Untuk kedua kalinya, gue merasa kehilangan.
~SAMUDRA BAGASKARA~
-Happy Reading-
DOR!
"Akh!"
"ARA?!"
Semuanya menatap Ara mematung. Dengan langkah yang tergesa-gesa David langsung menendang pria berjubah hitam itu dan memukul pria yang satunya lagi dengan balok kayu hingga tersungkur ke bawah.
"BRENGSEK!" umpat David seraya terus memukul pria yang berjubah hitam.
David mengatur napasnya. Lalu menoleh ke arah Ara yang sudah terbaring lemah. David berlari pelan menghampiri gadis itu. Terlihat napas Ara yang tersendat dan wajah pucat pasi. Dengan kesadaran yang bentar lagi hilang, Ara menatap David sejenak seraya tersenyum tipis.
"Dav, Fa-Farrah Dav," lirihnya, seraya menunjuk ke arah Farrah membuat David ikut menoleh.
"Kondisi lu lebih parah, Ra," ujar David, ia membuka seragamnya untuk menutupi darah di bagian perut Ara yang terus keluar. Untungnya David masih memakai kaos putih.
"Bertahan, Ra!" Ara mengangguk singkat. Lalu pandangannya mulai mengabur dan tidak sadarkan diri.
DOR!
David menengok ke belakang yang dimana ada seorang siswa yang langsung tumbang ketika di tembak oleh Samudra di bagian kakinya. Pria itu terlihat sangat marah. Kilatan emosi di matanya begitu jelas.
David mengernyitkan dahinya, kenapa siswa tersebut di tembak? Otaknya bertanya-tanya.
"TELPON POLISI DAN AMBULANCE!" titah Samudra membuat Alex langsung segera menelponnya.
Sementara Revior, pria itu sedang berada di ruang kepala sekolah dan memberitahu tentang kejadian ini. Seluruh siswa-siswi SMA ANGKASA tentunya langsung tersentak kaget, mereka kini merasa takut dan sangat berhati-hati.
Samudra menghampiri David dan Ara yang memang sudah tidak sadarkan diri. Pria itu menepuk David membuat ia mendongakkan kepalanya menatap Samudra.
"Lu bawa Farrah ke rumah sakit. Ara biar sama gue!" David menganggukkan kepalanya cepat.
"Sam, polisi sama ambulance udah ada di depan."
"David cepat bawa!" Dengan cepat, David pun langsung menggendong Farrah ala bridal style, gadis itu masih belum sadarkan diri. Begitu pula dengan Samudra yang langsung membawa Ara menuju ambulance.
"Bertahan, Ra!" lirihnya.
»» ««
Samudra meninju dinding rumah sakit berkali-kali, ia sedaritadi tidak bisa merasa tenang. Apalagi waktu tahu keadaan Ara yang kritis. Pria itu tiada hentinya merapalkan do'a untuk Ara dan tentunya untuk Farrah juga.
"Gara-gara gue! Lagi dan lagi gegara gue!"
Revior menepuk pundak Samudra lalu menggeleng pelan. "Berhenti menyalahkan diri sendiri Samudra!"
"Sekarang kita harus lebih waspada. Mereka masih ngawasin kita dari jarak jauh!"
Samudra menjatuhkan pantatnya di kursi rumah sakit. Pria tersebut akan lemah jika ada orang yang sudah terluka karena dirinya. "Lagi lagi gara-gara gue, Rev!"
Revior menghembuskan napas kasar. "Bego lu! Stop nyalahin diri sendiri. Sekarang waktunya buat cari pelakunya!"
"Iya, Sam. Bukan salah lo! Lagian kita belum tau pelakunya siapa, kan?" tanya Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Jugendliteratur𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...