| EPILOGUE |

941 55 215
                                    

DOR!

HARI TERAKHIR KALIAN BACA MAGNET HEHE :D






-Happy Reading-


SESUAI perjanjian dirumah sakit beberapa minggu yang lalu bahwa Galang akan mentraktir Ara selama 3 hari pun di mulai pada hari ini. Terlihat jelas senyuman Ara yang sedaritadi tercetak di bibir mungilnya.

"Seneng banget keliatannya lo, Ra."

"Iya dong. Kan lu mau traktir sepuas gua, yeay!"

Galang mencibir pelan. Pria itu langsung menyalakan mesin mobilnya dan berjalan kearah rumah Caca.

"Ajak siapa lagi lu selain Caca?"

Galang menggeleng. "Just Caca."

Ara memangut-mangutkan kepalanya. "Kirain sama temen-temen lu itu."

"Eh btw, Ra, siapa sih temen sebangku lu itu namanya? Sarah?"

"Farrah, Kak."

"Nah eta. Tuh anak ada hubungan apa sama si Naufal?"

"Naufal temen lu itu? Setahu gua gak ada hubungan apa-apa. Malah mereka kalau ketemu berantem mulu. Lu juga tau sendiri, kan?"

"Iya sih, gua juga inget waktu liburan kemarin itu. Tapi, kalau diliat-liat kayaknya Naufal suka deh sama tuh cewek."

"Masa iya?"

Galang menganggukkan kepalanya. "Kayaknya sih. Soalnya akhir-akhir ini mereka dekat juga. Iya gak sih?"

Ara mengangguk setuju. "Iya. Gua perhatiin mereka semakin dekat."

"Pokoknya kalau iya Naufal suka terus tuh cewek suka juga dan mereka jadian. Gua pengen traktir di MCD," ujar Galang.

"Gua juga. Gua mau nguras dompet Kak Naufal sekalian sama ATM ATM nya, HAHAHA."

Galang menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lu emang ratunya malak, ya, Ra?" Ara tertawa keras.

"EH KAK, KITA KE MCD AJA GIMANA?!"

Galang melebarkan matanya. "Nggak! Tadi lu bilangnya cuma ke toko buku, ya, Ra!"

"Eh Kak, kalau jalan-jalan tanpa ada kata makan itu hambar lo rasanya."

"Yaudah, kita bisa ke warteg."

"LOH KOK KE WARTEG SIH?!"

"Kan sama-sama ada makanannya, Ra, elah."

"NO! BIG NO! POKOKNYA HARI INI GUA MAU KE TOKO BUKU TERUS KE MCD!"

Galang mengusap wajahnya kasar. Ia mendengus pelan. "Habis dah dompet gua. Kalau 2 hari kedepannya kayak gini terus bisa-bisa gua jatuh miskin."

Galang terus menyetir mobilnya seraya mencibir pelan. Dan kini, mobil Galang pun sudah terparkir di halaman rumah Caca. Caca yang baru saja membuka pintunya pun langsung menghampiri Galang dan Ara.

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang