan ternyata itu adalah pesan dari Luke yang menanyakan aku di mana.

Luke:
Kau di mana, sayang?

Me:
di Eat Love Pizza, kenapa?


Setelah itu aku pun mematikan handphoneku dan keluar dari toilet itu lalu aku menuju wastafel untuk mencuci tanganku. Ketika sudah aku pun keluar tetapi ada seseorang yang tiba-tiba menabrakku.


Brukk

"Ah, emm maaf." Ucap orang itu, aku pun berbalik dan melihatnya. Ternyata itu Ethan. Kulihat dia bersiap untuk lari dariku. Tidak, dia tidak boleh pergi. Aku pun langsung menarik tangannya itu agar dia tidak lari dariku lagi.

"Ethan! What the hell! Kenapa kau lari dariku terus sih?!" Ucapku geram dan dia masih saja mencoba untuk lari tapi tetap saja dia tidak bisa karena aku terus menariknya.

"Ethan please! Jangan lari!" Ucapku lagi dan kali ini airmataku tertampung sudah.

"I'm not Ethan!" Aku terkejut dan kembali aku menatapnya. Jika dia bukan Ethan berarti dia...

"Grayson?"

"Ya, aku Grayson."

Ternyata itu kembaran Ethan, Grayson Georgia Dolan. Tapi di mana Ethan?

"Di mana Ethan? Kenapa dia meninggalkanku ketika aku sangat membutuhkannya?" Kali ini airmataku tidak bisa ditahan lagi. Aku menangis. Dan aku bisa merasa kalau orang-orang pada melihatiku dan juga Grayson.

Grayson mendesah, "Dia punya alasan kenapa dia meninggalkanmu."

"Iya, alasan itu apa?!"

Sekarang aku merasakan ada tangan seseorang yang memelukku dan mengelus rambutku dan itu adalah Michael yang berada di sampingku untuk menenangkanku.

"Jelaskan, Gray." Kali ini Michael yang berucap. Aku hanya bisa menangis dipelukkan Michael karena memikirkan Ethan dan kenapa dia meninggalkanku.

"Aku tidak yakin, Gabby kau kuat mendengar ini atau tidak, tapi..." Grayson menarik nafasnya lalu menatapku kembali, "Ethan memutuskanmu karena dia tidak ingin kau sedih ketika tahu kalau dia sakit. Ethan terkena kanker dan itu sudah stadium 4."

Seketika itu juga aku menangis lagi dan aku memeluk kuat Michael. Aku tidak menyangka. Ethan, orang yang dulu kusayang akan sakit seperti ini dan hidupnya tidak akan lama lagi.

Aku pun kembali melihat Grayson dan menghapus air mataku asal, "Di mana Ethan, Gray? Aku ingin menemuinya."

----

-Lucas Robert Hemmings-

Kali ini aku berada di Cafeteria kampus untuk makan siang dan ketika aku melihat grombolan teman-teman Gabriella di sana, aku tidak melihat Gabriella. Di mana dia? Apa dia bermusuhan dengan teman-temannya?

Aku sangat khawatir pada Gabriella. Dari semalam dia tidak membalas pesanku dan mengangkat telponku saja tidak.

Kali ini aku memberanikan diri untuk menanyakan ini pada teman-teman Gabriella itu. Aku pun berdiri dari tempatku dan menemui mereka yang tidak jauh dariku.

"Hi guys." Sapaku dan berusaha memperlihatkan senyuman terbaikku. Kulihat mereka mengerutkan keningnya bingung.

"Yeah, hi Mr. Hemmings. Umm, ada apa?" Tanya Natalie dengan wajah bingungnya. Aku pun menarik nafasku dan kembali melihatnya. "Tidak, hanya saja di mana Gabriella? Aku tidak melihatnya sedari tadi."

"Oh uh- dia izin sakit, kalau tidak salah, benarkan, Michael?" Aku pun melihat ke arah Michael dan kulihat wajahnya tidak meyakinkan sama sekali. Apa mereka menyembunyikan sesuatu?

"Uh yeah... memangnya kenapa, Mr. Hemmings?" Aku pun menggeleng menandakan tidak apa-apa dan aku pun berterimakasih pada mereka dan kembali aku duduk di tempatku untuk melanjutkan makanku yang belum habis.

Aku tidak yakin Gabriella sakit. Kalau dia sakit tidak mungkin dia langsung ke apartmentku dan melakukan itu padaku. Ya, kemarin Gabriella ke apartmentku dan melakukan balas dendamnya padaku dan kulihat dia baik-baik saja, tidak ada tanda dia sakit sama sekali. Mungkin aku harus menghubungi Austin.

Aku pun mengambil handphoneku yang berada di dalam sakuku dan langsung aku mencari kontak Austin di sana lalu menelponnya.

'What's up Luke?'

"Err, apa Gabby di rumah?"

'Uh-- dia dari semalam tidak ada. Mungkin menginap di rumah temannya Natalie.'

"Kurasa dia tidak menginap di rumah temannya itu. Gabby saja tidak ada di kampusnya. Astaga, aku khawatir, dari semalam dia tidak membalas pesanku, telponku pun juga tidak di angkat olehnya, Austin."

Great, aku panik dan khawatir sekarang. Sebenarnya Gabby kenapa? Dan apa yang teman-teman Gabby sembunyikan?



-----

A/n

Eng ing engggg... gabby nya hilanggggg :O dimana kah diaaaa....

Gue bener2 pengen bikin ini selesaiiiiii, gue udh bosen nulis ni ff wkwk


SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang