Malmingnya, baca Azila yok.
Sebelum membaca, silahkan pencet tanda bintang dulu.
Jangan lupa bantu follow juga yaa😊⚠️Tandai typo!
Tepat pukul dua belas malam, Gavin, Evan dan Kenzo sampai di sebuah villa sederhana tapi terlihat mewah, mereka sengaja memarkirkan kendaraan mereka sedikit menjauh dari tempat itu karena terlihat beberapa orang berjaga di depan villa tersebut.
Di saat yang bersamaan, segerombolan remaja berjumlah sepuluh orang datang menghampiri mobil Evan membuat Kenzo dan Gavin menoleh dengan sebelah alis terangkat.
"Kita udah awasi tempat itu dari tadi," ucap salah satu dari mereka pada Evan.
"Apa sekarang kita perlu serang mereka?" tanya yang satunya.
"Tunggu, kalian siapa?" sela Gavin.
"Mereka temen-temen gue di sini, Vin," kata Evan mulai memperkenalkan satu persatu temannya pada Gavin dan juga Kenzo.
Untuk beberapa saat mereka berbincang mengatur rencana, sementara Gavin benar-benar sudah ingin masuk ke tempat itu dan menyelamatkan Azila. Bagaimana jika istrinya kenapa-napa?
"Oke, sekarang kalian duluan dan pukul mundur para preman yang jaga villa itu buat ngalihin perhatian mereka, biar nanti gue sama Gavin dan Kenzo langsung masuk," jelas Evan panjang lebar yang diangguki oleh semuanya.
"Tapi, Bang. Bukannya lo baru keluar dari rumah sakit?" tanya Gavin.
"Nggak papa, santai aja. Gue ada di belakang kalian," ucap Evan mantap.
"Oke."
Setelah menentukan waktu yang pas, mereka langsung menyerbu beberapa preman yang berjaga di depan villa. Evan sudah menduga ini terjadi, mengingat ia dan Rico berteman cukup lama membuat Evan bisa tau watak sahabatnya itu. Ahh ralat, bukan sahabat melainkan mantan sahabat.
Karena sudah tidak tahan, Gavin berlari meninggalkan Evan dan Kenzo. Ia harus menyelamatkan Azila, apa pun yang terjadi.
"Minggir, sialan!" Gavin menendang tubuh salah satu preman yang hendak menghadangnya. Ia kembali berlari masuk ke dalam villa.
"Azila ...!" teriak Gavin menggema, napasnya memburu menandakan kalau dirinya sedang emosi.
Gavin melangkah membuka satu persatu pintu kamar yang ada di sana. Hingga langkahnya berhenti di depan sebuah pintu bercat putih, telinga Gavin memanas saat mendengar suara tangis dari dalam sana.
Tanpa pikir panjang lagi, Gavin menendang pintu itu hingga terbuka lebar. Dan betapa terkejutnya Gavin saat melihat pemandangan di depannya.
"Anjing!" Gavin berlari dan menarik tubuh Rico hingga tersungkur di lantai, belum sampai di sana Gavin dengan ganas langsung menghujam Rico dengan bogem mentahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZILA (Terbit)
Ficção AdolescenteCerita sudah terbit di Rdiamond Publisher! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Patah hati terbesar seorang anak perempuan pertama, saat sosok seorang ayah yang menjadi cinta pertamanya justru menjadi alasan air matanya keluar!" Azila Katya W. Gadis kecil yang...