34

2.7K 248 27
                                    

-Gabriella Lexi Carter-

"Maybe, we need to stop."

Wait. What?!

"Kenap-- shhh..." seketika itu juga Luke melepas kepunyaannya itu dariku lalu kembali dia menatapku dan mengelus pinggangku. Luke sialan, aku sudah terangsang seperti ini tiba-tiba saja memberhentikan permainannya.

"Aku harus menjemput Zoe." Jawabnya sambil tersenyum bodoh kearahku dan aku hanya bisa mendengus melihat senyumannya itu. Aku tahu pasti dia sengaja dan membiarkanku terangsang seperti ini, sialan.

"Kau sialan, Luke." Ucapku kesal ketika Luke sudah berdiri dari atasku dan aku pun langsung menarik selimutnya untuk menutupi tubuhku.

Kulihat Luke hanya terkekeh saja, "Hehehe, i'm sorry, babe. So, kau ingin ikut denganku menjemput Zoe ke sekolah atau tinggal saja? Atau kuantar pulang?" Astaga, lihatlah wajahnya seperti tidak ada salah sama sekali. Mengucapkan maaf saja segampang itu.

Aku ingin sekali memarahinya tetapi aku takut, astaga. Kalian tahukan aku takut kenapa. Kali ini aku hanya bisa mendengus lalu beranjak dari kasur dan mengambil pakaianku di bawah lantai.

"Aku ikut." Ujarku ketika aku selesai mengambil pakaianku dan berlalu dari hadapannya menuju kamar mandinya yang berada di sini. Aku bisa mendengar suara kekehannya itu ketika aku ingin masuk ke kamar mandinya.

Tanpa dipikir panjang lagi, aku pun langsung melepas selimut yang melilit di tubuhku dan membersihkan diriku sebentar, setelah itu aku memakai pakaianku seperti biasa. Ketika kurasa sudah cukup aku pun keluar dari kamar mandinya dengan selimut di tanganku.

Ketika aku keluar yang pertama aku lihat adalah Luke yang duduk disisi kasurnya dan sedang berusaha menyengir manis di hadapanku. Aku hanya bisa memutar mataku dan berjalan ke arahnya lalu menaruh selimut itu dengan rapi di atas kasurnya.

Ketika sudah selesai tiba-tiba saja Luke menarikku dan memeluk pinggangku lalu kepalanya itu ia senderkan di perutku dan itu membuatku mengelus kepalanya itu.

"Hei, kau kenapa?" Tanyaku heran dan juga aku masih sebal padanya.

"Kau marah?"

Aku menghela nafasku dan kembali aku melihatnya, "Jelas aku marah. You just ruin everything."

Kulihat dia malah tergelak kecil dan mendongakkan kepalanya itu untuk melihatku. "Maaf aku membuatmu marah, tapi kapan-kapan kita lanjutkan, okay?" Katanya dan memperlihatkan senyumannya itu padaku.

Aku pun memutar mata, "Ya ya ya, terserah padamu."

Seketika itu juga Luke berdiri lalu mengelus pipiku dan menatapku. "Kau tidak marah lagikan, baby?"

Aku hanya bisa menggeleng melihat aksinya ini lalu kembali melihatnya lagi. "Aku tidak bisa marah padamu. Well, ayo, katanya mau menjemput Zoe." Aku pun menarik tangannya itu sampai keluar dari kamarnya dan kulihat dia malah tertawa.

Aku bingung kenapa aku mendapatkan lelaki sepertinya. Well, jujur Luke adalah tipeku tapi dia menyebalkan dan aku tidak menyangka dibalik pekerjaannya yang menjadi dosen ternyata kelakuannya seperti remaja saja. Kukira dia akan tegas dan selalu menganggapi ucapan-ucapan itu serius seperti dosen dan guru lainnya, tapi kali ini dia beda.




&#+(@!%-#+#($(





"Strawberry or chocolate?"

Kali ini aku, Luke, dan juga Zoe sedang berada di kedai ice cream dan sedang memilih ice cream apa yang akan kita pesan.

Ternyata Luke sudah berencana sehabis mejemput Zoe, dia ingin mengajakku dan juga Zoe ke kedai ice cream yang berada dekat dari sekolah Zoe.

