-Gabriella Lexi Carter-
Luke:
Ternyata aku salah :( aku malah tidak suka melihatmu dengan Michael.Entah aku harus tertawa atau sedih karena Luke tiba-tiba saja mengirimkan ku pesan seperti ini. Bisa ditebak tadi pagi dia melihatku dirangkul oleh Michael. Aku benarkan pasti Luke akan tidak suka kalau aku bergaul dengan teman-temanku yang rata-rata semuanya laki-laki.
"By, kenapa kau melihat handphone mu seperti itu?" Aku langsung menggelengkan kepalaku dan melihat ke arah Michael yang berada di sebelahku yang sedang mengunyah makanannya.
"Tidak." Aku pun memutuskan untuk tidak membalas pesan Luke dulu dan melanjutkan makanku.
Kali ini aku sedang berada di Caféteria bersama teman-temanku seperti biasa. Entah kenapa aku jadi tidak bernafsu untuk makan dan rasanya aku ingin menemui Luke, tapi aku tidak bisa menemuinya karena aku tidak tahu bagaimana caranya.
"By, kau kenapa sih? Sakit?" Tanya Natalie yang berada di sebelahku sambil memegang tangan kiriku. Hell, memangnya aku terlihat sakit ya?
"Memangnya aku terlihat sakit?"
"Err-- tidak juga sih, hanya saja kulihat kau hanya diam saja." Aku hanya meng-ohkan ucapannya dan melanjutkan memakan makananku. Ya, walaupun tidak bernafsu seperti ini.
Tiba-tiba saja handphoneku yang berada di atas meja berbunyi menandakan adanya pesan masuk. Aku mendesah dan mengambil handphoneku itu, lalu melihat isi pesan itu, ternyata dari Luke lagi;
Luke:
Makanlah, aku tidak mau kau sakit. Kalau kau sakit aku tidak bisa dong bermain bersamamu lagi :(Aku terkejut dengan pesannya itu. Bagaimana ia tahu kalau aku tidak bernafsu untuk makan? Aku pun mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru Caféteria ini dan terlihat Luke di sana yang duduk di belakangku tidak jauh dari sini sambil melihatku. Aku pun tersenyum tipis ke arahnya dan kembali membalas pesannya.
Me:
Bodoh, kau mengikutiku ya?Luke:
Language, by. Aku tidak suka kau sebut aku bodoh.Aku terkekeh melihat balasan pesannya itu. Aku pun memutuskan untuk tidak lagi membalas pesannya dan menuruti apa katanya itu. Hei, kenapa aku mau saja menuruti apa katanya? Hahaha.
Tak lama aku sudah menyelesaikan makananku tiba-tiba saja aku merasa ada yang ingin keluar dari mulutku. Sial, aku mual. Aku pun menutup mulutku dengan tangan kananku dan langsung bangkit dari tempatku dan pergi menuju toilet kampus ini.
Aku sempat mendengar suara teriakan Natalie yang menanyakan aku kenapa, tapi aku tidak mengheraninya karena aku sangat mual.
Ketika sudah sampai aku langsung masuk ke dalam toilet itu dan berusaha memuntahkan isi perutku, tapi sama sekali aku tidak memuntahkan apa-apa. Err-- pasti aku kebanyakan makan makanya seperti ini.
Tiba-tiba saja pintu toilet itu terbuka dan muncullah Luke di sana yang langsung berlari ke arahku dan memegang kedua tanganku. Sialan, kenapa dia masuk?
"By, kau kenapa? Kau sakit? Aku akan mengantarkan mu pulang kau begitu." Katanya khawatir sambil mengelus punggung tanganku lembut. Aku pun menggeleng dan melepaskan tangannya itu dariku.
"Aku hanya mual. Sudahlah, kenapa kau ke sini, sih? Ini toilet perempuan, bodoh. Untung saja tidak ada orang." Kataku kesal dan dia malah menatapku. "Aku khawatir denganmu, by." Lirihnya. Aku pun mendesah dan mengelus pipi kanannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fanfiction"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...