chapter 8

1.4K 112 56
                                    

CHAPTER 8

LILIA’S P.O.V

Saya menatap sayu gambar-gambar dalam handphone saya… semuanya hanya tinggal kenangan… Cuma gambar-gambar Bella, Vivi, Mel yang ada… dan semestinya gambar kakak saya…

It has been nearly 5 years since the day I made my life’s decision… to marry my mother’s choice for my brother’s sake…

My husband… Nielson Rash… memang kaya… a wealthy and powerful businessman yang telah menjeratkan kebebasan saya memilih cinta hati saya...

I gave up my love to save my brother, Leyton… melangsaikan hutang abang saya sekaligus menyelamatkan nyawa dia…

Ucapan kekecewaan Sydney di malam perkahwinan saya dengan Nielson masih segar dalam ingatan saya… masih terngiang-ngiang kata-kata dia di telinga saya sampai saat ini…

“I thought I could be the best for you… but my best wasn’t enough…” SYDNEY.

Dia lah lelaki pertama yang saya cintai… my first love… dan dia telah mengaku yang saya adalah cinta pertama dia juga sejak saya 13 tahun…

I smiled bitterly to myself… we have been in love for more than 8 years… nearly 9…

Tapi betul kata orang… belum tentu percintaan yang bertahun-tahun akan berakhir ke jinjang pelamin… dan jangan disangka orang yang bercinta hanya beberapa bulan tidak akan hidup bahagia bersama seumur hidup…

Saya mengalami yang pertama... mencintai seseorang bertahun lamanya, namun cinta tersadai begitu saja…

Namun saya tidak mengalami yang keduanya… perkahwinan yang tidak disangka, cinta yang singkat yang akan berakhir dengan kebahagiaan selamanya…

TIDAK! saya bodoh… memang bodoh! I should have listened to Liliana…

Tapi saya terlampau sayang mummy dan abang saya… saya mau mummy bangga dengan saya dan menyayangi saya sepertimana mummy menyayangi Leyton…

And my decision costed me not only my love, but also my friendship...

Saya bukan saja kehilangan cinta saya, saya juga kehilangan satu persahabatan yang amat berharga… Bella… I lost Bella... and it hurts…

Saya cuba contact Bella… I wanted to tell her to tell Sydney that I’m sorry… that I have no choice… 

A few days after my wedding, saya cuba call Bella tapi dia tidak sambut panggilan saya… lantas saya mengumpul keberanian untuk Whatsapp Bella situasi saya, saya memohon pengertian dia…

I believe if there is anyone who can understand me the most, it’ll be Bella… sebab kami berkawan sejak kecil lagi…

-flashback to my Whatsapp with Bella-

📩
Me: Belles…
Me: I hope all of you can find it in your heart to forgive me… especially Sydney…
Me: You know my mom…
Me: You know what happened to Nana…
Me: It also happened to me…
Me: I have to Belles… I have to save Leyton…
Me: I don’t want to see my mom suffer…
Me: please make Sydney understand…
Me: tell Sydney to forget me… move on..
Me: I pray to God someday he will find someone who deserves his love..
Me: someone that will love him and stay by his side no matter what happens..
Me: I'm weak.. I couldn't be that someone
Me: but I believe she is out there waiting for his love..
Me: I will always love him Belles…
Me: no woman loves him more than I do.. but I have to...
Me: I'm sorry, Belles...
Me: And I will always love you.. you are like a sister to me…
Me: I hope our friendship will never change..

Panjang lebar saya Whatsapp Bella… she hasn’t replied…

Keesokan paginya, saya buka whatsapp saya… saya nampak ada reply sudah dari Bella… dubs dabs dubs dabs hati saya…

The 10th Commandment Where stories live. Discover now