chapter 54

1.4K 114 94
                                    

CHAPTER 54

SYDNEY’S P.O.V

I never knew just iced cold beer dan rasa ingin meluahkan perasaan saya kepada orang yang terdekat akan membawa kepada kehancuran saya…

Bukan saja hancur rancangan perkahwinan saya dan Jelo… saya dan Rara… tetapi juga sekaligus kehancuran hubungan percintaan kami… 

I wanted to talk to someone and Chester’s the closest that I could talk to…

Holland is having marital issues, London sibuk dengan his wedding plans and finishing off his work before he takes a long break for his wedding and honeymoon… and Bella… tidak kan saya mau kasi bangun Bella tengah malam? kena sut saya oleh Jordy nanti mengganggu his queen’s beauty sleep… 

Sudah 2 minggu I hardly talked to Rara because of her trauma and grief for the loss of our babies… my heart ached so bad seeing how she’s suffering… if I could absorb all the pain and hurt that she’s feeling right now, and lay it all on me, I would do it…

God, please heal the pain of our loss and strengthen our love for each other…

“sama-sama kita balik ah…” saya bagitau Chester…

Chester suruh saya tidur in his suite, tapi it’s better for me to just wait for him at the club’s floor…

Ya, saya tertidur… saya ingat saya cuma melelapkan mata, setakat tidur-tidur ayam… rupanya tertidur mati pula saya…

Saya terasa tertindih, dan terdengar suara desahan… saya terbangun bila saya terasa sesuatu dalam mulut saya… dan silauan macam flash…

Holy shit! LILIA!

“mmm… love… your mouth still feels so good on me…” FUCK!

Saat tu saya tidak sedar lagi yang saya terkasar dengan perempuan… saya tertolak sampai Lilia terpelanting… dia terhampas meja kaca depan saya and all the empty beer bottles habis bertaburan…

I pushed her too hard sampai tu meja kaca terpecah with Lilia on it…

Oh shit!

“LOVE!” Lilia menangis kesakitan… I would have helped her up kalau dia tidak panggil saya ‘LOVE’…

Okay, saya terus teranglah… kali lebih 10 botol atau 15 sudah saya minum the beers and saya memang tipsy ni sekarang… saya ada mabuk-mabuk sikit ni jadi semua perasaan, sakit hati saya terluah… apa yang saya pedam pun terluah…

“I have a name, Lia…” I said coldly… “and it’s not love…”

“SYDNEY… saya tau lah bah nama kau! saya hafal nama kau since the day I was born…” what the fuck? saya menggaru kepala saya yang tidak gatal cuba mencerna kata-kata Lilia… “I love you, Syd! I will always love you and you will always love me!”

“Lilia… saya pernah… PERNAH loved you… LOVED… now I don’t love you anymore… I don’t have any feelings for you except disgust!” I know that sounded too cold, too mean… tapi macam tidak masuk-masuk bah dalam kepala otak dia… “I only love Rara… we are getting married…”

“sampai hati kau, Syd…” Lilia cuba berdiri… “you are just blinded by fake love!”

“fake love was you, Lia…” suara saya mengeras… “I would never imagine I’d say or feel this way… but you are my biggest regret, Lia… saya menyesal pernah jatuh cinta sama kau… sangat menyesal…”

“SYDNEY!” dia menjerit… “ARGH!!! kenapa dia tidak mati saja?!”

“jangan kau berani sumpah dia mati!” saya terasa sebak… “saya sudah terlampau sengsara dia keguguran our twins…!”

The 10th Commandment Where stories live. Discover now