18

2.6K 313 24
                                    

-Lucas Robert Hemmings-

•At Target Market•

"Honey stars, Kokocrunch, or Cheerios?"

Aku hanya bisa memutar mataku ketika Austin ingin minta dipilihkan sereal mana yang enak, katanya sereal ini bukan hanya untuknya tetapi untuk adiknya juga.

"Aku akan memilih Cheerios karena itu kesukaanku." Kataku sambil mengambil sereal kesukaanku itu dari rak khusus itu lalu kutaruh kedalam trolley. Kalau membahas soal sereal seperti ini aku jadi teringat pertama kali bertemu dengan Gabriella di supermarket, itu sangat bodoh.

"Kalau kau bagaimana Calum?"

"Well, semuanya enak. Terserah kau saja, Austin."

Austin pun mendesah mendengar jawaban dari Calum dan langsung memasukan sereal Kokocrunch dan Cheerios kedalam trolley. "Ya sudahlah, aku akan membelikan Gabby Kokocrunch dan Cheerios." Wait. He said what?

"Kau bilang apa tadi? Gabby? Gabby who?" Tanyaku pada Austin. Astaga, apa maksud Austin itu Gabriella? Kalau iya, dunia benar-benar sempit sekali.

"Gabriella, Luke. Kau tidak tahu kalau Gabriella adalah adik Austin?" Bukan Austin yang menjawab, tetapi Calum. Shit. Ternyata memang benar maksud Austin adalah Gabriella.

"Kau mengenalnya, Luke?" Tanya Austin dan aku mengangguk, "Um-- yeah, aku dosen yang mengajar dikampusnya." Jawabku sambil menggaruk belakang leherku yang tidak gatal.

"Wow, sangat kebetulan sekali kalau kau menjadi dosen dikampusnya." Aku mengangguk kembali dan melanjutkan mendorong trolley ini dengan pelan.

Aku tidak menyangka Gabriella adalah adiknya Austin dan ibunya adalah teman ibuku juga. Oh astaga, kenapa dunia yang sempit ini menimpaku?

Aku pun menggelengkan kepalaku dan berusaha untuk melupakan pikiranku itu. Sekarang kami berada diwilayah makanan ringan. Austin langsung saja mengambil cemilan-cemilan yang berada disini lalu ditaruhnya kedalam trolley dan melanjutkan mencari cemilannya. Aku dan Calum hanya bisa menggeleng melihat kelakukannya itu.

Ketika aku melanjutkan mendorong trolleyku tiba-tiba aku melihat seorang cewek yang sangat familiar bagiku. Dia sedang berusaha mengambil selai nutella berukuran medium yang berada diatas rak itu.

Karena aku penasaran dia siapa, aku pun menyamparinya, tapi sebelum itu aku menitipkan trolleyku sebentar kepada Calum.

"Ada yang bisa kubantu, nona?" Tanyaku ketika aku sudah berada didekatnya. Dia pun berhenti berjinjit dan langsung membalikan badannya menghadap kearahku. Aku agak kaget melihatnya dan seketika itu juga aku tersenyum, ternyata dia Olivia. Adik kelasku ketika di hight school dan sekaligus mantanku. Dia berbeda sekarang, rambutnya ia potong pendek dan sepertinya sudah jago berdandan.

"Luke? Kau sudah kembali dari Melbourne?" Tanyanya dan aku pun terkekeh, "hahh.. yeah, kau apa kabar? Kau um-- semakin cantik." I tell the truth, okay.

"Aku baik dan hahaha, kau bisa saja. Kau juga semakin tampan, Luke."

"Hahaha, terimakasih, aku memang tampan." Ujarku percaya diri dan dia malah memutar matanya, "whatever, Luke."

"So, ada yang bisa kubantu?" Kataku lagi dan dia pun mengangguk, "yeah, tolong ambilkan aku nutella itu, please?" Aku pun mengambilkan nutella yang berada dirak itu untuknya, lalu memberikannya padanya.

"Well thanks, kau bersama siapa kesini?" Tanyanya lagi.

"Aku bersama Austin dan temannya, Calum." Jawabku dan dia hanya mengangguk mengerti. "Well, aku harus pergi. Titip salamku pada Austin, ya?"

SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang