21 | TRUST ME!

529 61 340
                                    

Percayalah. Perasaanku untukmu tidak akan pernah ada yang berubah.
~SAMUDRA BAGASKARA~



-Happy Reading-

CACA merentangkan tangannya ke samping lalu langsung melambai-lambai kearah depan saat melihat Samudra yang berjalan menuju kelasnya. Hari ini, gadis itu sudah bisa kembali bersekolah. Hari pertama ia bersekolah sudah membuat seluruh siswa SMA ANGKASA berdecak kagum atas kecantikannya. Bahkan ada yang mengira bahwa Caca adalah Kakaknya Ara. Memangnya semirip itu kah mereka?

"Ayok pulang," ajak Samudra seraya menggenggam tangan gadis itu.

"Ice cream?" Samudra mengangguk pelan. "Untuk hari ini aja, ya?"

Mata Caca berbinar. Ia menganggukkan kepalanya berkali-kali. "AYOK, AYOK."

Samudra terkekeh pelan. Ia mengacak-acak rambut Caca membuat gadis itu mencibir pelan.

"STOP MISKAH, AYANK UWUPHOBIA," pekik Ardi. Pria itu tiba-tiba datang bersama Alex dan juga Revior. 

"Bacod!"

"Aduhh kasar, Neng nggak suka Bang!"

Samudra memutar bola matanya malas. Pria itu menjitak dahi Ardi keras. 

"Sakit beb."

"JIJIK BEGO!" ujar Alex, ia bergidik ngeri.

"Btw, masih inget gua kan, Ca?" tanya Alex seraya menatap Caca sejenak.

"Masih dong. Temennya Samudra, kan?" Alex menganggukkan kepalanya.

"Beb inget aku kan beb?" Caca tertawa pelan. "Maaf, gua gak kenal."

"MAMPUS!" 

"Btw, Rafi kemana?" tanya Samudra seraya mengedarkan pandangannya.

Revior mengangkat bahunya acuh. "Nggak tau. Bel pulang dia langsung buru-buru ke parkiran."

"Lah, nggak kayak biasanya."

"Gua juga heran kenapa sama tuh anak, Sam. Dari pagi juga dia diam mulu kagak ngoceh ceritain para pacarnya itu,"celetuk Ardi.

"Ada problem mungkin?"

"Sam, tadi Ara ke kelas lu. Tapi lu udah keburu kesini," ujar Revior, memberitahu.

"Ngapain?" Revior menatap Samudra sekilas. "Tadi dia mau pulang bareng sama lu karena sopirnya lagi sakit. Tapi karena lu mau anterin Caca juga yaudah jadi dia pulang bareng sama gua aja."

"David kemana?"

"Katanya dia lagi sakit. Gapapa kan gue anterin Ara?" 

Samudra mengedikkan bahunya. "Yaudah sana anterin aja. Bilangin juga sekarang gue gak bisa anter atau jemput dia lagi kalau ada apa-apa."

Revior tersenyum miring. "Yakin gak apa-apa?"

Samudra mengerutkan dahinya. "Ya gapapa lah. Ngapain juga gue harus apa-apa?"

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang