-Still Lucas Robert Hemmings-
Aku sudah berada di jalan ingin menuju rumah Gabriella tetapi ketika aku sudah hampir sampai kulihat di depan rumah Gabriella ada dia dan err-- Michael. Aku pun langsung memberhentikan mobilku agak jauh dari rumahnya dan melihat mereka sebentar. Entah mereka sedang apa kulihat mereka saling menertawakan sesuatu. Setelah itu mereka saling berpelukan dan Michael mengacak rambut Gabriella pelan dan itu kembali membuat Gabriella tertawa. Aku hanya bisa membuang pandanganku dari mereka.
Setelah itu kulihat lagi Michael masuk ke dalam mobilnya dan sebelum itu mereka saling melambaikan tangan. Tak lama Michael pun menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Gabriella.
Aku pun bernafas lega dan kembali menjalankan mobilku ke arah rumah Gabriella. Ketika sudah berada di depan rumahnya, aku langsung mematikan mesin mobilku dan keluar dari mobil ini dengan kantung plastik yang berisi kentang goreng dan salad buah untuknya.
Kulihat di sana masih ada Gabriella yang berdiri disitu dengan tampang kagetnya karena tiba-tiba saja aku datang kerumahnya.
"Hi" sapaku ketika aku sudah berada di depannya dan aku berusaha memberikannya senyuman terbaikku. Kulihat dia mengerutkan keningnya bingung, "ngapain ke sini, sih?" Dan bisa di dengar ada nada-nada sebal."Aku membawakan mu ini." Aku pun menyodorkan kantung plastik itu. "Ini apa?" Tanyanya ketika kantung plastik itu sudah berada di tangannya dan sebelum kujawab dia pun membuka kantung plastik itu.
"Tiga kentang goreng???" Aku mengangguk dan tersenyum. Dia pun mendesah dan melihat ke arahku, "Thank you, but sebenarnya aku kenyang tapi tidak apa-apa karena ini adalah kentang goreng aku akan menerima dan memakannya." Katanya dan tiba-tiba saja dia menarik tanganku masuk ke dalam rumahnya. Aku aneh dengan gadis ini, tadi sebal entah gara-gara apa tapi sekarang ketika kuberi makanan dia menjadi baik lagi. Apa dia PMS ?
"Wait, kenapa aku malah senang aku diberi kentang goreng darimu? Aku tidak jadi menerimanya, aku sebal denganmu." Tiba-tiba dia mengembalikan kantung plastik itu. Aku pun meringis kesal, "kau kenapa, sih? Aku salah apa?"
Dia mendengus dan melipat tangannya di dada, "Aku kesal kau mengirimkanku pesan hanya 'oh' dan--, wait kenapa aku jujur mengatakannya??"
Right, sekarang aku mengerti dia kenapa sebal denganku. Ternyata hanya gara-gara aku membalas pesannya dengan singkat jadinya dia seperti ini. Aku pun tertawa melihat wajahnya seperti frustasi sudah mengatakan hal itu, hahaha.
"Stop! Jangan tertawa!" Perintahnya dan aku masih saja menertawakannya, "Oh c'mon, by. Anggap saja kentang ini sebagai permohonan maafku, tapi kenapa juga kau sebal seperti itu? Kita tidak punya hubungan apa-apa, kan?"
Seketika itu juga dia terdiam sambil melihatku dan aku hanya bisa tersenyum melihatnya. "Yeah, kau benar. Kenapa juga aku seperti ini? Kita juga tidak punya hubungan apa-apa." Dia pun menunduk dan aku menggeleng melihat kelakukannya itu.
"Kau terima kentangku, okay?" Dia mendongakan kepalanya melihatku lalu menghela nafasnya, "Okay, terimakasih dan sorry kalau aku membuatmu bingung karena kelakukanku tadi." Aku mengangguk mengerti dan mengacak rambutnya pelan.
"Aku pulang, ya? Aku hanya ingin memberimu itu."
"What? Cepat sekali." Kulihat dia malah cemberut seperti itu. Astaga, dia lucu sekali.
Tanpa kusadari aku mengigit bibir bawahku dan melihat tubuhnya dari atas sampai bawah sambil memegang kedua pundaknya. Well, aku baru sadar dia hanya menggunakan tanktop putih dan hotpantsnya saja. Apa dia sadar itu membuatku--
PLAKK...
"Apa kau lihat-lihat?!" Aku langsung melepaskan tanganku darinya dan langsung memegang pipiku yang lumayan sakit di tampar olehnya. Great. Ini salahmu Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fanfiction"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...