"Umm, aku ingin strawberry dan diberi oreo." Minta Zoe yang berada di gendongan Luke dan juga sedang melihat menu-menu ice cream yang tertera diatas sana. Aku yang melihatnya rasanya ingin memeluk mereka, karena astaga, mereka lucu sekali.

"Okay, bagaimana denganmu, baby?" Luke pun menoleh padaku dan aku pun kembali melihat menu-menu ice cream itu. Astaga, aku keasikan melihat mereka sampai-sampai aku lupa untuk memesan ice cream yang mana.

"Well, aku cookies and cream saja." Kataku dan dia pun mengangguk lalu memesan ice cream itu pada pelayan yang berdiri dibalik mesin kasir itu. Setelah kita mendapakan ice cream masing-masing aku dan Luke pun duduk dipojok berdekatan dengan kaca yang membatasi jalanan.

"Well, hari ini kau mendapat nilai berapa, Zoe?" Tanya Luke pada Zoe dan lagi-lagi aku melihat mereka berbicara dengan lucunya, itu membuatku tersenyum.

"I got C at Math, uncle. Can you tutor me later?" Kulihat Zoe cemberut seperti itu sambil memakan ice creamnya. Luke yang melihatnya hanya terkekeh saja dan mengacak rambut pirangnya yang sama sepertinya. "Sure, Zoeboo."

"Aunty Gabby, why you looking us like that?" Aku pun tersadar, ternyata sedari tadi aku memperhatikan mereka sambil tersenyum dan melupakan ice creamku, oh astaga.

Aku pun menggeleng pada Zoe, "tidak, Zoe." Setelah itu aku melanjutkan memakan ice creamku lagi sambil mengobrol dengan mereka berdua.

Kali ini kulihat Luke membersihkan sisa-sisa bekas ice cream disekitar bibir Zoe dan itu membuatku ingin memfoto mereka dalam posisi seperti itu. Aku pun mengambil handphone diatas meja, lalu dengan cepat aku membuka aplikasi kamera yang ada di handphoneku dan langsung aku memfoto mereka.

"Kenapa kau memfotoku?" Aku langsung melihat kearah Luke dan kulihat dia mengerutkan keningnya. Aku pun mendengus, "Aku tidak memfotomu. Aku memfoto kalian berdua."

Aku pun menjulurkan lidahku pada Luke dan Luke malah meringis dan itu membuatku terkekeh. Aku pun kembali pada handphoneku dan melihat hasil-hasil jepretanku. Ada salah satu yang kusuka dan aku pun menjadikannya wallpaper di handphoneku.

"Uncle, aku ingin pulang." Aku langsung melihat ke arah Zoe dan kulihat dia menguap dan Luke menutup mulutnya itu yang terbuka lebar.

"Kalau kau menguap seperti itu usahakan untuk menutup mulutmu, sayang. Kau mau nanti tiba-tiba lalat masuk, hm?"

Astaga, rasanya ketika melihat Luke perhatian seperti itu pada anak kecil membuatku ingin mencium pipinya. Dia begitu manis pada anak kecil.

"By, c'mon kita pulang." Kulihat Luke berdiri dari tempatnya dan langsung mengenggendong Zoe. Aku pun mengangguk dan menghabiskan ice creamku cepat. Setelah itu aku berjalan keluar meninggalkan kedai ice cream ini bersama Luke dan juga Zoe, tetapi sebelum aku dan Luke menuju mobil tiba-tiba saja ada yang menabrak pundakku.



Brukk...



"Astaga! Bisakah kau berhat--"

Seketika itu juga aku diam, aku membeku ketika aku melihat orang itu berbalik. Ya Tuhan aku bertemu dengannya lagi.



"Ethan?"




+%+#-$(@

A/n

WHATS UPPPPP

IDK WHY I WRITE THIS PART HAHA TIBA2 AJA ADA PEMAIN BARUUU... :')

UDAH BERAPA LAMA GUE GA UPDATE HM?? Im so sorry gue ga update :( it bc gue buntu hehe tapi gue bakal usahain bikin nih ff tamat. Gue bosen tau ga ngetik ni ff eyoh wkwk

And yaa please dong baca ff bru gueee Would You Remember , calum hood punya loh(?) Wkwk dan itu udh complete and gue bakal bikin sequelnya gtuu ;*

Udh dulu ya guysss.. Met malem and mimpi i dah byeee..



Peluke and calium,
February14th

SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang