Novel Azila sudah bisa dipesan di toko buku online di bawah ini. Yuk kepoin.
@linibuku
@salenovel14
@aria.bookstore
@bukubeken
Happy reading.
Pencet tanda bintang, bantu share cerita ini dan jangan lupa follow akun wp author.Kenzo membuka pintu UKS dengan kasar, matanya mengkilat emosi saat melihat Azila berbaring di brankar UKS, apa lagi saat melihat keberadaan Gavin di sana membuat emosi Kenzo menguar begitu saja.
"Bangsat!" geram Kenzo menarik kerah seragam Gavin kemudian melayangkan pukulannya membuat Gavin tersungkur hingga punggungnya membentur meja di samping brankar.
"Kenzo!" pekik Kinara, gadis itu menarik lengan Kenzo yang hendak melayangkan pukulan untuk kedua kalinya pada Gavin.
"Sebrengsek itu lo jadi cowok, hah?" maki Kenzo berang, kesabarannya sudah habis. Selama ini Kenzo diam melihat perlakuan Gavin pada Azila. Tapi sekarang, Kenzo tidak bisa diam, Gavin harus mendapat balasannya.
"Bangun lo bangsat!" Kenzo menarik kerah seragam Gavin dan kembali melayangkan pukulan untuk kedua kalinya.
"Ken, udah!" lerai Kinara.
"Maksud lo apa, anjir!" Gavin bangkit, menyeka darah segar yang menetes dari sudut bibirnya. Tatapan tajamnya tertuju pada Kenzo. Napas kedua cowok itu memburu, dada mereka naik turun menandakan kalau mereka benar-benar emosi.
"Lo tau, cewek yang selama ini lo bully? Dia udah cukup menderita dengan perlakuan ayahnya. Lo jangan nambah penderitaan dia!" teriak Kenzo cukup keras.
"Cewek yang selalu senyum saat lo ngejahatin dia, sebenarnya adalah cewek yang memendam luka. DIA TERSIKSA!" Habis sudah kesabaran Kenzo, bahkan ia sudah lupa tempatnya sekarang.
"Lo masih ingat, siapa yang nolongin lo saat dibegal? Yang rela hujan-hujanan cuma buat megangin jaket supaya lo nggak kehujanan? Dia, Azila. Cewek yang selalu lo panggil dengan nama, Cupu! Cewek yang selalu lo siksa!" sambung Kenzo menatap lekat Gavin yang malah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Lo pikir sekarang. Kalo, Azila nyimpan dendam sama lo. Bisa aja dia ninggalin lo di sana, bodo amat sama urusan lo!" desis Kenzo tajam.
"Tapi dia nggak ngelakuin itu sama sekali. Karena dia masih punya hati!" sambung Kenzo sengaja menekan empat kata terakhirnya.
"Azila, bukan orang jahat yang harus lo musuhin. Sadar, Vin!" Suara Kenzo melemah pada dua kalimat terakhirnya. Tatapannya yang semula sangar kini mendadak sendu, Kenzo menghela napas dan mengusap kasar wajahnya. Entah sampai kapan Gavin akan menyadari semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZILA (Terbit)
Teen FictionCerita sudah terbit di Rdiamond Publisher! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Patah hati terbesar seorang anak perempuan pertama, saat sosok seorang ayah yang menjadi cinta pertamanya justru menjadi alasan air matanya keluar!" Azila Katya W. Gadis kecil yang...