-Still Gabriella Lexi Carter-
"What?? He already had a daughter??" Ucap Natalie tiba-tiba. Ya, aku menceritakan tentang kejadian tadi siang dengan teman-temanku. Awalnya mereka menggodaku tentang Luke mengantarku pulang kerumah, tetapi ketika aku menceritakan tentang Luke mempunyai anak mereka langsung menatapku kaget.
"How's he daughter?" Tanya Daniel sambil memakan pizzanya. Ya, kami sudah memesan pizza ukuran besar untuk kita semua, kita ingin lama-lama berada disini.
"She is so cute and she literally looks like him." Jawabku sambil meminum chocolate milk shake kesukaanku.
"Kau mengatakan kalau istrinya sudah tidak ada, maksudnya sudah tidak ada itu bagaimana? Sudah meninggal atau sudah berpisah?" Kata Michael yang berada disampingku.
Aku menepuk keningku, "I don't know, aku tidak menanyakannya, aku tidak ingin dia tiba-tiba sedih karena aku mengingatkannya pada masa lalunya."
"But hey, why we talking about this? This is none of our business right?" Kataku lagi, aku menggeleng dan terkekeh karena aku tidak menyangka akan membahas tentang ini, padahal ini bukan urusanku, hahh...
"You started this, Gabby." Kata Ashton sambil terkekeh. Aku hanya mendengus dan melanjutkan makanku.
Tiba-tiba handphoneku yang berada diatas meja berbunyi, menandakan ada telepon masuk. Aku pun mengambil handphoneku dan melihat layar touch screennya, ternyata itu kakakku. Aku mendengus dan mengangkat teleponnya;
"Ada apa Austin?"
'Kau sudah sampai?'
"Ya, aku sudah sampai. Kenapa?"
'Aku titip pizza juga, please...'
I rolled my eyes, "okay, toppingnya seperti biasakan?"
'Yepppp...'
Tak lama sambungan telepon itu terputus. Aku mendengus dan menaruh kembali handphoneku diatas meja.
"Siapa yang menelpon?" Tanya Natalie.
"Austin, dia ingin pizza." Jawabku dan aku pun melirik Michael yang berada disampingku sedang mengunyah pizzanya. Tiba-tiba ia sadar kalau aku memperhatikannya.
He frowning, "why?"
Aku tersenyum padanya, "tolong mengantri lagi ya? Austin memesan pizza tadi." Aku pun langsung menatapnya dengan wajah anak anjingku, biasanya dia akan mau kalau kusuruh.
Dia mendengus, "Alright, mana uangnya? Toppingnya seperti biasakan?"
Aku mengangguk kesenangan dan langsung mengambil beberapa dollar dari dalam dompetku dan memberi padanya. Setelah kuberi uangnya dia langsung berlalu dari hadapanku.
"By, actually i ship you with Michael, you two are so cute, why you guys aren't dating?" Tanya Natalie tiba-tiba.
Aku meringis, "Tidak, Nat. Aku tidak mau pacaran dengannya, aku tidak menyukainya." Kataku kesal dan yang lainnya hanya tertawa melihatnya.
Ya, memang banyak yang bilang aku cocok dengan Michael. Hell, padahal aku sering sekali bertengkar dengannya. Hanya karena Michael adalah temanku sejak SMA dan suka kusuruh-suruh dibilang cocok. Entah kenapa juga anak itu mau saja kusuruh-suruh.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku pun berbalik dan melihat orang itu. Ternyata teman kakakku, Calum Hood. Calum panggilannya. Aku lihat dia sedang memegang sekotak pizza berukuran sedang.
Aku pun berdiri dan menghadapnya. "Oh, hi Cal, sedang apa kesini?" Tanyaku sambil tersenyum kearahnya dan dia pun membalas senyumanku. Jujur saja kalau dia ini manis.
"Aku hanya ingin membeli pizza, aku ingin memakannya di rumah. Aku lihat ada kau disini ya sudah aku tegur saja, hehehe." Jelasnya dan aku hanya mengangguk mengerti.
"Kau bersama temanmu?" Lanjut Calum lagi.
"Uh- yeah, yang itu Natalie, yang kriting itu Ashton, dan yang rambutnya agak mess itu Daniel." Jelasku pada Calum sambil memperkenalkan teman-temanku yang sedang duduk dan ramai melihat kami.
