AZILA 01

117K 5K 756
                                    

Hi, apa kabar?
Adila versi revisi kali ini balik lagi.
Sebelumnya kalian tim baca ulang atau tim baru baca?
Cung, angkat tangan 🖐️

Happy Reading and enjoy your life 💋
.
.
.



Azila Katya Widjayanto, gadis yang baru menginjak usia Tujuh belas tahun. Gadis dengan bulu mata lentik, hidung manjung, kulit putih bersih yang mampu membuat siapa pun akan jatuh cinta pada dirinya.

Namun ternyata semua itu hanyalah mimpi. Nyatanya, Azila di sekolah menjadi salah satu korban bully dari teman kelasnya. Hampir setiap hari Azila mendapat bully-an entah itu secara fisik ataupun hanya sekedar ucapan.

Dan hal itu membuat Azila sama sekali tidak mempunyai teman membuatnya terbiasa bermain sendiri. Selama di sekolah, Azila hanya menghabiskan waktunya dengan belajar di perpustakaan atau berdiam diri di kelas. Walaupun begitu, Azila mampu menjadi siswi kebanggaan semua guru di sekolah karena kecerdasan serta kepintarannya. Azila selalu menjadi juara kelas dari awal masuk sekolah hingga sekarang.

***

Saat pagi menyapa, Azila sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Gadis itu keluar dari kamar dan mendapati sang ayah yang tengah duduk di kursi ruang tamu sembari menonton tv.

"Ayah, Zila berangkat ke sekolah dulu." Azila mengulurkan tangannya, namun sang ayah hanya melirik sekilas dan menepis tangan Azila dengan kasar.

Azila hanya tersenyum tipis menanggapinya. Azila memang hidup berdua dengan sang ayah karena ibu nya sudah meninggal saat Azila berusia Lima tahun. Azila sendiri tidak tau kenapa ayah nya sangat membenci dirinya.

"Assalamu'alaikum," ucap Azila melangkah keluar dari dalam rumah.

Azila berangkat ke sekolah menggunakan motor yang ia beli sendiri. Jangan tanyakan kenapa Azila bisa membeli motor, itu karena ia menabung dari hasil menang lomba olimpiade tingkat nasional.

Jarak rumah dan sekolah cukup dekat membuat Azila sampai di sekolah cukup cepat.

Gadis itu sekilas melirik benda melingkar berwarna biru muda di tangan kirinya. Masih ada waktu Tiga puluh menit lagi sebelum bel pertama berbunyi, dan Azila lebih memilih berjalan ke perpustakaan untuk mengambil beberapa buku yang akan ia pelajari hari ini.

Sepanjang koridor, semua menatap Azila tidak suka. Banyak cibiran dan cacian yang Azila dengar, namun semua itu sudah biasa Azila dapatkan. Dan sekarang, Azila hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

Karena berjalan dengan kepala tertunduk membuat Azila menabrak seseorang. Bukan orang itu yang terjatuh, melainkan Azila sendiri.

"Punya mata, nggak?"

Azila mendongak dan melihat siapa yang sedang bicara dengannya. Dan itu ternyata adalah Gavin Errian Nugroho. Salah satu teman kelas Azila yang selalu membully Azila. Gavin ternyata tidak sendiri, di belakang cowok itu berdiri teman-teman cowok itu. Vita Fenameliza, Dara Arinda, serta Kenzo Mahendra.

Gavin dan ketiga sahabatnya adalah orang yang paling membenci keberadaan Azila di sekolah. Hampir setiap hari Genk mereka membully Azila tanpa ada kapok-kapoknya.

"Perlu gue kasih pelajaran?" tanya Vita pada Gavin. Namun Gavin mengangkat tangannya mengisyatkan untuk tetap diam.

Gavin mengubah posisinya hingga jongkok di depan Azila. Cowok itu tersenyum tipis menatap Azila dengan tatapan meremehkan.

"Heh cupu!" cibirnya.

Azila kembali mendongakkan pandangannya, menatap manik mata milik Gavin yang begitu tegas dan menakutkan.

AZILA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang