Kapan lagi coba triple update :v
COMMENTNYA RAMEKAN SABI?!
Typo? Tandai ok?!
-Happy Reading-
SETELAH berkata seperti itu. Ara langsung meninggalkan Samudra yang masih diam di tempat. Ara menyeka air matanya. Gadis itu langsung memukul pundak Farrah yang sedang berdiri di depan taksi.
Farrah menoleh. Lalu melebarkan matanya. "Lu kenapa, Ra?"
Ara menggeleng pelan. Lalu memukul pundak Farrah berkali-kali. "Kenapa lu ninggalin gue?!"
Farrah menyengir lebar. "Takut ganggu hehe."
Ara memutar bola matanya malas. "Tau dah." Kemudian gadis itu langsung memasuki taksi yang sudah Farrah pesan.
"Lu kenapa sih, Ra? Lu nangis gara-gara ... Kak Samu?"
"Gara-gara lu!"
"HEH, GUE DARITADI DIEM AJA YA!" ujar Farrah. Gadis itu berdecak sebal. "Bilang ke gue! Lu nangis karena apa?"
"Lu tau gak sih, Rah? Kemarin gue baru aja jujur ke Kak Samu mengenai perasaan gue."
"TERUS, TERUS?! KATA KAK SAMU APA?!" tanya Farrah, ia memekik heboh.
Ara tertawa miris. "Perasaan Kak Samu masih buat Caca lah, Farrah."
"Kenapa bisa?! Gue yakin Samu suka sama lu, Ra."
Ara menggeleng cepat. "Gak! Mau sampai kapanpun juga perasaan dia cuma untuk Caca. Gue tadi nyuruh Kak Samu untuk menjauh. Gue gak mau makin sakit hati, Rah."
Farrah mengusap-usap bahu Ara lembut. "Sabar, Ra. Gue yakin kalau perasaan lu suatu saat nanti terbalas."
"Kalaupun tidak, lu pasti dapat cowok yang lebih baik lagi daripada Kak Samu."
"Tapi, feeling gue kalau Kak Samu itu emang suka sama lu, Ra. Tapi ya i don't know, Kak Samu orangnya susah banget di tebak."
Ara mengangguk setuju. "Susah banget, banget, banget pokoknya."
"Tapi anehnya lu malah suka sama dia, Ra."
Ara memutar bola matanya malas. "Dia itu ganteng, Farrah. Cool banget. Beuhh damagenya gak ngotak pokoknya."
Farrah menghembuskan napasnya pelan. "Iya deh, Ra, iya."
"Eh btw, lu masih ingetkan sama Naufal?" Ara mengangguk cepat. "Inget inget. Kenapa?"
"Tau gak sih?! Dia kemarin malam minta save ke gue."
"Serius?! Anjir demi apa lu, Far?"
"Labil! Tadi Rah, sekarang Far." Ara menyengir. "Intinya Farrah. Terus sama lu di save kah?"
Farrah menggeleng. "Malas banget save nomor makhluk astral kayak dia."
"Heh, sembarangan anjir."
"Bodo amat, Ra. Gue masih gedeg banget sama dia pokoknya. Gedeg, gedeg, gedeg!"
"Awas suka lohh."
"Amit-amit yaallahh."
"Gue orang yang paling keras tertawa kalau tau lu kemakan sama omongan lu sendiri, Rah."
»» ««
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...