"Hai …." Azila melambaikan tangan di depan ponselnya yang tengah melakukan vidio call dengan Kinara karena sekarang adalah acara kelulusan. Sedangkan Azila dan Gavin tidak bisa ikut.
"Azila …," seru Kinara dari seberang sana.
"Gimana acaranya?" tanya Azila. Sebenarnya merayakan kelulusan adalah keinginan Azila sejak dulu, ia menunggu momen itu sudah lama. Tapi takdir tidak mengizinkannya untuk merasakan momen terakhir di bangku sekolah.
"Seru banget, Zil. Tapi lebih seru lagi kalo lo ikut." Wajah Kinara yang semula senang mendadak ditekuk saat kata terakhirnya membuat Azila tertawa kecil.
"Kan, masih ada teman-teman yang lain," ucap Azila tapi tetap saja wajah Kinara tak kunjung berubah.
"Tapi tetap aja nggak seru!" kekeuh Kinara masih dengan ekspresi yang sama. Hingga beberapa saat kemudian, layar ponsel Azila berubah menampilkan wajah lucu Slamet, teman sekelas Azila yang paling bobrok.
"Azila …," sapa Slamet seraya melambaikan tangannya.
"Hai, Met. Apa kabar?" tanya Azila, ia tidak pernah bisa menahan tawa jika melihat wajah Slamet.
"Kabar baik gue. Lo sendiri gimana? Kenapa nggak ikut?"
"Hehe, aku baik kok," jawab Azila tanpa berniat menjawab pertanyaan Slamet yang kedua.
Terlihat Slamet celingak-celinguk beberapa saat sebelum akhirnya wajahnya kembali menatap layar ponsel.
"Eh, Zil. Gue tanya sama lo, tapi lo harus jawab jujur!" ucap Slamet yang terdengar serius membuat Azila langsung menganggukkan kepalanya.
"Lo udah nikah ya?" tanya Slamet hati-hati membuat Azila terkejut.
"Sama Gavin," sambung Slamet yang membuat Azila semakin gugup. Bagaimana bisa Slamet tahu tentang pernikahannya dan Gavin?
"Kok—"
"Bukan gue yang ngasih tau, Zil. Sumpah!" sahut Kinara yang ternyata masih berada di samping Slamet, terlihat Kinara menggeplak kepala Slamet membuat cowok itu meringis.
"Lo tau dari mana, hah?" maki Kinara sudah menyiapkan ancang-ancang untuk memukul wajah Slamet.
"Denger dulu!" Slamet menepis tangan Kinara yang bersiap untuk memukul wajahnya.
"Gue emang tau kalo Gavin sama Azila nikah!"
"Tau dari mana!" cecar Kinara dan Azila hampir bersamaan.
"Buset dah ni betina dua. Telponan aja masih bisa samaan ngomongnya."
"Jawab dulu. Lo tau dari mana?" cecar Kinara tidak sabaran. Sementara Azila hanya bisa menonton perdebatan antara Slamet dan Kinara melalui layar ponselnya.
"Firasat gue mengatakan kalau mereka emang udah nikah. Dan benar 'kan ternyata mereka emang udah nikah saat masih sekolah!" tutur Slamet membuat Kinara dan Azila kicep.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZILA (Terbit)
Teen FictionCerita sudah terbit di Rdiamond Publisher! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Patah hati terbesar seorang anak perempuan pertama, saat sosok seorang ayah yang menjadi cinta pertamanya justru menjadi alasan air matanya keluar!" Azila Katya W. Gadis kecil yang...