AZILA 48

15.1K 1.4K 261
                                    

Tepat pukul sebelas malam Gavin baru kembali, ia membuka pintu kamar dan menemukan Azila yang sudah tidur membelakanginya.

Dengan langkah pelan, Gavin berjalan membuka jaket yang ia kenakan dan meletakkan kunci motornya di tempat semula. Setelah itu, Gavin berjalan menuju toilet sekilas untuk membasuh wajahnya.

Setelah selesai, Gavin kembali dan menaiki tempat tidur. Ia berbaring di samping Azila, memeluk tubuh gadis itu dari belakang, mendekapnya erat.

Hingga beberapa saat kemudian, Gavin merasakan pergerakan dari Azila.

"Belum tidur?" tanya Gavin terdengar serak.

Azila perlahan berbalik menatap wajah Gavin yang ternyata tengah menatapnya.

"Aku nggak bisa tidur, nggak ada yang peluk," cicit Azila pelan.

Gavin tersenyum, tangannya terulur mengelus pipi Azila pelan. "Sekarang udah ada yang peluk. Tidur, ya …," ucap Gavin mengeratkan pelukannya.

Azila mengangguk tapi tak kunjung menutup matanya membuat Gavin menatapnya dengan sebelah alis terangkat.

"Kenapa? Ada yang masih dipikirin?" tebak Gavin yang dijawab anggukan oleh Azila.

"Aku takut …," cicit Azila, matanya mulai berkaca-kaca.

"Semuanya udah selesai, tenang aja!" ucap Gavin meyakinkan ia mengecup singkat bibir tipis Azila.

Keadaan hening untuk beberapa saat, mereka saling memandang satu sama lain. Dan entah siapa yang memulai duluan, kini bibir mereka kembali menyatu menyalurkan rasa satu sama lain.

Azila meremas pundak Gavin membuat cowok itu melepas ciumannya, Azila dapat melihat tatapan Gavin yang terlihat berbeda.

"Boleh?" tanya Gavin serak.

Azila diam beberapa saat, setelah menikah Gavin memang belum mendapatkan haknya sebagai seorang suami.

"Gue nggak bakal nyakitin lo dan dia," ucap Gavin parau, napasnya terdengar memburu.

Azila masih diam menatap manik mata milik Gavin. Hingga beberapa saat kemudian, Azila mengangguk samar membuat Gavin tersenyum manis. Karena bagaimana pun, Gavin berhak mendapatkan haknya sebagai seorang suami, dan itu sudah menjadi tugas wajib Azila untuk melayani suaminya.

"I love you," bisik Gavin lantas kembali mencium wajah Azila. Dan setelahnya, Azila benar-benar memenuhi hak Gavin sebagai suaminya.

Nggak ada adegan Hot jangan harap!
***

Pagi hari saat matahari mulai menyapa penduduk kota, Gavin membuka matanya perlahan dan hal pertama yang masih menyambut paginya adalah wajah cantik Azila yang tertidur pulas dalam pelukannya.

Senyum di bibir Gavin semakin lebar, ia menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Azila, mengecup kening wanitanya lama.

"Good morning," sapa Gavin sedikit berbisik, dan setelah itu Gavin bangkit dari tidurnya untuk membersihkan diri. Ia tidak ingin membangunkan Azila karena takut jika wanitanya masih lelah.

Setelah tiga puluh menit di dalam kamar mandi, akhirnya Gavin keluar lengkap dengan baju santainya. Dan sudah menemukan Azila yang sudah bangun dari tidurnya.

Gavin memilih melangkah mendekat ke arah Azila dan duduk di samping gadis itu.

"Capek?" tanya Gavin yang terdengar ambigu.

Azila menoleh dan menggeleng pelan. "Aku mau mandi," ucapnya.

"Mau gue gendong?" tawar Gavin.

"Nggak!" tolak Azila cepat membuat Gavin menatapnya bingung.

AZILA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang