AZILA 25

19.2K 1.4K 76
                                    

Azila keluar dari kamarnya setelah mendengar suara bel rumah berbunyi, berpikir sejenak siapa kira-kira yang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azila keluar dari kamarnya setelah mendengar suara bel rumah berbunyi, berpikir sejenak siapa kira-kira yang datang. Tidak mungkin Gavin, karena Azila sudah tau kebiasaan Gavin jika datang lebih memilih memanjat pohon di sebelah kamarnya dari pada mengetuk pintu utama.

"Iya, sebentar!" Azila berteriak saat bel kembali ditekan. Dan saat Azila membuka pintu, ia tidak menemukan siapapun di sana. Kening Azila berkerut, sebelum akhirnya ia kembali menutup pintu dan berjalan ke arah dapur karena perutnya mulai meronta minta diisi.

Beberapa menit kemudian, Azila kembali dengan mangkuk berisi mie instan di tangannya, ia mendudukkan bokongnya di sofa dan menyalakan tv, menyaksikan kartun kesukaannya, Upin Ipin.

Walaupun umur sudah dewasa, tapi tidak bisa dipungkiri Azila masih suka dengan tontonannya sejak kecil dulu. Si botak kembar yang tidak bisa tumbuh besar.

Menit berlalu, bel rumah kembali berbunyi. Azila menoleh, ia meletakkan sendok yang dipegangnya dan berjalan ke arah pintu. Namun, saat Azila membuka pintu tersebut ia tidak menemukan siapapun.

"Siapa, sih? Usil banget," gerutu Azila, kembali menutup pintu dan berjalan ke arah sofa. Kembali melanjutkan acara makannya yang sempat terhenti.

Selang beberapa menit, bel kembali berbunyi bersamaan dengan suara ketukan. Azila diam beberapa saat, suara ketukan itu berubah menjadi gedoran membuatnya terperanjat.

"Siapa?" Suara Azila sedikit meninggi, ia belum berani beranjak, masih memperhatikan keadaan.

Tidak ada jawaban dari luar sana membuat Azila menautkan alisnya bingung. Baru saja tangannya kembali hendak mengambil air minum, suara bel kembali terdengar.

"Siapa?" teriak Azila, tapi jawabannya masih sama.

Dengan langkah pelan, Azila bangkit dari duduknya ia berjalan ke arah pintu dengan langkah mengendap.

Untuk beberapa saat, Azila diam di balik pintu hingga suara bel kembali terdengar membuat Azila refleks membuka pintu di hadapannya. Akan tetapi, lagi-lagi tidak ada orang di sana.

"Siapa, sih? Usil banget!" Baru saja Azila hendak berbalik, tapi pandangannya tanpa sengaja tertuju pada kotak yang berada di samping pilar rumah.

Azila mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru mencari orang yang mungkin mengirim kotak tersebut, tapi Azila tidak menemukan siapapun.

Karena rasa penasarannya lebih besar dari rasa takut, Azila melangkah mengambil kotak tersebut dan membukanya. Namun, betapa terkejutnya Azila saat kotak tersebut terbuka dan menemukan bangkai kucing yang dipenuhi darah.

"Aakkhh!" Azila memekik histeris, ia refleks melempar benda itu ke tanah.

Dengan cepat Azila berlari masuk ke dalam rumah, dengan air mata yang sudah menganak sungai, Azila langsung masuk ke kamarnya.

Sementara di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda, Gavin dan Kenzo tengah asik bermain game online di ponsel mereka masing-masing. Posisi mereka saat ini berada di balkon kamar Gavin.

AZILA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang