-Still Gabriella Lexi Carter-
"Thanks Calum." Kataku kepada Calum ketika aku sudah keluar dari mobilnya. Calum pun mengangguk sambil tersenyum kearahku dan kembali menjalankan mobilnya. Ketika mobilnya sudah tidak terlihat lagi dari mataku, aku pun masuk kedalam rumahku dan langsung duduk sofa.
Well, hari ini Calum tidak hanya mengajakku makan ice cream saja, kita juga makan siang, dan menonton film. Seharian bersamanya tidak pernah diam, dia terus-terus saja berbicara dan itu sukses membuatku tertawa karena dia selalu menceritakan hal-hal yang lucu. Dia senang sekali membuatku tertawa, ini saja aku masih mengingat cerita lucunya itu.
Tiba-tiba aku merasa ada yang berjalan kearahku. Aku pun melihat kearah kananku dan ternyata itu Austin. Aku mendesah dan mengambil handphoneku yang berada ditasku, lalu memainkannya.
"Besok kau mau ikut denganku tidak?" Tanya Austin ketika ia sudah duduk disebelahku. Aku yang sedaritadi memainkan handphoneku langsung melihat kearahnya yang sedang melihat kearahku juga.
"Kemana?"
"Ke apartement temanku. Dia baru pindah dan dia meminta tolong padaku untuk membantunya beres-beres. Bagaimana?"
"Boleh deh" aku pun menerima ajakannya, daripada aku tidak ada kerjaan dirumah, mending aku ikut kakakku saja pergi.
"Yakin? Takutnya kau sampai sana langsung jatuh cinta sama temanku itu." Aku kembali melirik kakakku itu dan mengerutkan keningku bingung. "Memangnya kenapa?"
"Menurutku sih temanku itu biasa saja, tetapi kata cewek-cewek diluar sana dia itu tampan."
Aku memutar mataku, "terserah kau sajalah." Ujarku dan kembali memainkan handphoneku. Austin hanya terkekeh saja sambil memakan kripik kentang yang sudah disediakan diatas meja untuk tamu.
"Bagaimana kencanmu dengan Calum?" Tanya Austin tiba-tiba. Aku pun mendengus kesal karena Austin menganggap kalau aku dan Calum berkencan tadi. Aku sih menganggapnya biasa saja. "Itu bukan kencan, Austin dan well, kita hanya makan dan menonton film saja." Kataku sambil memasukan kembali handphoneku kedalam tas.
Austin hanya terkekeh saja dan melanjutkan menonton tv dan memakan kripiknya itu. Bagus deh kalau dia diam, jadinya aku tidak adu bacot dengannya.
Aku pun memutuskan untuk meninggalkan Austin sendirian diruang keluarga ini dan berjalan menuju kamarku yang berada dilantai atas. Ketika aku sudah berada dikamarku, aku langsung mengganti bajuku dengan baju yang biasa kupakai dirumah, sehabis itu aku berbaring diatas tempat tidurku dan menatap langit-langit kamarku. Tak lama handphoneku berbunyi, aku pun menengok kearah nakasku yang berada disebelah kiriku, lalu mengambil handphoneku yang berada diatas sana. Ternyata Michael menelponku, aku mengerutkan keningku bingung dan langsung mengangkat telponnya itu;
"Hallo?"
'GABBY!!' Aku langsung menjauhkan handphoneku dari telingaku karena Michael tiba-tiba saja berteriak. Sialan. Aku pun kembali menempelkan handphoneku dan melanjutkan ngobrolku dengan Michael.
"Mike! Jangan berteriak seperti itu! Kupingku sakit tahu."
'Hahaha, sorry.'
Aku mendengus, "ada apa??"
'Ashton sebentar lagi ulang tahun, babe!'
Aku menepuk keningku. Astaga, aku baru mengingatnya kalau Ashton sebentar lagi ulang tahun.
"What should we do?"
'Umm... i don't know, but sepertinya dia akan mengadakan pesta untuk kita-kita saja.'
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fanfiction"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...