22

3K 301 44
                                    

Habis ini baca a/n ya guys ;) pen to the ting

--------------------------------------------

-Gabriella Lexi carter-

"Nothing, but can we go out like a date? On saturday, can we?"

Ucapan Luke itu masih saja terekam diotakku dan juga bagaimana ia mengucapkannya.

Oh astaga, dia mengajakku kencan. Dia menanyakan itu ketika kelas sepi dan menyuruhku untuk tetap di kelas sebentar. Kau tahu aku menjawab apa? Aku menjawab tidak tahu dan langsung ingin pergi membawa tasku, tetapi ia malah mencegatku sebentar dan menanyakan nomor telponku. Aku tidak memberikannya nomor telponku sampai-sampai ia mengancamku kalau nilaiku bakal dikurangi olehnya. Di situ aku mati kutu tidak tahu lagi harus bagaimana, sampai akhirnya aku pasrah memberikan nomor telponku padanya. Dia menyebalkan.

Sumpah, gara-gara ini aku jadi tidak konsen apa yang diajarkan oleh Mr. Castel di depan. Aku hanya bisa menghela nafasku dan mencorat-coret bukuku sambil memikirkan tawaran Luke itu. Kenapa dia bisa-bisanya mengajakku kencan? Apa bagusnya aku? Aku tidak cantik.

"Gabriella? Kau sedang apa?" Tiba-tiba Mr. Castel menyebutku. Aku pun melihat ke arahnya dan berusaha memberi senyuman terbaikku padanya. "Oh, tidak, aku tidak sedang melakukan apa-apa, sir." Mr. Castel hanya mengangguk dan melanjutkan mengajarnya. Aku menghela nafasku lega dan langsung menolehkan kepalaku ke arah Daniel yang duduk di seberang mejaku, ternyata dia memperhatikanku sedari aku di panggil oleh Mr. Castel tadi. "Kau kenapa?" Bisiknya hampir tak terdengar. Aku hanya menggeleng menandakan tidak apa-apa dan aku kembali berusaha fokus pada pelajaran Mr. Castel ini.

Tiba-tiba saja handphoneku yang kutaruh di atas meja layarnya menjadi hidup. Aku pun menggeserkan handphoneku itu dengan sangat hati-hati dan melihat layar handphoneku itu;

09738299xx :
Sorry kalau tadi aku mengancammu (:

Bangsat. Aku tahu ini siapa, siapa lagi kalau bukan Mister Lulu Roger Hamstring? Si dosen baru yang baru saja mengajakku kencan.

Me:
What the hell do you want?

09748299xx :
language, by.

Persetan dengan itu, aku tidak peduli.

Aku memutuskan untuk tidak lagi membalas pesannya dan kembali menaruh handphoneku di atas meja secara diam-diam.

Aku mendesah dan melihat ke arah jam yang tergantung di depan sana. Great, sebentar lagi istirahat. Aku merasa lapar sekarang, kalian tahukan aku hanya memakan kentang saja tadi pagi.

Kulihat handphoneku menyala lagi. Aku mendesah dan kembali melihat handphoneku itu. Ah, ternyata pesan dari Michael;

Mikexx:
Kau lapar? Kau ingin memesan makanan? Akan kupesankan.

Sial, Michael memang tahu kalau aku sedang lapar dan ingin makan. Aku pun langsung mengetiknya dengan cepat;

Me:
Terserah kau saja, Mike. Yang penting membuatku kenyang saja. Kali ini aku ingin makan banyak, hahaha.

Setelah itu aku mematikan handphoneku kembali dan kembali melihat ke arah Mr. Castel yang sedang mengajarkan tentang theater dan lain-lain. Cukup membosankan.

"And then we can-- uh," tiba-tiba ucapan Mr. Castel terpotong dikarena bel menandakan istirahat berbunyi. Ah, akhirnya. Aku dan lainnya pun membereskan buku masing-masing dan siap untuk keluar dari kelas ini bersama Daniel.

SYDNEY 》l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang