AZILA 33

16.5K 1.4K 183
                                    


Selamat pagi, ada yang udah nunggu cerita ini update? Ada yang rindu?
3300 lebih kata. Kalian keterlaluan kalo nggak mau ninggalin jejak.

Gavin membaringkan tubuh Azila di atas brankar UKS, bersamaan dengan beberapa petugas UKS dari kelas sebelas datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gavin membaringkan tubuh Azila di atas brankar UKS, bersamaan dengan beberapa petugas UKS dari kelas sebelas datang.

"Kita nunggu di luar aja." Kinara menarik seragam belakang milik Gavin membuat cowok itu menoleh. Walaupun terlihat enggan, tapi akhirnya Gavin mengikuti langkah Kinara untuk duduk pada kursi panjang yang berada di depan UKS.

"Kita bawa Azila ke rumah sakit aja, gimana?" tanya Gavin meminta jawaban pada Kinara.

"Jangan!" tolak Kinara cepat membuat Gavin menatapnya bingung.

"Kenapa? Biasanya kalo, Azila kenapa-napa lo paling cepat mau bawa dia ke rumah sakit. Sekarang lo kenapa berubah?" selidik Gavin.

Kinara menggeleng kuat. "Nggak papa. Pokoknya jangan bawa ke rumah sakit. Jangan, jangan dan jangan!"

"Ada yang kalian sembunyiin dari gue?" tanya Gavin.

Kinara kembali menggeleng. "Nggak ada. Intinya, kalo lo mau bawa Azila ke rumah sakit, gue nggak setuju. Pokoknya jangan, jangan, oke?"

Gavin semakin bingung dengan tingkah Kinara saat ini. Tidak biasanya gadis di sampingnya saat ini menolak untuk membawa Azila ke rumah sakit.

Baru saja Gavin hendak membuka suara, tapi urung saat penjaga UKS keluar dan menghampiri mereka berdua.

"Kak Gavin, Kak Azila udah siuman," ucap siswi tersebut, dari name tag nya siswi di depannya ini bersama, Ayu Wulandari.

"Oke, makasih!"

"Ya udah, Kak. Aku ke kelas dulu, kalo ada apa-apa aku ke sini lagi."

Gavin mengangguk lantas membiarkan adik kelasnya tersebut meninggalkannya dan Kinara di depan ruang UKS.

"Lo masuk aja dulu. Gue mau ke kantin beli makanan buat Azila." Kinara bangkit dari duduknya dan tanpa menunggu jawaban dari Gavin, cewek itu berjalan cepat menuju kantin.

Sementara Gavin masih diam di tempatnya, seakan enggak beranjak. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakangnya, seraya memijat pelipisnya yang terasa pening.

Cukup lama bergelung dengan pikirannya, Gavin memilih bangkit dan membuka pintu UKS. Pandangan pertamanya jatuh pada Azila, gadis itu berbaring di atas brankar menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Sepertinya Azila belum menyadari kedatangan Gavin.

"Azila," panggil Gavin membuat si empunya nama menoleh.

"Kenapa bisa pingsan?" tanya Gavin, tangannya meraih salah satu kursi untuk ia duduki.

"Kepala aku pusing. Mungkin emang karena tadi pagi nggak sempat sarapan," tutur Azila, ia mengubah posisinya menjadi duduk dibantu Gavin dan bersandar pada sandaran brankar.

AZILA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang