The 10th Commandment

chapter 28

CHAPTER 28

LILIA’S P.O.V

“If you’d want to know… Sydney left KL to be with his girlfriend…” sakit…hati saya sakit, ditambah lagi dengan kedinginan Damien terhadap saya yang dulunya dia sangat baik dengan saya… “and… Nielson threatened Sydney face to face… Sydney’s still alive, Lilia… but if anything happens to him, you’re the first person that I will look for…”

Remuk hati saya masa Damien melemparkan kata-kata yang sangat menyakitkan hati saya…

GIRLFRIEND…?!

Kenapa baru sekarang? Ternyata Sydney tidak dapat melupakan saya setelah 5 tahun berlalu… tapi kenapa baru sekarang dia tiba-tiba ada girlfriend?

I’m always seeing him from afar… walau hanya dari IG Chester… tapi memang banyak pun updates about Sydney di IG Chester…

Saya cuba berfikiran logic… I think I’m getting smarter… I have to think smart…!

Macam Sydney tiba-tiba ada girlfriend sejak saya mula berjumpa dengan Damien…? Tidakkah begitu? Ya, sememangnya begitu! Saya tidak mau terima apa-apa alasan pun selain daripada itu…

Tapi it seems like you’re a little too selfish, Lilia… rasa bersalah sememangnya sudah saya merasai dan melalui kesalahan, kesilapan saya selama 5 tahun… saya cukup menderita, Syd! you knew all my reasons…! you should have come after me!

***

The next morning…

Awal lagi Nielson at the breakfast table… maka semalam dia tidak pulang pun… maybe he slept with one of his scandals di hotel atau di rumah dorang… saya tidak peduli… dalam kepala saya sekarang is planning on my divorce…

Tersenyum-senyum Nielson menatap wajah saya from the end of the dining table… saya tunduk dan makan my breakfast silently…
“tidak terjumpa ‘boyfriend’ kau?” suara dia mengejek…

Saya diam saja…

“sikit saya mau tembak dia…” Nielson tersengih… saya angkat muka saya dan menatap dia dengan mata berapi… “marah?”

“don’t touch him…” suara saya menegang… “I know you threatened him…”

“I won’t…” Nielson masih tersengih… “and he won’t touch you either…”

Mungkin ketara kebingungan di wajah saya… Nielson sambung kata-kata dia…

“Ahhh… so you know… and I know how you know, my dear…” he sipped his coffee… and I gulped on a plain glass of water untuk menenangkan hati saya yang memanas… “Sydney… hmmm… he actually told me to go home and take care of my wife…”

I won’t be your wife soon… I will fight for the divorce…

“and… he also said that he’s going back to KK to take care of his WIFE…” Nielson tilted a smiled…

“UHUUK! UHUUK!” saya tersedak on my water… “No! Sydney is not married…”

“oh… so you thought dia mau perempuan yang dia sudah pakai buang macam kau?” pantas Nielson bangun dari kerusi dia dan menghampiri saya…

He stood right at the back of me… Nielson menarik rambut saya sampai kepala saya terdongak dan meringis kesakitan… kami saling berpandangan… dia dengan penuh kebencian, saya dengan penuh ketakutan…

“kau masih tidak sedar yang kau ni bini orang kan? masih kau mau mengejar lelaki yang kau sendiri tinggalkan untuk duit…” dia berdesis di muka saya…