Singkat cerita. Ada seseorang yang bisa membuat aku jatuh hati karena pesonanya dan kini orang itu membuatku patah hati karena kembali dengan cinta pertamanya.
~XYLONA ARANESSYA~
-Happy Reading-
ARA berjalan antusias seraya tangan yang masih bertautan dengan tangan Galang. Mereka masih berada di pasar malam. Hati yang sangat begitu senang, gadis itu berhasil mendapatkan boneka panda karena permainannya tadi.
"Mau ice cream?" Ara mengangguk. "Sama permen kapas itu, Kak," ujarnya seraya menunjuk kearah penjual permen kapas.
"Jangan yang manis-manis terus, Ra."
"Kenapa? Gigi Ara kuat kok, gak akan rusak."
"Bukan itu."
Ara menatap Galang bingung. "Terus?"
"Entar wajah lu bertambah manis."
Ara membuka mulutnya. Lalu meniup ujung poninya yang berada di ujung mata. "Gembel."
"Gombal, Ara," koreksi pria itu cepat. "Cepetan pesen ice creamnya!"
"Kalau kata gombal gak cocok buat Kak Galang. Lebih cocok pake kata gembel, hehe."
Galang melebarkan matanya. "Ngadi-ngadi lu, Ra."
Ara tertawa keras. Gadis itu malam ini mudah sekali untuk tertawa ngakak. "Gak ada yang lucu, tapi gue merasa ngakak banget."
"Humor lu rendah banget, Ra," ujar Galang.
"Gapapa yang penting cantik."
Galang memutar bola matanya malas. "Iya deh yang cantik iya. Kan gue ganteng bukan cantik."
"Heh pede banget lu, Kak."
"Mirror, please!"
"Kagak usah mohon-mohon gitu kali, Kak. Tanpa di suruh juga Ara sering berkaca. And yeah, gue cantik banget, haha."
Galang mendengkus sebal. "Iye serah lu iye. Gue sabar kok."
"Orang sabar, jomblonya semakin lama."
"Anjim! Mulutnya minta di geplak emang."
Ara terkekeh pelan. Lalu ia memaju-majukan bibirnya kedepan. "Geplak aja nih, Kak. Geplak!"
"Jijik, Ra. Tobat woi tobat!"
"Bercanda ish! Baperan amat."
"Nggak papa sumpah nggak papa demi alek kagak ngapa-ngapa tapi lo mikirlah anjeng!"
Ara tertawa keras mendengar perkataan Galang barusan. Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Udah ah. Pulang kuy, Kak. Ice cream gue juga udah habis nihh."
"Daritadi kek. Permen kapasnya jadi kagak?" Ara menggeleng. "Takutnya tingkat kemanisan gue bertambah."
"Bamsat!" Ara melebarkan matanya. "HEH MULUTNYA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET [COMPLETED]
Fiksi Remaja𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-! WARNING⚠ : MENGANDUNG BANYAK KATA-KATA DAN ADEGAN KASAR, HARAP UNTUK TIDAK DITIRU-! »» Ketua geng The Dragon, sekali lawannya mancing, ia langsung bertindak. Dia bernam...