chapter 31

1.7K 118 32
                                        

CHAPTER 31

SYDNEY’S P.O.V

Is it just me or is it that Kurtis is really getting on my nerves? I’m so irritated by him…

Kami menatap tajam sesama sendiri at the washroom, tanpa mengerdipkan mata saya meneruskan memberi Kurtis tatapan membunuh… begitu juga dengan dia… pada mulanya ekpresi muka dia sangat sinis... until Jelo cupped my face and kissed me, wajah Kurtis berubah 360°… he looked like the mafia that he is at that moment…

Do I look like I’m afraid of you, Bestian? 🙄😏

Ah, jadi begitulah perangai Kurtis yang menguji kesabaran saya sampai saya bertukar tempat duduk sama Jelo… boleh-boleh tangan saya tergeser dengan tangan Kurtis di atas paha Jelo…!

Saya tidak tau lah kenapa… tapi saya rasa sesak dada saya kalau Jelo berdekat dengan Kurtis…

sebelum tu dia sempat membuat saya tersedak bila dia bagitau his parents dia mau balik KK…
“maybe it’s time I get married…”

I think if the salmon on my plate is still alive, I would have been it’s killer at that time…

“I think one of the Ashburns is still single…” one of the Ashburns?

Saya tersedak on my wine, Jelo kedengaran macam hampir tercekik on her food…

Argh! Dinner was tormenting… saya rasa emosi saya sangat terseksa… tapi saya bertahan juga… penyeksaan yang saya rasa hilang seketika when saya dan Jelo saling mengusik sesama sendiri…

“macam sedap saja…” Mmm… kesedapan kunun Jelo with the beef in her mouth… macam saya mau kasi masuk ‘my beef’ in her mouth… ah, fuck…

“you want some?” saya tersentak bila Jelo offered me the beef…

“I do… I don’t want some… I want all…” saya tersenyum nakal…

“sshh…!” muka dia mau marah tapi ketara pula menahan ketawa ni… then she whispered… “I forgot to wear my panties… want to feel some? basah, sayang…”

GULP.

Saya segan di meja makan dan dikelilingi ramai orang… tapi saya tidak dapat menolak tawaran Jelo… nyummm! jari(jemari saya menyisip in between her thighs…

“mmm… basah, sayang…” saya bisik… saya memejamkan mata menikmati kebasahan Jelo… mencucuk satu jari dengan lembut… tambah dua jari…

Saya tidak sedar kami menunduk sambil sama-sama memejam mata ni…

“ehem... the meal’s not over yet…” saya terdengar suara Kimmy’s dad bergema… “we don’t usually say our graces after meal…”

Say our graces after meal? Pantas saya mendongak, empat pasang mata sedang menatap saya dan Jelo… Kimmy’s parents, Karter and Kurtis… Kurtis’s expression macam mau membunuh, but then dia berdiri…

Wait… astaga! saya and Jelo tadi bowed and closed our eyes nampak macam kami sedang berdoa kah? 🤣

Kurtis walked up to the piano and yalah… I Won’t Give Up dia nyanyi kunun… and I saw the determination in his eyes…

“he won’t give up…” I said in a very low voice… “he wants you…”

Jelo menoleh ke arah saya…  kami saling bertatapan… I can’t read Jelo’s expression, so I made an assumption… sangkaan bahawa Jelo might still have feelings for Kurtis dan dorang akan berbaik bila Jelo bersedia memaafkan dan menerima Kurtis kembali… ugh...

but I was damn surprised...

“do you want me? do you want me as much as Kurtis wants me, Sydney?” Jelo’s voice mematikan lamunan saya…

The 10th Commandment Where stories live. Discover now