chapter 15

2.1K 139 79
                                    

CHAPTER 15

ANGELARRA’S P.O.V

Argh! Saya jadi tidak keruan oh sejak di office Sydney… sangkaan saya yang tu perempuan bikin panas yang masuk memang betul pun… but oh my god… his dad… Tan Sri…!

Yang paling gila bila Sydney grabbed me and sat me on his lap… macam he’s holding on to his dear life ni… saya seakan dia punya human shield to avoid bullets from his dad… mana lagi saya terasa peluh dia di lengan saya dan jantung dia berdegup kencang….

Ah! Semuanya gila…! Tapi sadap… ahhhhh! Macam saya mau menjerit kegeraman oh…

But when he left for KL for Kimmy’s trial, I felt lonely… kenapa saya terasa kesunyian bila saya tidak nampak atau dengar suara Sydney…? Macam saya tidak biasa… if he’s in KK walaupun kami tidak setiap hari berjumpa but I know he is near for me to just mengundang diri sendiri untuk mengganggu what he’s doing at that moment…

Saya tersenyum teringat all the video calls that he put me through when he’s in KL…. Hahahaha….! Dahsyat oh ni orang, suka hati dia saja mau video call in the midst of me doing something, like giving training to my staffs…

Menentang betul dia yang saya sedang mengurut, sekali saya suruh Aaron pusing tunjukkan muka, baru dia tersenyum kepuasan hati… saya pun tersenyum geli hati ni…

Kegelian hati saya melarat bila saya sedang menikmati my grilled prawns… it’s mom’s birthday that night, kami buat sederhana saja… only our family and our closest family friends...

-flashback-

VIDEO CALL lagi si ‘contract boyfriend’ ni… macam tidak dapat just voice call or whatsapp message saja…

Saya menjauhkan diri dari keriuhan at the backyard… the barbeque party, music and laughter macam boleh menulikan telinga saja… saya went to the closed dining area and put my handphone against a jar…

“bising juga that…” Sydney bilang… dia sedang having dinner with Damien...

“party party party…” saya senyum nakal sambil raising my can of beer… “cheers…”

Sydney menyipitkan mata and raised his… what’s that? Lemonade? Hahahaha!
“cheers…”

“kenapa muncung tu mulut?” saya tegur dia…
“party apa tu?” Sydney mengerutkan dahi… “saya sini kerja, you berjoli ah there…”

Astaga he sounds like a jealous husband…
“you sound like a jealous husband, sayang…” saya kasi main dia…

“memang tu, Jelo…!” suara Damien… makin saya ketawa… “gila sudah si Sydney… pandai senyum, ketawa sendiri…”

Hahahaha… really…? Hangat hati saya… eee, kenapa kau ni, Jelo…?

“it’s my mom’s birthday bah… we buat di rumah saja…” saya explained… “tidak you nampak this…? I’m in a dining room…” saya kasi tunjuk my dining room…

Then Aaron walked in… banyak betul soalan dia tanya saya tadi tengahari… migraine terus saya… itu baru snipshot of Sydney saya kasi tunjuk abang saya, and now he decided to mengintai apa saya buat at the dining room… eee!

Sambil saya mengupas kulit udang saya and laughing at Sydney’s jokes, tiba-tiba Aaron went behind me, dia memeluk saya dari belakang and kissed my cheek… then he turned to look at my handphone screen…

“UHUUK!! UHUUK!!” Sydney tersedak on his beef noodle soup… termerah muka dia, berair mata dia gara-gara tersedak…

“ui! kau okay, Syd…?” saya dengar Damien tanya…

The 10th Commandment Where stories live. Discover now