-Still Lucas Robert Hemmings-
Aku dan Zoe sudah berada di Gelatissimo Strathfield yang berada di The Boulevarde st dan sekarang kita sedang menyantap ice cream kita yang sudah kita pesan. Zoe memakan ice creamnya selalu celemotan dan sesekali aku membersihkan sekitar bibirnya itu agar nanti bekas ice cream itu tidak menempel dibajunya.
"Bagaimana kalau kita bermain 5 questions?" Ajakku, karena sedaritadi aku dan Zoe hanya diam dan asik memakan ice cream kita masing masing.
Zoe langsung mendongakan kepalanya dan melihat kearahku. Dia pun mengangguk senang, "Ayo, siapa duluan?"
"Uncle duluan bagaimana??" Zoe pun mengangguk kembali.
"Nilai yang sangat jelek yang pernah kau dapatkan?"
Zoe tiba-tiba memutar matanya, "Uh, haruskah aku menjawabnya?" Aku tertawa melihatnya, "Ayolah, jawab saja. Uncle tidak akan memberi tahu ayahmu kok." Ujarku sambil mengacak rambutnya pelan.
"Alright, B minus." Jawabnya sambil memakan ice creamnya yang belum juga habis. Well, menurutku B minus itu sudah lumayan.
"Sekarang giliranku. Apa makanan kesukaanku?"
Hell, ini pertanyaan yang sangat mudah. Aku tahu semua tentang Zoe. Ya, walaupun selama 8 tahun aku tinggal di melbourne dan hanya sesekali mengunjungi keluargaku disini.
"Ice cream waffle, cupcake, dan pencake." Jawabku sambil tersenyum kearahnya. Dia pun mendengus, "how did you know that??"
Aku pun tertawa, "Tentu saja uncle tahu. Okay ini giliran uncle lagi, apakah uncle ini baik? Kalau ya, baikkan mana dengan ayahmu?"
"Well, sebenarnya uncle baik tapi sepertinya aku akan berdosa kalau tidak memilih ayah." Ujarnya sambil menggaruk belakang lehernya. Hahh.. Aku tidak menyangka dia akan mengatakan seperti itu maksudku, she is 6 years old, mana ada anak umur 6 tahun bicaranya sudah seperti anak umur 9 tahun keatas seperti ini?
Aku hanya terkekeh dan sekarang gilirannya lagi untuk bertanya. "Umm... apakah uncle menyukai aunty Gabby?"
@#$%&*-+()
-Gabriella Lexi Carter-
"Bagaimana kalau kita makan ice cream di Gelatissimo Strathfield?" Usul Calum dan aku pun langsung melihat kearah Calum dan mengangguk senang karena aku suka sekali dengan ice cream.
By the way, aku bersama Calum sekarang. Ingatkan kalau dia mengajakku jalan-jalan hari ini? Sekarang dia akan mengajakku ke kedai ice cream yang berada di The Boulevarde st. Hoah, aku sudah lama sekali tidak makan ice cream, kira-kira sudah dua minggu lebih aku tidak memakannya, karena aku selalu menunda-nunda ingin ke kedai ice cream atau ingin membeli ice cream di supermarket.
"By.." panggil Calum tiba-tiba. Aku pun yang tadinya melihat kearah jalanan, kembali lagi melihat kearah Calum. "Ada apa?"
"Kau sudah mempunyai pacar belum?" Tanyanya sambil terkekeh. Aku hanya memutar mataku, "Belum, calum."
"Dasar jomblo." Ledeknya. Aku pun tidak segam-segan menjitak kepalanya dari samping dan dia pun meringis, "why you did that??" Tawaku pun lepas ketika melihat ekspresinya yang agak kesal. "Kau sih mengolokku. Memangnya kau sudah punya pacar?" Tanyaku balik padanya dan aku tetap masih tertawa.
"Hehehe, belum juga sih."
Aku pun kembali menjitaknya. "Stop it gabby!" Serunya. Aku masih saja tertawa melihat ekspresinya itu, dia lucu tahu.
"No, i can't" kataku sambil menjulurkan lidahku keluar dan mengarahkan kepadanya. "Kau suka membuatku kesal ya?" Kata Calum dan ekspresi wajahnya masih saja seperti kesal, tapi aku tahu itu hanya candaannya saja sok sok kesal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYDNEY 》l.h
Fiksi Penggemar"Oh- um maaf sir, aku ingin serealnya." "Tidak, aku duluan yang melihatnya tadi." "Tapi aku mau serealnya, ini tinggal satu." "Tidak, aku yang duluan yang melihatnya." "Aku duluan yang mengambilnya berarti ini sudah menjadi punyaku." Copyright ©2...