"Ohh okay hai guys, i'm Calum." Kata Calum sambil melambaikan tangannya pada teman-temanku dan teman-temanku pun membalas sapaannya.
"Aku harus pulang, bye by. Sampai bertemu nanti dan nice to meet you guys." Calum pun langsung pergi dari hadapanku dan teman-temanku. Aku menghela nafasku dan kembali lagi duduk dan melanjutkan pizzaku yang belum habis.
"Wow, that guy is so cute, where you get that?" Tanya Natalie yang berada disebelahku. Aku menjadi geli mendengarnya, seperti cewek genit saja.
"Dia temannya Austin dan jangan berkata seperti itu Nat, Daniel mendengarnya." Kataku sambil tertawa dan Natalie hanya mendengus dan membuang mukanya dariku
@#$%&*-+()
"Thanks guys sudah mengantarku pulang, good night." Aku pun langsung membuka pintu mobil Michael dan keluar dari mobilnya dan tak lupa aku membawa pizza pesanan Austin.
Aku berjalan menuju pintu rumahku dan aku pun langsung membukanya. Yang pertama aku lihat adalah Austin yang sedang menonton tv dan mungkin dia menungguku pulang kerumah.
Aku langsung berjalan kearahnya dan menaruh sekotak pizza itu dimeja ruang keluarga tersebut. Austin langsung mendongakan kepalanya kearahku. "Lama sekali." Kata Austin dan aku hanya memutar mataku dan duduk disebelahnya.
Austin pun membuka kotak pizzanya dan mulai memakannya sambil menonton tv. "Thanks by the way" ujarnya dan tatapannya masih kearah tv yang ada didepannya.
"Hmm yeah" ujarku singkat sambil menopang wajahku menggunakan tangan kananku yang bertumpu di tangan sofa tersebut dan menikmati acara tv yang Austin tonton.
"Gabby!" Teriak ibu tiba-tiba yang berada di dapur. Aku pun langsung berdiri dari dudukku dan langsung melangkahkan kakiku menuju dapur untuk menemui ibu.
"Ada apa mum?" Tanyaku sambil duduk diatas counter dapur dan memperhatikan ibu yang sedang asik memblender jus nya.
"Lusa kita kerumah teman mum ya?? Habis kau pulang kuliah." Kata ibu sambil menuangkan jus alpukatnya kedalam gelas dan sama sekali tidak melirikku.
Aku menangguk, "Okay..." toh, lusa nanti aku tidak ada janji apa-apa dengan teman-temanku.
"Tidurlah, Gabby." Ucap ibu. Aku pun mengangguk dan turun dari counter dapur itu lalu memeluk ibu singkat, sehabis itu aku langsung menuju kamarku yang berada dilantai atas.
Aku mengganti bajuku sebentar menjadi baju yang nyaman untuk digunakan dirumah, lalu berjalan kearah kasurku.
Belum beberapa menit aku memejamkan mata, handphoneku yang berada diatas nakas berbunyi menandakan ada telepon masuk. Aku menggerutu dan terpaksa bangun lalu mengambil handphoneku.
"Ada apa?" Tanyaku langsung pada orang yang tidak kuketahui siapa yang menelponku ketika ingin tidur karena aku tidak sempat melihat layar handphoneku, aku langsung mengangkatnya saja.
'Uh- sorry menganggumu, aku Calum. Aku hanya ingin mengajakmu jalan saja hari sabtu nanti.'
Yang awalnya mataku tertutup karena ngantuk langsung terbuka lebar segar karena yang menelpon adalah Calum. Tumben sekali mengajakku jalan.
"Kemana??"
'Umm entahlah lihat saja nanti, mau tidak?'
Well, boleh juga. Toh aku sudah lama tidak bertemu dengan Calum dan tadi hanya bertemu sebentar saja.
Aku mengangguk, "mauuu..."
'Well great, sorry menganggumu dan umm, good night gabby.'
"Yeah good night too Calum."
Tak lama sambungan telepon itu terputus. Aku pun langsung menaruh handphoneku kembali diatas nakas, setelah itu aku melanjutkan tidurku yang tertunda.
A/n
Part gaje ya guysss?? :'''))) mohon vommentnya yaa ehehe
Di mulmed itu cast nya yawww
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fanfiction"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...