HAPPY 3K READERS!
THANK U ^^
-Happy Reading-
SAMUDRA kini sedang berada di markas geng The Dragon. Kemarin malam, ia dapat pesan dari nomor yang tidak dikenal bahwa dirinya dan para anggotanya harus bersiap-siap dalam jangka waktu 1 hari.
Hal seperti itu, tentu saja membuat Samudra harus segera mempersiapkan segalanya. Karena, ia tahu maksud dari pesan tersebut ada geng lain yang mengajaknya berperang. Namun, kini ia tidak tahu motif apa dari geng tersebut akan menyerang geng The Dragon.
"Send ke gue kontaknya," sahut Revior yang langsung dikirim cepat oleh Samudra.
Dengan lihai, Revior melacak nomor tersebut, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, ia sudah tahu siapa pemilik nomor hp itu.
"Aron Jonathan."
Sontak, semua orang menatap Revior. Rafi pun, langsung merebut hp tersebut dan menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Tuh anak bener-bener," geram Rafi seraya mengepalkan kedua tangannya.
"Tenang, Fi. Jangan ngamuk dulu," ujar Alex sembari mengusap-usap punggung pria itu.
"Gue gak akan marah gimana sih, Lex? Tuh anak udah kelewatan banget. Gue gedeg banget sumpah."
"Lu diem aja. Pura-pura gak tau. Kita ikuti dulu permainan dia kayak gimana. Besok baru kita mainkan permainan kita."
Semua orangpun mengangguk setuju atas perkataan Samudra.
"Btw, gimana sama Ara, Sam?" Samudra mengedikkan bahunya keatas. Ia juga pasalnya tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Cuma segitu doang?"
Samudra menatap Revior lalu mengangkat satu alisnya keatas. "Maksud lo?"
"Cuma segitu doang perjuangan lu?"
Samudra menghembuskan napasnya kasar seraya mengusap wajahnya frustasi. "Terus gue harus gimana lagi? Gua gak berhenti berjuang, cuma gua lagi memberikan jeda doang."
"Lah buat apa? Biar Ara sama Galang semakin dekat?"
Samudra menggeleng cepat. "Kagak lah! Gua cuma mau istirahat dulu sebentar. Lagian gua juga beri waktu Ara sebentar buat nenangin hatinya kalau ketemu gua."
"Benar ya kata orang-orang kalau anak pintar belum tentu jago dalam percintaan," celetuk Ardi.
"Nih ya, Sam. Dengan lu kasih jeda perjuangan lu ke Ara, itu artinya lu memberi peluang bagi Ara sama Galang untuk lebih dekat. Coba deh pikir sama lu baik-baik, emang Ara gak pernah mikir kayak gini 'kenapa Kak Samu cuma segini doang berjuangnya?' pasti udah gitu dia mikirnya kalau lu itu kagak serius!" jelas Ardi.
Rafi yang mendengarpun langsung bertepuk tangan heboh. "Ternyata, teman-teman gua akan bijak pada waktunya."
"Bijak kebaikan kagak, bijak cinta iya," sahut Revior yang membuat mereka langsung diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Teen Fiction𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...