31

3K 273 94
                                    

"Astaga, Luke! Aku tidak menyangka kau suka melakukan itu selama in--"

"Itu dulu mum, ketika aku berada di Melbourne. Sekarang aku tidak melakukannya lagi."

"Okay, tapi kenapa semalam kau melakukannya lagi, hm?"

"Karena aku mencintai gadis itu, mum."

"Oh my God, kau melakukannya bersama siapa, Luke? Kalau misalnya dia hamil bagaimana, huh?"

"What? No, tidak akan. Aku sudah memakai pengaman."

"Right, kalau misalnya pengamanmu itu rusak bagaimana?"

"Mum, apaan sih? Jangan berkata seperti itu."

"Okay, bawa gadis itu ke rumah sakit untuk memeriksanya, Luke."






How great? Perkataan ibu sejam yang lalu itu berhasil menghantui pikiranku. Ada benarnya juga perkataan ibu tadi. Jangan-jangan ketika Gabriella mual-mual seperti itu bertanda dia hamil?

Astaga, pasti Gabriella tidak mau menerimanya karena usianya yang masih dibilang muda itu untuk memiliki anak. Aku pun menjalankan mobilku ini lebih cepat menuju rumah Gabriella. Aku harus pergi ke Rumah Sakit bersamanya untuk memeriksanya.

Ketika mobilku sudah terparkir di depan rumahnya, tanpa dipikir panjang lagi aku langsung turun dari mobilku dan menuju pintu rumah Gabriella lalu mengetoknya sebanyak tiga kali dan tak lama pintu itu terbuka dan ternyata yang membukanya adalah Austin.

"Luke? Ngapain ke sini?" Tanyanya bingung. Aku hanya bisa menghela nafasku dan memijit keningku lalu kembali melihat ke arahnya. "Aku pinjam adikmu sebentar, Austin. Ini penting." Kataku yang hampir setengah frustasi.

"Wow.. wow.. wow.. tenanglah, dude. Masuklah dahulu." Aku kembali mendesah dan menerima tawarin Austin untuk masuk ke dalam rumahnya. Baru saja aku masuk, aku sudah melihat Gabriella di sana, di ruang tamu dan dia tidak sendirian, dia bersama Calum di sana dan sedang asik mengobrol.

Tanpa dipikir panjang lagi, aku langsung berjalan ke arahnya. "Luke? Ngapain ke sini, sih?" Tanya Gabriella heran. Aku hanya mendengus dan langsung menarik tangannya pelan, "Gab, aku ingin pergi denganmu."

"What? Keman--"

"Kesuatu tempat, okay?" Aku kembali menarik tangannya agar dia cepat berdiri dari sofanya itu dan tak lama Calum berdiri dan malah mencegatku, "kau apaan sih? Datang-datang malah langsung ingin membawa Gabby pergi."

Aku mendengus, "ini bukan urusanmu, Calum. By, ayo cepat." Aku kembali menarik tangannya dan kali ini Gabriella menurutiku. Aku pun meminta izin pada Austin untuk membawa Gabriella keluar. Setelah di izinkan olehnya, aku pun langsung membawanya ke mobilku.

"Kau ingin membawaku ke mana, Mr. Hemmings?" Tanyanya ketika aku sudah masuk ke dalam mobilku. "Membawamu ke Rumah sakit." Jawabku sambil menjalankan mobilku ini.

Aku merasa Gabriella membulatkan matanya kaget. "Kau ngapain membawaku ke sana? Astaga." Serunya tiba-tiba dan aku tidak mengheraninya dan fokus pada jalanan di depanku ini.

"Luke--"

"By, please. Jangan bawel, okay?"

Aku pun agak mempercepatkan mobilku lagi menuju Balman Hospital dan ketika sudah sampai aku pun mencari tempat parkir yang tepat, setelah itu aku dan Gabriella pun turun dari mobil.

Aku yang berada di samping Gabriella langsung merangkulnya sambil berjalan masuk ke dalam Rumah Sakit ini. Aku pun menyuruh Gabriella duduk di kursi yang disediakan di sini, lalu aku pun berjalan menuju meja yang terdapat suster yang berdiri di sana.

SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang