25

2.6K 297 71
                                    

-Still Gabriella Lexi Carter-

Seharian aku hanya di rumah saja. Hanya menonton tv, memakan cemilan, memainkan handphoneku, dan karena Austin tidak ada di rumah aku pun memainkan xbox nya juga yang berada di kamarnya.

Kali ini aku sedang asik memainkan GTA V nya. Menurutku hanya games ini saja yang mudah dari games-games yang Austin miliki. Dengan jagonya aku menekan tombol-tombol yang berada di controller itu dan sesekali aku mengambil kripik kentang yang berada di dalam toples sebelahku lalu memakannya. Mataku tidak pernah lepas dari tv di depanku ini sampai-sampai handphoneku yang kutaruh di depanku berbunyi menandakan adanya pesan masuk.

Aku menggerutu kesal dan dengan terpaksa aku mem-pause games ini dan langsung mengambil handphoneku itu. Ketika kulihat ternyata itu dari Luke dan ya, aku sudah menyimpan nomornya itu di handphoneku. Aku pun membuka pesannya itu;

Luke:
Kau sedang apa?

Aku pun dengan cepat membalas pesannya.

Me:
Sedang bermain xbox.

Setelah itu aku kembali menaruh handphoneku di dekatku dan kembali memainkan games ku yang sempat tertunda. Dan betapa sialnya ketika aku menjalankan misi yang ada di games GTA V ini selalu gagal dan selalu tertangkap oleh polisi. Aku sangat gregetan dengan games ini. Sepertinya aku membutuhkan Michael untuk mengajariku memainkan games ini. You know, dia sangat jago dalam hal games seperti ini.

Aku pun memutuskan untuk mengambil handphoneku lagi dan mencari nama Michael di kontak handphoneku untuk menelponnya. Aku akan menyuruh dia ke sini, aku juga sangat bosan sekali sendirian di rumah. Ketika aku sudah mencari kontaknya dan tidak dipikir panjang lagi aku langsung menelponnya. Tak lama telpon itu tersambung juga;

"Hallo?"

'Hm?'

Wait. Aku tahu ini Michael tapi kenapa dia hanya menjawab 'hm' saja? Biasanya dia akan berteriak atau tiba-tiba khawatir ketika kutelpon.

"Michael, kau sudah pulangkan? Bisakah kau kerumahku? Please."

'Ngapain aku kerumahmu? Kan kau sudah ada Mr. Hemmings.'

He said what?

"Maksudmu? Kenapa kau membawa-bawa dia sih? Memangnya ada apa?"

Sumpah, aku ingin menangis kalau Michael seperti ini. Apa dia tahu kalau aku semalam menginap di apartment Luke? Atau jangan-jangan dia...

'Tidak, tidak apa-apa--'

Kali ini aku tersenyum, "kau cemburu ya?"

'What? No.'

"Bohong, kalau tidak cemburu kau harus ke sini, okay?"

'Aku malas kerumahmu.'

"Masa bodoh, pokoknya kau harus ke sini dan jangan lupa membeli pizza, bye mikey boo."

Aku langsung mematikan sambungan telponku itu bersama Michael. Hahaha, aku tahu dia pasti akan kerumahku.

Aku pun melanjutkan memainkan games ku lagi dan tak lama aku memainkan games ini tiba-tiba handphoneku ini berbunyi lagi, kali ini menandakan adanya pesan masuk. Kutebak pasti itu Luke. Dengan terpaksa aku mem-pause kembali games ku ini dan mengambil handphoneku itu dan ketika kulihat memang benar itu dia tetapi;

Luke:
Oh.

Oh??? Seriously, hanya oh? Sial, rasanya aku ingin menggulungkan diriku diselimut seperti buritto dan ingin menyumpahinya. Jujur, bisa dibilang aku menunggu dia membalas pesanku, tapi bukan membalas pesan seperti ini. Luke menyebalkan, sumpah.

SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang