Hallo. Ceritanya balik lagi, nih. Siapa yang udah nunggu update? Ngaku kalian.
Seneng nggak kalo ceritanya update lancar tiap hari? Bahkan sampe dobel up.
Kalo mau tetap kek gini, tolong tinggalkan jejak kalian.⚠️Tandai typo!
Semua murid berseru dalam hati saat bel keluar main pertama berbunyi, terutama kelas 12 IPA-1 yang sedang mendengarkan ceramah guru di depan kelas gara-gara jam kosong tadi.
"Karena bel keluar main sudah berbunyi, silahkan keluar kelas. Jangan ada yang diam di sini!" Sorot mata tajam itu mampu membuat sebagian pelajar bergidik ngeri.
"Saya keluar!" Tanpa basa basi guru laki-laki yang dikenal killer itu melangkah keluar kelas dengan santai.
Slamet menguap kasar, cowok itu merentangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Pandangannya menatap lurus pintu kelas dan berdecak kesal.
"Waktu urang nu sajam beak keur ngadenge nasehat si bapak. Untung berfungsi keneh ieu ceuli. Apalna ngan ambek-ambekan we hungkul. Dasar gelo!" gerutu Slamet mengeluarkan jurus andalannya.
"Ngomong apaan, sih?" Dion menyeletuk dari arah belakang, tidak mengerti dengan bahasa planet yang diucapkan Slamet.
"Itu, ikan koi gue kelelep nggak bisa berenang. Jadinya meninggoy dia," sahut Slamet acuh.
"Goblok!" maki Dion dengan wajah kesal yang malah berhasil mengundang tawa sebagian pelajar yang masih berada di kelas.
Slamet masih acuh, ia berbalik dan menghampiri Gavin yang tengah mengapit sebatang rokok di bibirnya. Cowok itu baru saja membakarnya menggunakan pemantik, seketika asap putih mengepul dari hidung dan mulut cowok itu.
"Bagi rokok!" pinta Slamet santai.
Gavin mendongak dengan wajah kesal, tapi akhirnya ia tetap menyerahkan bungkus rokok yang ia beli di warung depan tadi saat sampai di sekolah.
"Brandalan lo kumat lagi, bro?" Slamet terkekeh singkat, ia meraih pemantik yang juga diserahkan Gavin barusan.
"Nggak. Gue lagi gabut!" jawab Gavin ketus seraya menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Pandangannya tertuju pada jendela kelas, ia menghisap batang rokok itu kemudian mengepulkan asapnya santai.
"Btw, thanks sama rokoknya. Gue ke kantin dulu!" Slamet ngacir keluar kelas, tapi saat sampai di ambang pintu, cowok itu menjatuhkan batang rokoknya kemudian menginjaknya menggunakan sepatu yang ia kenakan. Slamet masih ingin selamat hari ini dari amukan si guru BK gara-gara ketahuan ngerokok di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZILA (Terbit)
Teen FictionCerita sudah terbit di Rdiamond Publisher! FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Patah hati terbesar seorang anak perempuan pertama, saat sosok seorang ayah yang menjadi cinta pertamanya justru menjadi alasan air matanya keluar!" Azila Katya W. Gadis kecil yang...