chapter 55

1.1K 104 25
                                    

CHAPTER 55

ANGELARRA’S P.O.V

“the stress that you feel, did it affect your excitement?”
“did you ever feel that you want to terminate your pregnancy?”
“have you ever heard of Misoprostol?”

Kata-kata Jordan terngiang-ngiang di telinga saya…

“don’t be too harsh on him, Rara…”
“you should talk to Bella… listen to Bella… and Chester…”

That’s Jordan’s last few words before he left…

Saya mengambil handphone saya at the bedside table… what’s ‘Misoprostol’?

I googled Misoprostol, and the search result shocked me… ia adalah seperti Cytotec… ubat menggugurkan kandungan yang pernah saya makan dulu!

Saya jadi semakin bingung kenapa Jordan tanya saya pasal Misoprostol…

I felt so saddened by the loss of my twins and Sydney’s betrayal... saya memiringkan tubuh ke kiri dan memeluk tubuh, tangisan saya pecah lagi memikirkan nasib yang menimpa diri saya…

TOK TOK TOK…

Ketukan lembut pada pintu ward sayup-sayup kedengaran sedang saya menangis teresak-esak…

I didn’t want to turn to see who’s at the door or when I heard footsteps entered… sangkaan saya memang Sydney…

Saya terasa rambut saya diusap lembut… tubuh saya menegang, sikit lagi saya menepis tu tangan dengan kasar...
“Ra…” Bella’s soft voice filled my hearing senses…

Saya memusingkan tubuh saya, Bella menunduk menatap wajah saya yang sangat pucat…
“Sydney is dead worried…”

Saya menggelengkan kepala saya lemah…

“you remembered what I said to you in my office?” Bella meneruskan bicara… “do not believe what you see…”

Macamana saya tidak percaya dengan apa yang sangat jelas dan sangat lucah yang telah dengan kurang ajarnya mencemari penglihatan saya?

I wiped my tears away from my cheeks…

“saya ada sama Sydney semalam, Jelo…” Chester lagi bersuara… “dia tunggu saya habis kerja sampai dia tertidur… tu perempuan gila yang pergi naik atas Sydney masa dia tertidur and snapped the pic…”

Chester mau bisik kunun di telinga Bella… bukan bisik sudah namanya tu kalau saya boleh dengar…
“psstt, Bells… Lilia gila tu…”

Saya masih berdiam… Chester sambung lagi bercakap sama saya…
“I’m not saying this because he is my brother… but because it’s the truth dan ada bukti kalau kau mau tengok the bukti… di handphone saya pun saya dapat retrieve kasi tunjuk kau what really happened last night…” 

Kalau boleh saya mau hantak-hantak kaki saya macam budak-budak yang merajuk… saya masih sakit hati… macam saja saya mau cakap ‘that doesn’t give him the excuse to ber-clubbing a day before we were supposed to sign our marriage papers…’ then again I’d sound childish…

Club yang Sydney pergi pun is his brother’s club… tapi apa niat dia to step into Chester’s club? untuk berjumpa Chester atau untuk moginum? kalau niat mau jumpa Chester, kenapa tidak tunggu di rumah saja? kalau niat mau moginum, kenapa tidak tunggu bila saya sudah baik boleh minum sama-sama? eee, Rara dahsyat oh kau...

ARGH! banyaklah bah fikiran saya dan sakit hati saya ni…

“Sydney really loves you, Ra…” Bella’s voice soft… “I’ve never seen him fight for love… you know juga kan Lilia was my bestfriend… Sydney never fought to get her… not before, not after… but he is fighting for you…”

The 10th Commandment Where stories live. Discover now