15 | GENG JAGUAR.

340 74 265
                                    

Tandai jika ada typo-!

Baca pelan-pelan aja ok?!



-Happy Reading-

JUSTIN menyeringai puas saat berhasil mendapatkan nomor sahabatnya Samudra. Pria itu terkekeh pelan seraya menatap ponselnya yang berdering menandakan ada panggilan masuk. 

"Kenapa?"

"Samudra jadi datang ke markas lu?"

"Of course. Revior udah balas chat dari gue dan katanya sekarang akan datang."

"Gue datang juga?"

"Datanglah bodoh! Inget perjanjian kita, man!"

"Iye santai. Gue otw."

"Gue juga undang Galang buat datang, Fal."

"Kalau gue di keluarin, lu harus tanggung jawab!"

"Santai elah. Itu udah jadi urusan gue. Lagian itu kemauan lu bukan?!"

"Cih. Seperti yang lu tau aja. Yaudah gue otw."

Tut!

Justin mematikan hp-nya itu lalu berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar markas seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celana yang ia pakai. Ia bertepuk tangan kala Samudra dan 4 anggota intinya sudah datang. 

"Long time no see Samudra teman patner SMP," ujar Justin seraya menepuk-nepuk pundak Samudra.

"Apa kabar, Bro?" Samudra berdecih sinis. Pria itu menyingkirkan tangan Justin yang masih berada di pundaknya. "Gue gak suka basa-basi. To the point!"

Justin terkekeh pelan. Ia jadi sudah tidak sabar dengan semua rencana yang ia sudah siapkan. Rencana yang mungkin akan membuat Samudra merasa lemah dan bingung?

Justin mengedikkan bahunya. "Sabar. Gue lagi nunggu yang lain dulu."

Justin menoleh kedepan, dimana sudah ada Galang, Rizky dan juga Naufal. Justin tertawa pelan. "Itu yang gue maksud Samudra."

Samudra berdecih sinis. Ia menatap Galang, Rizky dan Naufal bergantian. Mereka kenal dengan Justin? Oh ralat! Mereka tahu tentang geng Jaguar?

Justin berdehem singkat lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam markas. "Silahkan masuk!"

»» ««

"ARA?!"

Samudra, Alex, Revior, Ardi dan Rafi terkejut saat melihat Ara di sekap oleh anggota geng Jaguar. Mulutnya di tutupi kain hitam dan matanya pun tertutup. Sementara Galang dan Rizky hanya menatap gadis itu bingung. Sebenarnya ada apa? 

Samudra menatap Justin tajam, rahangnya mengeras. "Lu—"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"LU APAIN ARA ANJING?!"

Bugh!

"LEPASIN ARA BANGSAT!"

Bugh!

Bugh!

"LU CUMA ADA URUSANNYA SAMA GUE SIALAN!"

Bugh!

Samudra memukul Justin bertubi-tubi. Napasnya terengah-engah. Lalu dengan gerakan cepat, Justin bisa membalikkan posisi, dengan Samudra berada di bawah dan ia berada di atas. Justin terkekeh lalu melayangkan pukulannya tepat ke wajah Samudra.

MAGNET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang