Selamat malam. Apa kabar? Semoga baik yaaa, malam minggunya baca cerita Azila.
"Kak Gisya …!" Azila merentangkan tangannya saat Gisya baru saja turun dari mobil. Disusul Gavin dan Kenzo di belakangnya.
"Azila …!" Gisya tidak kalah histeris, ia langsung berhambur memeluk tubuh mungil milik Azila.
"Kak Gisya, apa kabar?" tanya Azila.
"Kabar gue baik. Lo sendiri, gimana?" Gisya mengurai pelukannya dan menangkup wajah Azila.
"Aku baik."
Sementara Kinara yang berada di sana hanya bersiul ria sembari mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru seolah tidak mendengar percakapan antara Azila dan cewek yang tidak ia ketahui.
"Koper gue mana?" Gisya menahan lengan Kenzo yang melaluinya begitu saja.
"Di bagasi," jawab Kenzo enteng.
"Lo jadi cowok emang nggak pekaan atau gimana, sih? Ambilin!" perintah Gisya telak tidak dapat dibantah.
Kenzo memutar bola matanya malas. "Nggak adik, nggak kakaknya sama-sama ngeselin!" Kenzo menggerutu, membuka bagasi mobil dan menurunkan koper milik Gisya di sana.
"Ekhem!" Kinara yang sedari tadi diabaikan akhirnya berdehem membuat atensi kini terarah padanya.
"Eh, Ra … kenalin dia kakaknya Gavin. Namanya, Gisya!" ucap Azila menarik lengan Kinara agar sedikit mendekat padanya.
"Kak Gisya, kenalin teman aku. Namanya, Kinara, dia juga temennya Gavin sama Kenzo!"
"Hai," sapa Gisya ramah, ia mengulurkan tangannya pada Kinara yang diterima Kinara dengan canggung.
"Jadi, ini yang namanya, Kinara …?" gumam Gisya memperhatikan Kinara dari atas sampai bawah.
"Cantik juga. Pantes aja, Kenzo suka sama lo," sambungnya sontak membuat Kinara terkejut berbeda dengan Azila yang terlihat tersenyum.
"Kenzo, sering cerita sama gue semua tentang lo. Bisa dibilang … gue tempat curhatnya, dia selalu nanya kalo cewek itu gimana, harus apa, harus--"
"Kak Gisya, masuk …!" Kenzo berteriak nyaring, wajah Kenzo sudah merah padam mirip seperti pencuri yang tertangkap basah mengambil milik orang lain.
"Ciieeeee. Salting …," ejek Gisya gencar menggoda Kenzo.
"Kak Gisya. Kalo kayak gini, gue nggak mau neraktir lo lagi!"
"Eh, jangan gitu!" Gisya berlari mengejar Kenzo. Sementara Kinara dan Azila masih setia berdiri di tempatnya. Kedua gadis itu saling melempar tatapan penuh tanda tanya.
***
Angin pantai di malam hari bertiup kencang, kelima manusia itu tengah duduk menikmati suasana pantai Senggigi yang indah. Mereka datang sejak sore tadi dan sekarang sudah menunjukkan pukul delapan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZILA (Terbit)
Teen FictionCerita sudah terbit di Rdiamond Publisher! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Patah hati terbesar seorang anak perempuan pertama, saat sosok seorang ayah yang menjadi cinta pertamanya justru menjadi alasan air matanya keluar!" Azila Katya W. Gadis kecil yang...