AZILA 43

16.5K 1.4K 209
                                    

Yang belum follow, silahkan follow dulu yaa. Jangan lupa vote sebelum baca dan komentar penyemangat dari kalian aku tunggu.

⚠️Tandai typo.

Gavin melajukan mobilnya di atas jalan raya yang selalu ramai oleh pengendara, ia sekilas melirik ke arah Azila yang tengah sibuk membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gavin melajukan mobilnya di atas jalan raya yang selalu ramai oleh pengendara, ia sekilas melirik ke arah Azila yang tengah sibuk membaca buku.

"Sibuk banget keknya, Mbak?" goda Gavin membuat Azila lantas menoleh ke arahnya.

"Apaan, sih?" ketus Azila, ia membenarkan posisi duduknya dan melanjutkan acara membaca yang sempat terhenti gara-gara Gavin.

"Nggak baik loh, nyuekin suami," ucap Gavin membuat Azila langsung menutup buku dan menatapnya tajam.

"Nggak baik loh, kalo lagi nyetir matanya jelalatan ke mana-mana," balas Azila balik menyindir. Mendengar hal itu sontak membuat Gavin tertawa renyah, tangannya terulur mengacak rambut Azila gemas. Untung saja sedang lampu merah, jadi Gavin ada waktu untuk menggoda Azila walaupun hanya sebentar.

Namun, Azila tidak menggubris tindakan Gavin, pandangannya malah tertuju pada penjual rujak yang berada di pinggir jalan. Entah kenapa sekarang Azila jadi ingin makan rujak, membuatnya tanpa sengaja meneguk ludahnya sendiri.

"Kenapa?" tanya Gavin menarik dagu Azila hingga gadis itu berhasil menoleh ke arahnya.

"Nggak papa," jawab Azila pelan. "Ya udah, jalan. Lampunya udah hijau," tunjuk Azila pada lampu jalan yang sudah berganti warna.

Gavin mengangguk, ia kembali melajukan mobilnya tapi ekor matanya bisa melihat Azila yang mengarahkan pandangannya pada luar jendela. Karena kesal, Gavin memarkirkan mobilnya di pinggir jalan membuat Azila menoleh ke arahnya dengan kening berkerut.

"Kenapa berenti?" tanya Azila.

"Tunggu di sini." Gavin membuka seat belt dan turun dari mobil. Cowok itu melangkahkan kakinya ke arah penjual rujak yang sejak tadi menarik perhatian Azila.

Tanpa sadar bibir Azila terangkat membentuk senyuman saat melihat Gavin tengah antri untuk membelikannya rujak. Ia menunggu dengan tidak sabaran, senyum Azila semakin lebar saat melihat Gavin berlari dengan membawa plastik hitam di tangannya.

"Nih, kalo pengen apa-apa, ngomong!" ucap Gavin seraya menyerahkan kantung plastik berisi rujak yang ia beli tadi.

"Maaf, soalnya aku takut ngerepotin."

Gavin langsung memutar kepalanya dan refleks menoyor pelan pelipis Azila.

"Heh, gue suami lo sekarang, ingat itu kalo lo lupa!"

"Ya maaf," cicit Azila seraya memanyunkan bibirnya membuat Gavin semakin gemas.

"Mau langsung pulang, atau cari makan dulu?" tanya Gavin.

Azila diam sesaat memperhatikan plastik berisi rujak yang dibelikan Gavin tadi. "Pulang aja, deh. Pengen cepet-cepet makan ini." Azila mengangkat plastik hitam tersebut membuat Gavin mengangguk paham. Dan setelah itu, Gavin kembali melajukan mobilnya di atas jalan raya.

AZILA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang